Drama Korea – Sinopsis Penthouse Episode 8 Part 2, Simak bab pertamanya pada Episode sebelumnya baca di sini. Simak juga bab lengkap daftarnya ada di goresan pena yang ini.
Kalian akan menyanyikan refrain untuk cobaan tengah semester, saya akan menguji nyanyian kalian sebelum membagi grup, berhentilah mengeluh dan bersiaplah, ucap Ma Doo Ki.
Eun byeol menyelesaikan nyanyiannya, mereka semua bertepuk tangan, dan memujinya. Selanjutnya Bae Rona. Rona mulai menyayi kemudain di hentikan oleh Ma Doo Ki. Rona, kau akan menyanyikan mezzo. Apa? Kenapa kau membuatku menyanyikan mezzo, Siapa pun tahu saya cocok menyanyikan soprano. Siapa yang mau menyampaikan itu? tanya Rona. Aku gurunya, saya yang memutuskan, beraninya kau membantahku, suaramu cocok untuk menyanyikan mezzo.
Tidak, saya tidak oke dengan itu, suaraku terdengar paling indah di saat menyanyikan nada tinggi, saya tidak sanggup menemukan kenapa saya mesti menyanyikan mezzo. Tidak, saya tidak oke dengan itu, suaraku terdengar paling indah di saat menyanyikan nada tinggi, saya tidak sanggup menemukan kenapa saya mesti menyanyikan mezzo.
Baiklah, jikalau kau menyanyikan lagu yang kuminta dengan sempurna, saya akan membiarkanmu menyanyikan soprano, menurutmu kau sanggup melakukan itu?. Ya, saya akan mencobanya, ucap Rona. Aku ingin kau menyanyikan bab terakhir “Je Suis Titania” ditulis oleh Mignon. Dia tidak sanggup menyanyikan itu, prima donna terbaik pun tidak sanggup nyanyikan lagu itu dengan sempurna, ucap Jenny. Rona mulai menyanyi, siapa pun yang didalam kelas tersebut mengagumi Rona dan bertepuk tangan.
Aku terpaksa, ia menyanyikan bab soprano dengan mulus. Dia bahkan punya teknik yang sempurna, ini sungguh sesuatu yang tidak sanggup dijalankan anak SMA. Sudah kubilang kiprahnya dilarang tumpang tindih dengan Eun Byeol, ucap Seojin. Semua murid menyaksikan. Jadi, saya terpaksa, maafkan aku. Awasi Seok kyung juga, Eun byeol paling berhati-hati dengan Seok kyung. Ma Doo KI berkata, Eun byeol semakin membaik setiap harinya, jadi, tidak perlu memedulikan Seok kyung. Sampai nanti. Rona, semestinya saya menyingkirkanmu sejak awal, kata Seojin.
Seojin sedang menuruni tangga, ia menyaksikan Gu Ho Dong dibawah tangga, kemudian melanjutkan langkahnya. Baiklah. Ini membuatku sungguh penasaran, kenapa Bu Cheon sungguh tidak suka Bae rona, ucap Gu Ho Dong.
Aku tidak tahu kau melakukan pekerjaan di sini, saya terlalu sibuk bekerja, dan saya belum pernah ke daerah semewah ini, Apa kau senantiasa melakukan pekerjaan di sini? Tanya Oh yoonhee. Itu milik ibuku, dan kini saya yang memimpin. Omong-omong, selamat, kudengar Desa Bosuk akan dikembangkan, kau belum usang pindah ke sana, Kurasa saya beruntung,
Aku ingin menuntut ilmu melelang untuk menciptakan duit tambahan, bisakah kau membantuku. Bagaimana saya sanggup membantumu? saya bahkan bukan pakarnya, tanya Oh yoonhee. Kamu bermaksud pindah ke mana nanti, kau tidak sanggup terus tinggal di Desa Bosuk begitu pembangunan ulang dimulai. Ya, saya berpikir untuk pindah ke daerah lain demi kebaikan Ro Na.
Bagaimana kalau Hera Palace. Apa? Aku tidak menyanggupi syarat untuk tinggal di sana. Apa maksudmu? rumah hanyalah rumah, ucap Suryeon. Sebenarnya, itu tidak benar, kita tinggal di dunia daerah rumah melambangkan karakter, strata, dan bahkan kekuasaan seseorang. Karena itulah kau mesti tinggal di Hera Palace, demi Rona. Kamu bilang seorang ibu mesti melakukan apa pun demi anaknya. Omong-omong, kau senggang malam ini, saya berbelanja tiket bioskop, namun suamiku tiba-tiba bilang ia ada urusan lain, mau ikut denganku?
“Bar Sushi Eobujiri”
Joo dantae dan Seojin, berada didalam Bar Sushi Eobujiri. Dokter Ha yang mengikuti Seojin membuka sedikit pintunya ia meihat Seojin. Ketika pramusaji mengirimkan makanan kepadanya. Sekilas Seojin menyaksikan seseorang. Kemudian Dokter Ha berbalik.
Oh yoonhee menanti Suryeon untuk masuk kedalam bioskop, kemudian memperoleh pesan dari Suryeon kalau ia telat dan memerintahkan Oh yoonhee masuk lebih dahulu. Oh yoonhee memasuki bioskop dan berkata Luar biasa. Tempat ini bagus, saya tidak percaya saya di sini, di mana kursiku Itu dia. Lalu duduk dikursi tersebut.
Oh yoonhee menyaksikan Seojin masuk kedalam bioskop, dengan segera menutupi mukanya memakai bantal, supaya tidak tertangkap tangan oleh Seojin. Ketika orang tersebut melepas jasnya, Oh yoonhee menyaksikan bahwa orang tersebut yakni Joo dantae. Suryeon melefon Oh yoonhee dan bertanya, apakah kau sudah di bioskop, saya akan masuk. Aku akan keluar sekarang, tunggu saja di sana. Ucap Oh yoonhee kemudian keluar dari bioskop.
Oh yoonhee keluar, Suryeon pribadi menghampirinya dan mengajaknya untuk masuk, Oh yoonhee mencegahnya. Suryeon mengajukan pertanyaan Kenapa? Ada masalah?. Begini, suamimu ada di dalam. Sedang apa ia di sini, ia bilang ada rapat terlambat, kau mungkin keliru. Dia bareng seorang wanita, ucap Oh yoonhee. Apa maksudmu, kemudian Suryeon masuk kedalam. Dan ia menyaksikan Seojin dan Joo dantae berciuman, Oh yoonhee menenteng Suryeon untuk keluar dari bioskop tersebut.
Di di saat seumpama ini, soju yakni obat terbaik, minum saja dahulu, saya mengerti perasaanmu. Mendiang suamiku juga sama, ia mabuk berat, kemudian terjatuh di atas pagar dan mati. Dan hingga ia mati, ia bersenang-senang dengan perempuan lain. Dia tidak pernah memberiku sepeser pun seumur hidupnya, namun membelikannya baju mahal dan bahkan memperoleh pertolongan untuk membuka kedai makanan untuknya, Tapi ia cuma meninggalkanku utang. Astaga, bagaimana bisa, tanya Suryeon.
Dia sudah meninggal. Jadi, saya tidak pernah sanggup murka padanya, sehabis menguburnya, kebencianku menjadi sungguh berakar di dalam hatiku. Bagaimana sanggup ia meninggalkan perempuan baik dan manis sepertimu untuk berselingkuh dengan cecunguk seumpama Seojin, saya cuma merasa kesal. Kamu seumpama abang bagiku, alasannya saya membahasnya, bisakah saya memanggilmu abang sekarang. Kamu juga sanggup memanggilku Yoonhee. Aku akan membantumu, kita melawan Seojin.
Kamu bilang kalian satu sekolah? Kami satu SMA, jikalau yang kuasa sungguh-sungguh ada dan bilang saya tidak akan dieksekusi alasannya membunuh seseorang, ia yang ingin kubunuh dengan tanganku sendiri. Suryeon sedang mencari tahu wacana Seojin,
“Cheon Seo Jin Mengatasi Traumanya dari SMA”
“Dia mengalami Pengalaman Traumatik Akibat Rivalnya di SMA”
“Dia tidak sanggup melalaikan momen di saat temannya mengancamnya”
Ketika Joo dantae sedang mandi Suryeon, membuka Ponsel milik Joo dantae. Kamu senggang malam ini? Aku berbelanja tiket bioskop, namun suamiku tiba-tiba bilang ia ada urusan lain, mau ikut denganku. Suryeon duduk dicaffe, tepat diatas bioskop tersebut, menyaksikan Oh yoonhee dan Seojin, Joo dantae, memasuki bioskop.
Seojin yang menghentikan Rona bernyanyi di upacara penerimaan siswa baru. Meski saya tidak memiliki bukti, saya percaya itu, ia senantiasa seumpama itu, jikalau ada yang ia inginkan, ia mesti mendapatkannya, dan ia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, kau mesti tetap waspada. Jika tidak, ia akan merebut suamimu dan ia mungkin mengambil semua uangmu, Suryeon.
Putriku gres saja meninggal. Kamu punya putri lain selain Seok Kyung dan Seok Hoon, tanya Oh yoonhee. Aku nyaris tidak sanggup melupakannya dan gres berupaya untuk tegar, Dasar sampah, Jangan menangis. Dia tidak patut untuk ditangisi. kenapa kau mesti menderita, saya sudah pernah mengalaminya. Meskipun menangis, kau cuma akan dianggap bodoh.
Oh yoonhee menghampiri Dokter Ha. Apa yang kau kehendaki selarut ini, tanya Oh yoonhee. Terima kasih sudah datang. Oh yoonhee bertanya, kenapa kau mabuk berat, apa kau berantem dengan Seojin. Tidak. Apa maksudmu, kami sungguh bahagia, balas Dokter Ha. Lalu kenapa kau meneleponku, jikalau ada yang ingin kau katakan, katakan sekarang, saya tidak mau ada yang mewaspadai kita.
Maafkan aku, dulu dan bahkan sekarang, saya senantiasa merasa bersalah kepadamu. Itukah yang ingin kau katakan, kau mabuk. Kalau begitu, selamat malam. Oh yoonhee, hendak pergi namun ditahan oleh Dokter Ha, Jangan terlalu membenciku, ucap Dokter Ha. Apa kau putus denganku untuk hidup seumpama ini.
Oh yoonhee dan Dokter Ha keluar dari mobil, Kenapa kau minum banyak sekali, keluh Oh yoonhee. Ha Yoon Chul, cobalah berdiri, kemudian menolong memapah Dokter Ha. Kyujin kemudian mendekati mereka kemudian berkata, Apa-apaan ini, ini adegan yang sungguh berbahaya, seorang lelaki memeluk cinta pertamanya semalam ini. Jangan cuma berdiri di sana, bantu aku, ia berat sekali. Lalu menyerahkan Dokter Ha terhadap Kyujin.
Apa kalian sungguh berpacaran?. Oh yoonhee membalas kalau ini tidak seumpama yang kau pikirkan. Dokter Ha sungguh berhati murni, ia bahkan mengeluarkan duit uang tenang tanpa ragu. Saat ia memberimu duit di belakang istrinya, itu sudah menjadi cinta sejati. Apa maksudmu, duit damai, Kamu bilang Seojin bersedia berdamai, itu tidak benar?
Kyujin mengirimkan Dokter Ha kerumahnya, Awasi ia dengan baik, cuma saja lelaki gila seumpama ia condong melakukan hal-hal lucu di belakangmu, saya cuma mendengarnya dari sebuah tempat. Tidak, lupakan saja, hingga jumpa.
Maafkan aku, Yoonhee, guman Dokter Ha.
Kamu mesti makan untuk berjuang, kau mesti memaksakan diri untuk makan supaya memperoleh kekuatan, ucap Oh yoonhee seraya membuka kotak makan. Aku tidak lapar, saya bahkan tidak sanggup memandang mata suamiku. Kamu dilarang lemah di di saat seumpama ini, sudah kubilang, bersiaplah. Aku berpikir semalaman yang kau tanyakan kemarin, soal lelang. Kamu bilang kesengsem dengan itu, saya akan membantumu, Suryeon. Benarkah? Kamu akan membantuku? Tanya Suryeon. Aku akan melakukan yang terbaik. Jadi, jangan biarkan perempuan seumpama Seojin merusak hidupmu seumpama ini. Sebenarnya saya menyaksikan dokumen mengenai lelang di ruang kerja suamiku, kurasa suamiku menjajal berbelanja daerah itu.
Kantor Agensi Properti
“Ada kompleks apartemen gres di bersahabat sini. Dan di bersahabat daerah ini”
“Jika kau lihat di sini, ada persimpangan di sini”
Oh yoonhee menelfon Suryeon, dan menyampaikan Kamu tidak akan percaya ini. Ini luar biasa. Ada rumor yang beredar, tampaknya, sentra perbelanjaan akan secepatnya dibangun di dekatnya, kurasa itu sudah diputuskan, Suryeon, kita mesti menemukan anjuran ini. Ya. Baik, saya cuma akan mengandalkanmu.
Maafkan aku, Yoonhee. Aku akan memanfaatkanmu sebentar.
Kami sudah meneken perjanjian dengan semua gedung terdekat, ini artinya kita bertiga gres menyelesaikan investasi sebesar ini dengan 150 juta dolar, ucap Dokter Ha. Pelelangannya besok, mau ikut denganku, tanya Kyujin. Tidak, pergilah sendiri, jikalau kita masuk berkelompok, itu sanggup menawan perhatian orang, Jawab Joo dantae. Ya, kau benar, berapa yang mesti kuhabiskan? Pemiliknya memasarkan alasannya bangkrut. Jadi, dijual dengan harga murah, kau tidak perlu mengeluarkan duit terlalu banyak, tambahkan 10.000 dolar lagi. Maka itu akan menjadi milik kita.
10 menit sebelum kita selesai.
Setelah menaruh apmplop ke kotak tender, Oh yoonhee menelfon Suryeon menyampaikan kalau ia memakai namanya untuk penawaran alasannya suamimu dilarang tahu, saya menyertakan 30.000 dolar. Jadi, kita niscaya akan menang.
Siapa yang mendapatkannya? Oh yoonhee? Tanya Joo dantae. Tidak mungkin. Bagaimana ia sanggup tahu wacana gedung itu, ucap Dokter Ha. Tanpa gedung itu, tidak mungkin ada rekonstruksi. Apa yang mau kau jalankan sekarang, jikalau konstruksinya tertunda, uangnya tidak akan kembali. Bagaimana kita akan menangani semua bunganya, teman-temanku mengambil pertolongan dengan bunga tinggi, teriak Dokter Ha terhadap Joo dantae. Kita menanam 150 juta dolar ke proyek ini, 150 juta dolar, mengerti, ucap Kyujin. Dari duit itu, 90 juta dolarnya milikku. Jadi, berhentilah menciptakan keributan.
Ini bahkan belum berakhir. Berhenti bersikap semacam ini akhirnya, saya akan mengurusnya sendiri, mengerti. Aku sendiri yang mau menemui Oh yoonhee, ucap Joo dantae.
Aku sungguh gugup, saya tidak tahu kita akan menemukan anjuran itu, kau sungguh berpikir gedung itu akan bernilai, tanya Suryeon. Untuk melakukan rekonstruksi, mereka mesti menyingkirkan gedung itu. Aku percaya suamimu tahu itu, alasannya itu ia ingin membelinya, tepat di tengah area.
Terima kasih. Rasanya seumpama saya menemukan adik perempuan, saya tahu kita berjanji akan membagi dua uangnya sehabis gedung itu terjual. Tapi anggaplah ini selaku ucapan terima kasihku. Terimalah, Yoonhee. Lalu menyerahkan amplop terhadap Oh yoonhee. Akan bagus jikalau saya sanggup menolaknya dengan keren, namun saya tidak terlampau kaya. Aku akan menggunakannya dengan baik. Terima kasih. Ucap Oh yoonhee dan mengambil, amplop tersebut.
Oh yoonhee pulang dan mengundang Rona, dan memberikannya hadiah. Ro Na, ibu selama ini tidak sanggup menawarkan banyak untukmu. Tapi mulai sekarang, ibu akan mengubah semua itu, ibu akan tetapkan masa depanmu cerah. Jadi, percayalah terhadap ibu.
Ketika Oh yoonhee tidur, ia bermimpi.
Setelah keluar dari lift Oh yoonhee dalam kondisi mabuk, berjumpa dengan Min seol-A.
“Tolong bantu, tolong bantu aku.”
Kemudian Oh yoonhee bangun, Ya, saya ingat sekarang, saya berjumpa Min seol-A pada hari itu di Hera Palace.
Gula menggonggog dengan keras, Nanti kau membangunkan orang kalau menggonggong di malam hari, Oh yoonhee menjajal menghentikan gula, namun ia digigit oleh gula, dan pergi.
Ibu Gula bersikap aneh, Gula tidak mau bernapas. Oh yoonhe menyampaikan kalau Gula terus menggonggong sejak tadi. Gula, jangan mati, ucap Rona. Oh yoonhee menyaksikan bandul kalung Gula, disana tertulis inisial dengan nama Min seol-A. Gula yakni anjing Min seol-A?, tanya Oh yoonhee.
BERSAMBUNG……
Sampai berjumpa lagi di Penthouse Eps 9 dan jangan pernah bosen untuk membaca didrama yang saya tulis, salam A2One
