Drama Korea – Sinopsis Penthouse Episode 8 Part 1, Simaklah dongeng sebelum ini pada Episode sebelumnya baca di sini. Pastikan Kalian mesti tahu daftar lengkapnya berada di goresan pena yang ini.

Dimulai dari Oh Yoonhee yang menyampaikan pada Rona bahwa mereka sudah berhasil. Dia juga menyampaikan bahwa dirinya kaya sekarang.
Rona ketika itu mengambil pel yang ada di samping Dia. Terjadi suatu insiden hingga menghasilkan Rona terjatuh. Namun ada seseorang yang tiba dan menolongnya.
Setelah hingga diatas, orang tersebut memerintahkan yang lainnya, untuk megantar Rona kerumah sakit, mereka semua cuma membisu dan Rona berkata akan kerumah sakit sendiri.
Setelah Rona pergi, Astaga, kalian sungguh keterlaluan, beginikah cara bawah umur orang kaya bersenang-senang, tanya Gu Ho Dong. Siapa kamu, memangnya kau siapa sanggup masuk ke sekolah kami tanya Seok hoon. Aku gurumu, kalian semua. Berkumpul di lapangan sekolah 10 menit lagi.
Setelah beberapa ketika mereka berganti busana dan berkumpul dilapangan. Namaku Gu Ho Dong. Aku akan memimpin kelas olahraga mulai sekarang. Tapi saya gampang marah. Jadi, saya tidak mau menyaksikan kalian tidak siap mengikuti kelas. Ruang kelasnya berantakan, dan kalian nyaris menghasilkan kawan sekelas kalian jatuh dan terluka, saya sungguh tidak tahan melihatnya.
Kalian semua, kari 10 putaran di lapangan sekolah, Sekarang. Mereka seluruhnya cuma membisu dan tidak ada yang mau lari. Hukuman ini terasa tidak adil. Kami tidak melaksanakan kesalahan, Bae Rona mengancam kami dan bertindak bernafsu lebih dahulu, ucap mereka memprotes. Begitukah, namun sayang sekali, ini wewenangku selaku guru dan jikalau keberatan, kalian juga mesti menjadi guru, balas Gu Ho Dong.


Menyedihkan sekali, ada apa dengan pakaianmu, lihat baju lusuh yang kau kenakan itu, memalukan sekali, ucap Seok kyung. Gu Ho Dong memblas, jikalau tidak mau lari, saya akan beri kalian poin penalty. Baiklah kalian yang memintanya, kalian semua memperoleh satu poin hukuman. Mereka masih belum mau berlari. Kalian memperoleh dua poin eksekusi lagi, masih belum asa yang berlari Kalian memperoleh tiga poin eksekusi lagi, ucap Gu ho Dong memperbesar poinnya. Dengan terpaksa mereka semua berlari.
Kyujin menelfon Joo dantae menyampaikan kalau planning kita hancur total, mereka umumkan planning pembangunan sebelum saya berbelanja unit itu. Oh yoonhee yaitu perempuan yang beruntung.

Kamu datang, kenapa kau datang, kau niscaya sibuk, ucap Suryeon seraya bardiri dan menghampiri Joo dantae. Tentu saja, saya mesti tiba disaat istriku mulai bekerja, lantaran kau sudah memulainya, mudah-mudahan berhasil. Kamu sanggup berhenti kapan saja kalau mau, ini bunga yang kau inginkan, ucap Joo dantae sabil menampilkan bunga terhadap Suryeon. Kamu tahu apa arti mawar hitam, tanyanya. Joo dabtae menjawab kalau ia tidak tahu. Suryeon mendekat dan membisikkan “Kamu milikku selamanya”, dan melanjutkan omongannya didalam hati “Benci”.

Mereka semua masih berlari, Kenapa? Kalian punya energy untuk berantem dengan kawan namun tidak ada energi untuk berlari, Baiklah. Enam putaran lagi, ucap Gu Ho Dong. Tiba-tiba Seok kyung pingsan, Seok Hoon khawatir dengan kondisi Seok kyung dan membawanya kerumah sakit

Tuliskan kebenarannya, kenapa kau menghancurkan patung itu, kenapa kau memanjat pagar, dan kenapa kau mengayunkan pel pada anak-anak, Ucap Ma Doo Ki. Kemudian Oh Yoonhee tiba dan mengajukan pertanyaan terhadap Rona, kau baik-baik saja, apa yang terjadi, kau terluka, ada apa dengan lehermu, kenapa lehermu sanggup terluka, seberapa parah lukanya, sembari menganalisa kondisi Rona. Ini tidak seberapa, jadi jangan hiraukan aku, ucap Ronna
Dia habis melaksanakan agresi bunuh diri, ucap Ma Doo ki. Oh yoonhee mengajukan pertanyaan terhadap Ma Doo ki sedang apa disini, kemudian Ma Doo Ki memperkenalkan diri selaku Wali kelas Rona. Oh yoonhee kaget, berkata, Seorang penipu dilarang mengajar, saya bahagia kita bertemu, Bedebah, ketika Oh yoonhee hendak mendorong Ma Doo Ki menghindar, alhasil Oh yoonhee yang tersungkur.

Ketika pelajaran olahraga berakhir, dan mereka semua derada didalam kelas, Bae Ro Na. Guru olahraga itu menghasilkan kami lari gara-gara kau dan gara-gara kau kami memperoleh poin hukuman., ucap Jenny. Kenapa saya mesti peduli dengan poin eksekusi kalian, jawab Rona. Kenapa kau sungguh seumpama dengan ibumu, ucap Eun byeol kemudian mendekat kearah Rona. Kenapa kau membahasnya, apa merisakku belum cukup, bala Rona.
Kamu tidak tahu, ibumu mengancam untuk bunuh diri semasa bersekolah di sini, lantaran itulah Festival Seni Cheong A dibatalkan, ia cemburu lantaran saingannya mengungguli Anugerah Utama. Jadi, ia menggorok lehernya sendiri dengan trofi, seumpama ini. Rona membalas ucapan Eun byeol jangan bohong. Jika kau tidak memercayaiku, tanyai ibumu sendiri. Tapi mungkin ia tidak akan menyampaikan kebenarannya lantaran malu.


Mereka berjumpa dan membicarakan investasi dan proyeok baru, Suryeon mengenali semua apa yang mereka bicarakan, Suryeon menyimak percakapan melalu ponselnya, lantaran Suryeon sedang menyadap ponsel Joo dantae. Setelah menyimak percakapan tersebut, Suryeon berkata, tidak usang lagi kau akan berjumpa dengan seseorang yang hendak menjadi lawan sekaligus sekutumu, Joo dantae.

Oh yoonhee sedang membersihkan toilet, Kang mari dan Sangah datang, apa benar kau pindah ke apartemen usang Min seol-A, kelihatannya kalian sungguh peduli dengan orang lain, ibu dan anak yang beruntung, kini mereka cuma perlu menghimpun keuntungan, ucap Kang mari. Sangah menyahuti ucapan Kang mari dan berkata bagaimana kau sanggup melaksanakan sesuatu yang seram seumpama tinggal di rumah orang mati, bisa-bisanya kau melaksanakan itu cuma demi cintamu pada uang.
Oh yoonhee meremas kain untuk membersihkan kamar mandi, membanting kain tersebut, dan berkata kalau ia suka uang, Lalu kenapa, apakah kau iri rumahku akan untung lima kali lipat. Kemudian kang mari berkata, untuk apa saya iri padamu, apa saya iri kau membersihkan toilet atau kau tinggal di apartemen kecil di Desa Bosuk, Atau saya akan iri lantaran anakmu punya banyak poin hukuman. Benar sekali, berhentilah mencampuri kendala orang lain, dan jikalau kau bosan, pulang dan hitung uangmu.


Seojin menjawab panggilan dari Joo dantae, mereka menyiapkan untuk bertemu. Tanpa Seojin sadari, Dokter Ha berdiri dibelakangnya, menyaksikan dan mendengar apa yang ia ucapan. Lalu mengajukan pertanyaan siapa itu, Seseorang yang mengadakan acara, ini soal resital, balas Seojin. Suasana hatimu sedang baik, omong-omong, kenapa kau menemui ayahmudan kenapa ia tiba-tiba meneleponmu di malam hari. Itu perihal yayasan, ayah khawatir lantaran saya yang memimpin. Kenapa kau tiba-tiba ingin tahu, tanya Seojin.
Kamu tidak senang ketika saya peduli dan tidak senang ketika saya masa bodoh, apa yang kau inginkan. Seojin menawan kalungnya kemudian berdiri, Jika kau segila itu untuk pamer, jangan laksanakan apa pun, jangan mengajukan pertanyaan dan jangan penasaran, begitu saja.

Joo dantae menyaksikan Seok hoon dimeja makan, kemudian menghamprinya kemudian menanyakan, kenapa kau menyampaikan hal yang aneh, bahwa ayah membunuh Min seol-A, atas dasar apa. Min Seol A meninggal di Hera Palace. Benar, bukankah Ayah mengurungnya di ruang mekanis. Kata siapa? Dari mana kau mendengar omong kosong itu, tanya Joo dantae Ayah mesti menjawab sebelum mendengar jawabanku. Ayah sungguh membunuh Min Seol A?. Joo dantae menjawab, untuk apa ayah membunuhnya dan untuk apa mengotori tangan ayah dengan darah demi mengeliminasi orang biasa. Baiklah kalau Ayah tidak melakukannya, selamat malam.

Setelah mengatakan dengan Joo dantae, Seok hoon memainkan piano dan menimbang-nimbang ucapan Joo dantae dan Seojin.
Jika ia mengekspos korelasi kita. Siapa yang hendak memercayainya, orang-orang akan berpikir ia cuma gadis gila bertingkah, kita cuma perlu mendapatkan ponselnya. Dia tidak gampang dipengaruhi. Jika kita meremehkannya, ia sanggup menyerang kita.
Ayah dan Cheon Seo Jin menjijikkan.

Eun byeol sedang menimbang-nimbang insiden disekolah hari ini, dan melanjutkan belajarnya. Ketika sedang mengambil buku, suatu kertas terjatuh ia pun pribadi membuka dan membaca suratnya.
“Eun Byeol, saya bahagia nilaimu naik. Matematika tidak sulit, bukan? Jangan terlalu menimbang-nimbang Seok Kyung dan mencar ilmu dengan santai saja. Aku sungguh menyukaimu lantaran sudah berupaya keras.”
Dari Anna
Setelah membacanya Eun byeol merobek surat tersebut dan membuangnya ketempat sampah.
Seojin menenteng Eunbyeol kedalam ruang Mekanis kemudian memerintahkan Eun byeol untuk mengarkannya baik-baik apa yang seojin kataan. Jika tidak sanggup meniadakan Min Seol A, kau tidak akan berguna, dan lupakan dia. Atau kau akan kalah dari Min seol-A dan Bae rona. Ibu juga sudah memberitahumu perihal korelasi nahas ibu dengan ibunya Bae rona. Dia menikam lehernya sendiri dan menjajal menyalahkan ibu, seketat itulah bidang ini. Orang akan melaksanakan apa pun untuk menang.


Bagaimana sanggup kau mengalahkan Rona kalau contoh pikirmu lemah? Kamu bahkan tidak sanggup menertibkan pikiranmu, sampai-sampai berhalusinasi dan kesulitan. Bagaimana kau sanggup memenangi Anugerah Utama di Festival Seni? Lupakan dia, dan bebaskan dirimu dari Min seol-A. Maka kau sanggup mengalahkan Rona Lupakan hal lain, ibu tidak akan memaafkanmu jikalau kau kalah dari Bae Rona. Aku juga ingin mengalahkannya, saya sungguh ingin mengalahkannya, itu membuatku gila, ucap Eun byeol.
Kalau begitu kalahkan dia, cuma itu yang mesti kau lakukan. Kamu tahu “Sempre libera” dari opera Verdi, Min seol-A menyanyikan itu untuk cobaan masuknya, berlatihlah di sini. dengan panik ia berkata terhadap Seojin, Bagaimana aku, sanggup bernyanyi di sini. Harus. Hanya dengan begitu kau sanggup melewatkan ini, kau tidak sanggup masuk ke Universitas Seoul dengan contoh pikir seumpama itu, dan biar ibu sanggup menggantikan Yayasan Cheong A, kau mesti menjadi yang terbaik. Kamu mengetahui maksud ibu.
Ibu akan menanti di luar, kau mesti bernyanyi cukup lantang biar ibu mendengarnya dari luar. Jika ibu tidak senang yang ibu dengar, kau akan di sini semalaman. Lalu meninggalkan Eun byeol sendiri diruang mekanis. Eun byeol mulai bernyanyi.


Oh yoonhee menanti Rona untuk pulang, namun Rona tidak kunjung pulang menelfon Suryeon. Rona belum pulang, kurasa sesuatu terjadi padanya di sekolah hari ini. Bagaimana jikalau ia ingin melaksanakan sesuatu yang buruk, saya sungguh mencemaskannya. Ucap Oh yoonhee
Rona sedang ditaman dan duduk diayunan, menimbang-nimbang perkataan Eun byeol dan berkata, itu sebabnya Bu Cheon sungguh membenciku.
Kemudian ada anjing milik Min seol-A mendekat ke Rona, Rona pribadi memegannya kemudian menyampaikan kasihan sekali. Kamu juga tidak mempunyai rumah? Kamu ditelantarkan. Anjing milik Min seol-A berlari, Rona pribadi mengejarnya. Kamu mau ke mana? Itu berbahaya.

Suryeon nyaris menabrak anjing tersebut. Ketika anjingnya berhenti, Rona pribadi menggendong anjing milik Min seol-A. kemudian Suryeon keluar dan menyaksikan orang tersebut, teryata itu Rona. Suryeon menyaksikan anjing yang ada digendongan Rona mengambilnya, lantaran ia ingat kalau anjing tersebut seumpama dengan punyanya Min seol-A.
Suryeon mengantarkan Rona pulang, ketika sudah hingga ia menampilkan sesuatu terhadap Rona, dan memerintahkan sesekali mengantarkan foto anjing tersebut. Aku akan merindukannya.


Aku mendengar semuanya, perihal Ibu dan Bu Cheon berselisih dan kenapa Ibu berhenti bernyanyi. Bahkan soal bekas luka di leher Ibu, kudengar Ibu melukai diri sendiri, di Festival Seni Cheong A untuk mengambil trofi. Tidak, itu tidak benar, bela Oh yoonhee. Kenapa Ibu diam? Benarkah itu, ibu sungguh menikam leher sendiri lantaran iri pada Bu Cheon?. Oh yoonhee menangis dan berkata, kau juga tidak akan memercayai ibu. Dahulu dan bahkan sekarang, tidak ada yang memercayai ibu, jikalau kau juga tidak memercayai ibu, ibu tidak bisa. Rona memeluk Oh yoonhee dan menyampaikan kalau ia percaya terhadap Ibu, saya percaya Ibu tidak akan pernah melaksanakan hal seumpama itu dan saya akan mengambil kembali trofi itu untuk Ibu. Ini milik Ibu, itu diambil dari Ibu dan ibu mengalahkan Bu Cheon dengan adil dan jujur.
Terima kasih sudah memercayai ibu, Nak.
Aku putri Ibu, siapa lagi yang sanggup kupercayai, perihal insiden hari ini, saya tidak mempunyai pilihan selain melakukannya, saya mesti bertahan apa pun yang terjadi.