Drama Korea – Sinopsis Love and Redemption Episode 32 Part 2 (Cinta dan Penebusan), pengen tahu kisah pecahan satunya? Silahkan dibaca Episode sebelumnya baca di sini. Kalian mesti tahu bahwa di sini juga ditawarkan full daftar lengkapnya, baca pribadi di goresan pena yang ini.

Xuanji dan sifeng menginformasikan abang liu dan Ting nu mereka tidal menemuakn cincin sekte tianxu. Sifeng menceritakan xuanji mendapatkan hewan spiritual. Teng she diperkenalkan pada mereka. Ting nu mengenalnya sebagi yang kuasa teng she. Teng she meragukan abang liu mencuri mata langit. Teng she mengaku duta besar alam langit dan akan menginformasikan apa yang terjadi di sana agat mereka semua dihukum. Kakak liu pura pura ketakutan. Teng she nyuruh xuanji melepaskannya. Kakak liu meyahut ia tidak ndeso dan tahu teng she tidak akan sanggup melaporkannya serat minat xuanji tak melepaskan teng she.

Teng she kesal. Dia ingat Ting nu dulunya dokter di alam langit dan dilempar ke dunia fana. Teng she murka menanyakan wu zhi qi ingin mengajaknya bertarung. Xuanji menjewer telinganya dan menyuruhnya memperlakukan temna temannya dengan baik. Teng she memperingatkan akan menangkap mereka sebuah hari nanti. Teng she pergi. Ting nu menyampaikan akan mencarikan kamar untuknyam teng she teriak akan tinggal di kamar yang ia suka

Yanran memberi teng she sebotil racun merasuki jiwa yang ia curi dari abang liu untuk meracuni xuanji. Tengshe mulanya menolak sehabis dibujuk yanran ia mencampurnya ke dalam alkohol dan mengajak xuanji minum untuk pura puranya merayakan xuanji mendapatkannya selaku hewan spiritualnya. Tapi yang terjadi sehabis xuanji minum bukannya keracunan muka teng she bengkak.

Teng she minta penawarnya pada abang liu yang terkejut menyaksikan wajahnya. Kakak liu pikir ia telah mati kalau minum racun itu namun racun merasuki jiwa masih ada di abang liu. Namun 7 sanggup perusak parasnya hilang dan tidak ada penwarnya. Kakak liu minta ia tak kalut parasnya cuma akan kembung bernanah dan kian jelek. Teng she panik.

Sifeng pikir teng she mau meracuni xuanji namun terkena sendiri. Teng she menyalahkan xuanji yang memaksanya menjadi hewan spiritualnya. Sifeng pikir teng she licik dan minta xuanji meninggalkannya. Akhirnya xuanji mengambil darahnya sedikit dan memaksa teng she meminumnya untuk mengeluarkan racunnya. Juga menyuruhnya kembali ke alam langit. Xuanji tidak akan memaksanya menjadi hewan spiritualnya.

Xuanji punya banyak hal untuk dilakukannya dan tak mau berdebat dengannya. Juga tak mau teng she memotong lengannya untuk menegaskan ikatan darah mereka. Xuanji memgijinkan ia tinggal di sana selama yang diinginkannya. Xuanji mengambilnya selaku hewan spiritualnya untuk menyelamatkan temannya. Tapi teng she tidak bersedia. Dia tak akan memaksa. Lagipula ia bukan satu satunya yang sanggup jadi hewan spiritualnya. Xuanji juga tak menginginkannya.

Sifeng mengobati luka di tangan xuanji yang digoresnya sendiri untuk mengambil darahnya tadi. Jika sifeng tahu dari permulaan ia tidak akan menolong xuanji mengambil teng she selaku hewan spiritualnya dan malah menjadi masalah. Sifeng menyesal lantaran xuanji memberi perhatian banyak padanya. Xuanji menghantam hidung sifeng pelan lantaran cemburu pada hewan spiritual. Sifeng mengelak. Dia tidak cemburu.

Sifeng bilang cemburu tidak ditunjukkan pada orang tertentu. Dia ingin xuanji menenangkannya. Xuanji mengusap kepalanya menyerupai mengusap teng she. Tapi sifeng tak mau hiburan menyerupai itu. Sifeng pun mencium xuanji. Kelak ia ingin hiburan menyerupai itu. Xuanji malu. Dai bilang teng she akan pergi tidak seorangpun akan mengusik mereka. Sifeng pikir xuanji tak mengharapkan teng she. Xuanji rasa tak ada gunanya memaksanya. Sifeng akan menjadikannya bersedia tinggal. Dia mendengar rumor teng she memiliki kegemaran sama dengan xuanji yakni makan.

Esoknya sifeng mengolah masakan banyak masakan yang nikmat untuk memancing teng she tetap tinggal. Teng she kegirangan dan tak akan pergi. Asal xuanji komitmen padanya ia akan mendapat masakan nikmat tiap hari. Saat makan teng she bercerita masakan langit tidak enak. Teksturnya menyerupai lumpur. Tidak ada rasanya. Tanpa sadar xuanji membenarkan kian anggun objeknya kian tidak sanggup diandalkan. Teng she terkejut xuanji tahu itu. Dijunnya sering menyampaikan mereka yang anggun dan menawan hati lazimnya tidak sanggup diandalkan.

Xuanji menyebut bailing dan merasa pernah melihatnya sebelumnya di cermin bahuang tetapi tidak tahu siapa dia. Teng she mengatainya ndeso lantaran tidak mengingatnya. Teng she menginformasikan dijun merupakan dijun bailing. Jika dijun tidak meminta pada kaisar langit untuk mengasihaninya xuanji niscaya telah mati. Xuanji tak percaya itu. Teng she heran xuanji tak mengingatnya.

Teng she menceritakan siming bau tanah memberitahunya xuanji sungguh menyayangi dijun. Teng she menerka xuanji mendapatkan sifeng dan melalaikan dijun dalam sekejap mata. Xuanji tak tahu siapa dijun dan siming. Dia pikir siming mengada ada. Teng she menginformasikan itu lantaran cinta bertepuk sebelah tangan itu sebabnya xuanji murka dan tidak senang seluruhalam langit. Juga ingin memberontak. Lalu ia dilempar ke dunia fana menjalani kesengsaraan itu dan melalaikan segalanya. Sifeng tak percaya xuanji melanggar peraturan dan dieksekusi lantaran cinta.

Teng she pikir sifeng cemburu. Teng she bilang ia merupakan dijun di langit ia tidak sanggup ketimbang sifeng. Xuanji murka teng she berkata begitu. Ia kemudian mendekati sifeng. Jika ia tidak dilempar ke dunia fana ia tidak akan berjumpa sifeng. Xuanji tak peduli siapa dia! Hanya sifeng orang terbaik untuknya. Jika teng she merendahkan hal hal yang dibentuk insan dai minta teng she tak makan itu.

Teng she minta ia melupakannya. Selama ia menyebarkan masakan nikmat saban hari entah xuanji menyayangi dijun atau sifeng seluruhnya tidak ada keterkaitannya dengannya. Juga urusan menyelamatkan temannya ia akan meyakinkan dirinya untuk membantunya keluar dari urusan sepele itu. Raut muka sifeng berubah menyerupai ingin marah.