Drama Korea – Sinopsis Penthouse Episode 9 Part 2, Sebelum baca pastikan lihat dahulu dari dongeng Episode sebelumnya baca di sini. Simak full recap yang sudah ditulis pada di goresan pena yang ini.


Oh yoonhee yang disekap berteriak meminta tolong. Kyujin membuka epilog kepala dikepala Oh yoonhee dan menyampaikan kalau, berisik sekali, Kudengar dahulu kau bernyanyi, niscaya alasannya itu suaramu lantang. Pengacara Lee, kau melaksanakan ini kepadaku, apa yang kau lakukan. Jual tanah yang kau beli di Myeongdong, pimpinan Joo sungguh marah, ia tidak mau membayarmu lebih alasannya kau melukai harga dirinya.
Beginikah caramu mengatasi masalah, ini langkah-langkah criminal, lepaskan ikatanku sekarang. Lepaskan aku. Ya, saya tahu, alasannya saya pengacara. Kamu pikir sanggup membuatku memasarkan rumah dengan melaksanakan ini. Sebaiknya kita buat gampang saja, kau mesti menimbang-nimbang putrimu yang menunggumu di rumah. Jika kau melaksanakan sesuatu terhadap putriku,aku bersumpah akan membunuhmu. Dengar, saya sanggup menjadi lelaki yang sungguh angker kalau saya mau.
Kyujin menggonggong layaknya anjing dan endekat kearah Oh yoonhee. Mereka memaksa Oh yoonhee untuk mengecap kontraknya, Oh yoonhee mengigit jari Kyujin. Kyujin memerintahkan mereka untuk memegang lengannya.
Sebuah kendaraan beroda empat Pick up memasuki wilayah tersebut dengan kecepatan penuh, Dokter Ha keluar dari kendaraan beroda empat tersebut, terjadilah pertarungan. Ketika Dokter Ha menolong Oh yoonhee melepaskan ikatannya, kyujin mendekat dan melepas masker yang dikenakan Dok ter Ha. Dokter Ha memerintahkan Oh yoonhee lari. Kyujin dan Dokter Ha bertengkar. Oh yoonhee menendang Kyuji dari arah belakang, Dokter Ha meninjunya, Oh yoonhee juga meninjunya, kemudian mereka keluar dan memasuki mobilnya, kemudian pergi dari tempat tersebut.


Kamu baik-baik saja, tidak ada yang terjadi, bukan. Oh yoonhee mengangguk kepalanya, kemudian menyaksikan kearah Dokter Ha yang terluka. Yoon Chul, panggil Oh yoonhee di saat menyaksikan kendaraan beroda empat didepannya, dan menghentikan mobilnya. Yoonhee, kau tetap di dalam, kemudian Dokter Ha keluar. Hati-hati, ucap Oh yoonhee.
Ada apa, Dokter Ha. Kali ini, kau melalui batas, saya tidak menyepakati ini, ucap Dokter Ha. Joo dantae lagsung menghantam wajah Dokter Ha sampai tersungkur. Kamu terus keluar jalur, dan saya sudah muak, kau siap merelakan uangmu, kenapa kau bersikap menyerupai orang penting di depan cinta pertamamu, padahal kau tidak sanggup merelakan duit yang kau investasikan, saya sungguh benci orang munafik sepertimu yang menggemari uang, tetapi berpura-pura bersikap baik, ucap Joo dantae kembali menendang Dokter Ha. Joo dantae hendak memukulnya, ia urungkan di saat mendengar percakapan Oh yoonhee dan Kyujin.


“Kemarilah. Jual tanah yang kau beli di Myeongdong, pimpinan Joo sungguh marah, ia bahkan tidak mau membayarmu lebih alasannya kau sungguh melukai harga dirinya.”
Oh yoonhee mendekat seraya memutar percakapan yang ia rekam, lewat alat perekam di tangannya. Kamu pikir saya tidak siap untuk semua ini dikala berkompetisi melawan lelaki sepertimu. Ketika Oh yoonhee diculik dan mereka meyekapnya, Oh yoonhee mengaktifan alat perekam tersebut.
Penculikan, penyekapan, dan penyerangan, kau bersalah atas ketiga hal itu. Jika saya mengirim berkas ini ke polisi dan media, itu bukan hal sepele yang sanggup kau hadapi. Sekertaris Cho maju untuk memberi pelajaran terhadap Oh yoonhee, Tetapi ditahan oleh Joo dantae.
Apa maumu, tanya Joo dantae. Mulai sekarang, saya cuma akan menghasilkan janji dengan Ha Yoon Chul, kalau kau ingin bernegosiasi, beri tahu Ha Yoon Chul. Tunggu apa lagi, Ayo, kemudian berbalik menuju mobilnya Dokter Ha. Hei, pindahkan mobilmu, ucap Oh yoonhee. Joo dantae memerintahkan Sekertaris Cho memindahkan mobilnya.


Mereka semua sedang didalam ring tinju.
Eun Woo, bisa-bisanya bernyanyi padahal pendengaranmu buruk. Aku di sini, pukul yang benar, beraninya kau bergunjing Tentangku. Kamu niscaya berpikir kita teman dekat alasannya saya kerap membiarkanmu, Asal kau tahu, saya tidak tahan kalau orang macam-macam denganku, ucap Seok hoon kembali menghantam Eun Woo membabi buta.
Hei, sedang apa kalian di sini kalian tidak tahu kalian butuh izin untuk memakai gymnasium, teriak Gu Ho Dong. An Eun Woo, ada apa. kau terluka. Kurasa ia bertinju dengan sungguh gigih, sudah kubilang santai saja. Terkadang kau terlalu kompetitif, ucap Minhyuk. Lalu mereka semua pergi. Hei. Siapa orangnya, siapa yang memukulmu, Joo Seok hoon mereka merisakmu bukan. Tidak, apa maksudmu. Lihat itu, kau akan terus berpura-pura bodoh, sambil menunjuk CCTV. Kamu mesti pergi ke tempat tinggal sakit dahulu. Kubilang bukan apa-apa, mereka semua temanku dan kami cuma bermain-main, urus saja urusanmu sendiri.

Joo dantae memasuki ruang kerjanya. Kenapa gres tiba sekarang, kenapa kau tidak menjawab telepon, tanya Seojin. Apa maumu, ada banyak orang yang menyaksikan di sini. Aku tidak memiliki waktu untuk menunggu. Firasatku benar, istrimu berhubungan dengan Min seol-A. Apa maksudmu, tanya Joo dantae. Kamu tahu siapa yang dijumpai istrimu hari ini, ia menemui administrator panti asuhan Min seol-A. Di penjara juga, Direktur Min Hyeong Sik ternyata ia anak buah Anggota Kongres Cho.
Kenapa istrimu mendatangi seorang penjahat yang memasarkan belum dewasa untuk transplantasi sumsum tulang, saya percaya ia berhubungan dengan Min seol-A. Dia mungkin menyaksikan Min seol-A mati, atau ia mungkin sudah mengenal Min seol-A. Itu omong kosong. Bagaimana mungkin ia mengenal Min seol-A, tanya Joo dantae. Min seol-A yakni yatim piatu, bagaimana kalau istrimu berpikir ia ibu kandung Min Seol A.
Bukankah itu berlebihan, tanya Joo dantae. Jika ada sedikit keraguan, kita mesti memeriksanya. Istrimu tahu sesuatu. Ingat kata-kataku, kita tidak sanggup mengabaikan ini begitu saja. Sepertinya ia diancam oleh seseorang, ucap Joo dantae. Benar mungkin dia, Direktur Min Hyeong Sik. Kenapa ia memerasnya? Mungkin ia tahu rahasia istrimu, lelaki yang kini dipenjara.


Halo, Kenapa kau terus menelepon, Sudah kubilang hentikan, ucap Suryeon. Siapa itu tanya Joo dantae. Suryeon yang terkejut pribadi bebalik, Joo dantae mengambil ponsel Suryoen menjawab telponnya, siapa kamu, katakan siapa kamu.
“Nomor tidak dikenal”
Apa yang kau laksanakan di belakangku, siapa itu, apakah Direktur Min Hyeong Sik. Bagaimana kau tahu. Kenapa ia memerasmu, saya tanya alasannya. Bukan saya tetapi kau yang diancam ia mengirimiku catatan ini.
“Suamimu membunuh Min seol-A!”
“Min seol-A dibunuh di Hera Palace!”
“Jika kau tidak membebaskanku, saya akan mengekspos semuanya!”
Katakan dengan jujur. Kamu membunuh Min seol-A, ia bahkan bilang punya bukti penting, ia memeras kita dengan apa. Itu omong kosong, kenapa saya mesti membunuh Min seol-A. Aku berjumpa Direktur Min Hyeong Sik di penjara hari ini, ia bilang Min seol-A mati di Istana Hera, bukan di Desa Bosuk. Apa maksudnya, kalau dipikir-pikir, kau bersikap gila sejak upacara lampu sorot di depan air mancur.
Kamu membunuhnya untuk menutupi perbuatan belum dewasa kita. Tidak, itu tidak benar. Benarkah, kau tidak ada relevansinya dengan kematiannya, bukan saya takut sekali, saya sungguh ketakutan. Jangan khawatir, saya di sini untukmu. Dia cuma melaksanakan ini untuk memeras duit kita. Aku percaya kepadamu. Baiklah, tidurlah. Aku mesti keluar sebentar.


Ini lapangan golf milik Direktur Min, tempat ini dihentikan beroperasi untuk sementara, ucap Sekertaris Cho. Potong rantainya. Cari dengan teliti, jangan lewatkan apa pun. Sekretaris Cho, kemarilah. Beraninya seorang penjahat mengancamku. Apa yang mesti kulakukan, tanya Sekertaris Cho. Tangani seluruhnya diam-diam.

Suryeon mengirim pesan terhadap Joo dantae
“Aku tahu perbuatanmu dengan Joo dantae”
Bagaimana, kau sudah memikirkannya. Aku mencari pengacara yang kompeten. Jadi, tunggulah sebentar lagi. Sudah kuduga kau akan mengerti, saya tahu sudah telat untuk menyampaikan ini, tetapi saya sungguh peduli terhadap Seol-A, kau niscaya tahu itu. Tentu saja, saya tidak akan pernah lupa membalas budimu.

Suryeon menaruh bukti-bukti di gudang rumah Direktur Min. Suryeon memerintahkan detektif untuk menelponnya, dikala Joo dantae datang.
“Aku membunuh administrator dalam mimpiku tiap malam. Apa saya akan menjalani hidup yang lebih suka andai tidak berjumpa dengannya?”
Joo dantae mengantarkan pesan diruang dialog Hera Palace.
“Hantu Min Seol A, yang mengancam kita selama ini sudah pergi”
“Kita tidak perlu cemas lagi”

Seojin masuk kedalam tempat kerja Suryeon dan menyaksikan lukisan milik Suryeon, ternyata Itu bukan kalung apel, tetapi tanda hati. Apa saya salah lihat?

Rona memperoleh pesan dari Seok kyung. Menurutmu kenapa Ha Eunbyeol menyewa seluruh aula konser, saya cuma memberitahumu alasannya merasa bersalah.
Ha Eunbyeol sengaja melakukannya. Ada apa tanya Oh yoonhee. Rona memamerkan ponselnya terhadap Oh yoonhee, Berandal itu berbelanja semua tiket mudah-mudahan saya tidak sanggup melakukan tugas. Ibu, saya menemukan nilai nol gara-gara dia, kalau saya tidak juara pertama di cobaan tengah semester, nilaiku akan berantakan. Berdiri. Ayo pergi sekarang, ayo kita labrak dia. Tidak. Kalau begitu, Seok kyung akan memperoleh masalah, ia satu-satunya temanku.


Dokter Ha sedang membersihkan lukanya, kemudian teringat insiden malam tadi bareng Oh yoonhee,
Oh yoonhee sedang mengoleskan salep diwajah Dokter Ha yang luka. Astaga, berhentilah bersikap lemah, kau sungguh lemah, sama menyerupai dahulu. Aku tidak lemah, Jangan ganggu Joo dantae lagi, kau niscaya tidak tahu ia orang menyerupai apa. Aku tidak takut pada bangsat itu, ia orang yang arogan. Bagaimana denganmu, seberapa dalam kau terlibat dengan Joo dantae. Apa yang kau laksanakan dengan orang gila itu, berhentilah terlibat kalau tidak mau menyesal. Mengerti, kau mengerti.
Ini mengingatkanku pada masa SMA, kau belum berubah sedikit pun. Bagaimana kau sanggup tersenyum dengan wajah itu sekarang, biar kuoleskan salep lagi. Bekas luka ini masih ada. Apa yang kau lakukan, kau tidak berhak menyaksikan bekas luka ini.


Kenapa wajahmu berantakan, apa kalian bertengkar. bukan apa-apa, saya menabrak sesuatu. Apa yang kau laksanakan dewasa ini jawab aku. Sejak kapan kau kesengsem kepadaku, bersikaplah menyerupai biasa.
Kamu pikir saya tidak tahu, saya tahu kau menemui Oh yoonhee, saya tahu semuanya. Karena kau menyinggungnya, izinkan saya mengajukan pertanyaan juga apa kau menganggapku selaku suami, kenapa kau tinggal denganku. Kamu tidak pernah mencintaiku, saya cuma memacari gadis yang tidak sanggup kau kalahkan. Jadi, kau ingin mengambilku darinya, apa saya salah. Kenapa, apa Oh yoonhee ingin kembali bersamamu, apa ia memintamu untuk bercerai, apa ia punya hak kini alasannya kau memberinya 100.000 dolar. Berhenti menyebutkan itu, ucap Dokter Ha kemudian membanting foto ijab kabul mereka.
Dibandingkan caramu menggorok tenggorokan Yoon Hee, dan caramu menghasilkan hidupnya hancur, bukankah 100.000 dolar tidak seberapa. Apa menurutmu saya melaksanakan itu kepadanya, kau pikir saya menggorok tenggorokan Oh yoonhee, saya percaya kau niscaya tahu yang sebenarnya.

Benar. Jika bukan alasannya arloji yang kau berikan, saya niscaya sudah mengalah tanpa perlawanan, saya tidak pernah mengira mereka akan melaksanakan hal itu. Suamimu sungguh menakutkan, bagaimana kau sanggup hidup dengan orang menyerupai itu. Aku tahu, kurasa saya pendendam menyerupai dia. Lebih baik memasarkan apartemen yang dilelang secepat mungkin setelah memperoleh laba maksimal, Kalau terlalu lama, kau sanggup dalam ancaman lagi.
Kubilang saya cuma akan bernegosiasi dengan Ha Yoon Chul. Jadi, ia akan secepatnya menghubungiku, saya berupaya terdengar sepercaya diri mungkin, tetapi saya tidak tahu cara bernegosiasi. Ada sesuatu yang kupikirkan, itu kondisi yang kita butuhkan.


Katakan dengan jujur, apa mereka merisakmu. Kubilang tidak, kami cuma bertinju, jawab Eun Woo. Kamu boleh pergi. Sudah kubilang, ia bohong, saya akan membuka komite kekerasan di sekolah dan menyelesaikan perkara ini. Mengusut atas dasar apa kalau tidak ada korban? Pak Gu. Tidakkah reaksimu berlebihan, kenapa kau terus memperburuk keadaan. Bagaimana kau sanggup bilang, begitu setelah menyaksikan wajahnya.
Lima murid menyerang anak malang itu. Pertama, saya akan menemui orang renta mereka sendiri. Pak Gu, kuperingatkan, kenapa memaksakan perkara ini sejauh ini. Kalau begitu, perlu kulaporkan ini ke Departemen Pendidikan. Maksudku, saya cuma berupaya menyelesaikan ini dengan tenang. Bu Cheon, kurasa kau mesti membahas ini denganku selaku orang renta Eunbyeol, kalau begitu, saya akan pergi. Dia betul-betul bom yang menanti untuk meledak, saya takut ia akan segera
menyebabkan perkara dan kenapa kita tidak menghasilkan argumentasi untuk memecatnya. Teman ayahku merekomendasikannya untuk dipekerjakan. Kita lihat saja nanti, lagi pula itu posisi sementara.


Namaku Gu Ho Dong, tangan kanan wali kelas kelas nyanyian klasik di Sekolah Menengan Atas Seni Cheong A. Halo, senang berjumpa denganmu, ada apa tiba kemari. Aku tiba untuk membahas sesuatu mengenai Seok hoon dan Seok kyung. Astaga, saya belum pernah masuk ke tempat semacam ini, kudengar Hera Palace yakni tempat termahal di negara kita. Berapa ongkos berbelanja tempat menyerupai ini. Suamiku akan secepatnya datang, kau mesti minum tehmu. Baiklah, terima kasih atas tehnya.
Gu Ho Dong memecahkan cangkir, dimeja. Maafkan aku, Aku gres saja memecahkan cangkir mahalmu. Tidak apa-apa, ucap Suryeon sembari membersihkan cuilan cangkir tersebut. Matamu menyerupai mata putrimu. Aku tiba untuk menemuimu, Bu Shim.


Kamu penghuni baru, Senang berjumpa denganmu, Selamat datang.
Halo, saya akan pindah ke tempat tinggal kosong di lantai 45, seraya membuka beling mata yang dikenakannya.
Yoonhee, ucap Seojin.
Kuharap kita sanggup akur, Seojin.
BERSAMBUNG……
Sampai berjumpa lagi diPenthouse Eps 10 dan jangan pernah bosen untuk membaca didrama yang saya tulis, salam A2One