Drama Korea – Sinopsis Love and Redemption Episode 32 Part 1 (Cinta dan Penebusan), recap lainnya dari ulasan dongeng untuk Episode sebelumnya baca di sini. Sedangkan untuk model lengkap ada di goresan pena yang ini.

Wutong memergoki linglong yang telat pulang. Linglong berargumentasi pergi ke lembah bunga. Wutong maklum dan memberinya teh hangat juga bukaan elok beras kesukaaannya. Saat makan kenya linglong teringat perkataan mingyan bahwa kesukaannya bukan bukaan elok beras namun bukaan elok bunga osmanthus. Diam membisu wutong meletakkan racun ke di atas bukaan elok beras di piring kemudian memerintahkan lingkung memberikannya pada Chen mungkin alias abang seperguruan kedua mingyan.

Dengan kelicikannya wutong pura pura mengirim kado untuk ketua Chu yang dimasukkan ke dalam peti besar. Mingyan dan Ruo yu disuruh ikut mengirimkan dan tidak boleh mengintip isinya. Tanpa curiga mingyan dan Ruo yu menuruti perintah wutong.

Sifeng dan xuanji menanti di depan altar persembahan yang kuasa jikalau ada iblis kecil yang melalui di pintu masuk gunung buzhou. Tetapi mereka belum menemukannya. Mereka terheran heran di saat menyaksikan api besar timbul dari gunung.

Sifeng dan xuanji pergi untuk menyaksikan apa yang terjadi. Keduanya menyaksikan penduduk yang mengungsi lantaran bola api yang besar jatuh dari langit. Sifeng pikir itu api surgawi. Sifeng akan menghasilkan deretan hujan untuk memadamkan apinya. Xuanji mencemaskan kesehatannya. Sifeng meyakinkan ia tak apa apa.

Setelah apinya padam muncullah Teng she yang memarahi keduanya lantaran memadamkan api surgawinya.Teng she seumpama biasa meliuk liukkan kepalanya. (Teng she ini temperamennya agk seumpama linglong). Terjadilah perdebatan antara xuanji dan teng she lantaran ia sedang menampilkan ujian pada kawasan itu sedang xuanji tidak ingin penduduk kehilangan kawasan tinggalnya. Teng she menyemburkan api besar. Sifeng menjajal mengusir namun malah menghilang.

Hilangnya sifeng menghasilkan xuanji marah. Xuanji mengeluarkan dingkunnya. Teng she merasa menerima orang yang dicarinya. Mereka bertarung xuanji mengalahkan teng she badan tengshe datang tiba terikat dan munculah sifenng yang menganjurkan agar teng she menjadi hewan spiritual xuanji. Teng she menolak mentah mentah. Xuanjibjuga tak menyukainya. Sifeng pikir sehabis xuanji menjadia tuannya teng she akan mengikuti perintahnya.

Sifeng mengambil darah darah ten she dan menyatukannya dengan darah xuanji menjadi mutiara roh untuk menertibkan tenh she jiak xuanji meremasnya. Teng she pun menjadi hewan spiritual xuanji meski ia tak setuju. Lalu ketiganya datang di kota. Sifeng dan xuanji akan mencari penginapan untuk membersihakn wajah mereka yang terkena asap. Sementara teng she dibiarkan dengan xiao yinhua atau yanran. Teng she melayang melarikan diri. Xiao yinhua mengingatkan ia tidal akan sanggup pergi jauh tanpa izin tuannya atau kehilangan energi murninya dan darahnya mengalir ke arah yang salah. Teng she pun terjatuh dan terlihat kesal

Sifeng menolong membersihakn wajah xuanji yang terkena asap. Juga menata alisnya. Xuanji mengenggam tangan sifeng menceritakan ketika muda ayahnya menolong ibunya menggambar alisnya. Sifeng pikir orang tuanya berbeda. Setelah selesai xuanji mencubit pipi sifeng gemas. Kebahagaiaan tak berjalan usang seseorang melaporkan teng she menghancurkan seluruh jalan.

Teng she yang lagi murka mengobrak abrik barang barang pedagang jalanan. Karena xuanji mengharapkan ia di dekatnya dai tak akan membiarkannya tenanng. Teng she juga memfitnah xuanji bahwa dialah yang menyuruhnya melakukan pemgrusakan. Xuanji diminta mengeluarkan duit ganti rugi.sifeng yang membayarnya. Tahu sifeng punya duit teng she akan menghancurkan jalan lagi. Xuanji menghentikannya. Teng she akan meninju xuanji namun tak bisa. Xuanji pun meremas mutiara rohnya. Teng she terpaksa berlutut pada xuanji.

Xuanji mengajak teng she makan namun ia pura pura menolak. Xuanji jadi kesal. Sifeng tertawa. Xuanji kesal lagi. Lalu sifengmenyuruh xuanji memperlakukan teng she seumpama anak anjingdan memberinya buku isyarat hewan spiritual untuk xuanji menimba ilmu cara memperlakukan hewan spiritual.

Xuanji memberi teng she yang ngambek obat luka dari shaoyang. Tengshe bilang tidak akan tunduk padanya. Teng she menatap rendah perlakuan xuanji padanya. Xuanji pikir bila mereka sanggup berteman maka xuanji akan melindunginya. Xuanji kemudian mengusap kepala teng she yang lantasarah murka diperlakukan seumpama anak anjing. Dia tegaskan cuma dijun dan kaisar langit yang boleh mengusap kepalanya. Xuanji memberinya bukaan dan akan melakukan yang terbaik untik mendapatkannya selaku hewan spiritualnya. Teng she menolak dan ingin xuanji menentukan perjanjian darah mereka. Xuanji tak mau.

Sikap teng she yang berlebihan menghasilkan sifeng tak tinggal diam. Dia tahu teng she menyelinap ke dunia fana. Teng she yang menghasilkan api di hutan untuk kesengsaraan. Sebenarnya ia panik alam langit akan menghukumnya itu sebabnya ia mendapatkan xuanji. Xuanji sudah membantunya. Teng she pikir sifeng seorang pembaca pikiran. Sifeng tidak tahu cara membaca fikiran namun ia tahu alam langit tidak akan pernah ikut campur urusan fana. Sifeng pikir ia ke alam fana untuk mencari yang kuasa perang tak di sangka menghasilkan masalah. Mendengar sifeng,Teng she merasa lelah.
Bersambung ke Part 2