Drama Korea – Sinopsis Love (ft. Marriage and Divorce) Episode 7 Part 1, Simak yuk daftar lengkapnya ada pada postingan di goresan pena yang ini. Kamu juga mesti lihat dahulu dongeng Episode sebelumnya baca di sini.
Jadi ceritanya Hyang Ki menyaksikan ayahnya sedang belanja. Dia mau manggil namun ayahnya keburu pergi. Setelah mengeluarkan duit belanjaannya, Hyang Ki pun terburu-buru menyusul ayahnya.
Sambil senyum Hae Ryun memasukkan belanjaannya ke dingklik belakang mobil. Hyang Ki hingga di luar dan menyaksikan ayahnya masuk kendaraan beroda empat sambil senyum. Ada seorang perempuan di sebelahnya namun orang itu bukan ibunya. Hyang Ki cuma sanggup melongo menatapnya.
Hyang Ki bangun ingat itu. Ia mengambil baju hangatnya kemudian keluar. Nggak lupa ia pamitan sama ibunya yang sedang masak.
Shi Eun mengiyakan. Tapi setelah Hyang Ki pergi secara tiba-tiba ia pribadi terduduk. Ingat apa yang dikatakan sama Hye Ryeong padanya sebelumnya kalo argumentasi suaminya minta cerai bukan sebab terlalu usang hidup bersama. Suamimu berselingkuh darimu.
Saat itu Shi Eun masih sanggup menanggapinya sambil senyum. Hanya pasangan yang tahu duduk kendala mereka. Hye Ryeong menberjtahu kako lebih sukar untuk mengenali apa yang terjadi di dekatmu.
Shi Eun cuma sanggup menghela nafas sambil menahan pedih.
Yu Sin menjemput Dongmi. Mereka kemudian pergi bersama.
Nggak usang kemudian
Dongmi menanti di tepi kolam. Yu Sin tiba dan pribadi melompat ke air. Dongmi tersenyum melihatnya kemudian menyusul.
Hyang Ki menanti sang ayah di taman. Rasanya nyesek namun ia berupaya untuk menahan. Mendadak ayahnya nelpon menanyakan keberadaannya. Apa sudah sampai? Hyang Ki nyuruh ayahnya untuk masuk ke taman.
Hae Ryun sampai. Hyang Ki bangun dan menatapnya. Ia hendak melambaikan tangan namun nggak tahu kenapa malah ditarik lagi. Hae Ryun menghampirinya dan Mereka pun duduk bersama.
Hyang Ki menanyakan ayahnya tidur di mana semalam? Sama seumpama yang Shi Eun bilang, Hae Ryun menjawab rumah teman. Teman lelaki atau wanita? Tanya Hyang Ki lagi. Hae Ryun mengajukan pertanyaan kenapa? Hyang Ki menginformasikan kalo kemarin ia menyaksikan Ayah di Swalayan Gangnam. Siapa perempuan itu? Ayah tidur di rumahnya?
Hae Ryun gundah mau bilang apa. Ia mengepalkan kedua tangannya dan menunduk.
Hyang Ki mulai nangis menanyakan bagaimana kalau Ibu tahu kalau Ayah… . Hae Ryun memotong dan memberitahu kalo ibunya sudah tahu. Hyang Ki kaget. Hae Ryun menyadari kako itu memalukan. Ayah nggak berani mengakui, namun beginilah adanya. Kamu belum mengetahui cinta…
Hyang Ki yang merasa putus asa bangkit. Bagaimana bisa… . Bagaimana sanggup Ayah… . Ini salah, Ayah! Wanita macam apa dia? Enggak, saya nggak perlu tahu. Dia sampah. Hyang ki yang murka pergi meninggalkan ayahnya.
Shi Eun menghasilkan omurice dan membentuk hati dengan saus di atasnya. Wu Ram gres bangun dan ke meja makan. Ia pikir ayahnya masih tidur sebab nggak ada di meja makan. Shi Eun menginformasikan kalo ayah bermalam di rumah teman. Wu Ram kemudian menanyaka Hyang Ki. Shi Eun menyuguhkan omurice-nya dan memberitahu kalo kakaknya sedang berolahraga.
Wu Ram senang menyaksikan hati di makanannya dan membalasnya dengan menampilkan hati dengan memakai tangannya. Shi Eun mengangguk kemudian kembali ke dapur. Ia mau memberi saus pada omurice yang yang lain namun nggak jadi. Ia mengambil ponselnya dan nelpon Hyang Ki.
Wu Ram minta dibuatkan omurice lagi besok. Dia suka. Shi Eun mengangguk mengiyakan. Ponsel Hyang Ki nggak sanggup dihubungi. Seseorang pulang. Shi Eun pribadi ke pintu depan sambil menanyakan kenapa ponselmu mati? Membuat Ibu ketakutan saja. Ternyata yang pulang Hae Ryun.
Hae Ryun menanyakan Hyang Ki nggak pulang? Shi Eun ngasih tahu kalo Hyang Ki sedang jalan-jalan. Ia berbalik dan ngajak Hae Ryun untuk sarapan dulu.
Hae Ryun masuk mengikuti Shi Eun. Wu Ram menghampirinya. Ayah sudah pulang? Pagi sekali. Hae Ryun mengiyakan.
Shi Eun menaruh omurice yang lain di sebelah Wu Ram. Nggak kayak punya Wu Ram, yang ini sausmya bentuk zig-zag. Wu Ram mengaku nggak akan jenuh makan omurice setiap hari. Sambil senyum Shi Eun bilang akan sering membuatkannya. Ia kemudian ke kamar dan nyuruh Hae Ryun untuk sarapan dulu.
Hae Ryun menginformasikan kalo Hyang Ki sudah tahu. Kau memberitahunya? Tanya Shi Eun. Ia duduk di belakang Hae Ryun. Hae Ryun menceritakan kalo kemarin ia membeli di Swalayan Gangnam sebab ingin mengolah masakan perut babi. Hyang Ki melihatnya
Shi Eun sakit dengarnya. Kamu membeli bersamanya? Hae Ryun membantahnya. Aku sendirian. Dia menanti di mobil. Dia menyaksikan di saat kami di mobil. Hyang Ki menelepon tadi pagi dan mengajak berjumpa di Taman Banpo. Dia memergokiku. Aku nggak sanggup berargumentasi lagi. Dia mengkhawatirkanmu. Jadi, kubilang kau sudah tahu.
Shi Eun memandang sinis Hae Ryun dan menyindirnya. Kamu menikmati perut babimu? Hae Ryun cuma diam. Shi Eun bangkit. Bingung. Ia hingga mondar-mandir. Hae Ryun menenangkan kalo nggak akan ada masalah. Hyang Ki cuma nggak mau melihatku.
Shi Eun merasa nggak habis pikir. Kamu mau pergi dengan argumentasi itu? Hae Ryun membantah. Shi Eun nangis. Hae Ryun mengambil ponselnya dan nelpon Hyang Ki.
Shi Eun lupa mengunci pintu sehingga Wu Ram sanggup pribadi masuk. Ayah nggak sarapan? Hae Ryun mengiyakan. Shi Eun sengaja nggak berbalik. Ia nggak mau Wu Ram melihatnya menangis.
Hae Ryun ke meja makan. Ayah berkelahi dengan Ibu? Tanya Wu Ram. Hae Ryun membantah dan memberitahu kalo mereka sedang membicarakan Hyang Ki. Wu Ram menaruh sendoknya dan bilang kalo ia mencemaskannya. Hae Ryun memintanya untuk jangan cemas.
Shi Eun nangis di kamar.
Ji a makan di hotel sama neneknya. Kenapa tak dimakan? Tanya ibu. Ji a mengaku menanti Nenek. Ibu tersenyum dengarnya dan memuji cucunya, Ji a. Kamu tepat sekali. Sopan… . Ji a memotong dan memberitahu Nenek kall kini ini lebih lazim menyampaikan “nggak ada cacat satu pun.”
Nenek tersenyum. Seperti itu. “Satu pun”? Ji a mengangguk mengiyakan. Ibu mengiyakan. Ia merasa senang. Nenek menimba ilmu banyak darimu.
Ji a menyaksikan masakan yang neneknya ambil dan menanyakan kenapa cuma makan sedikit? Nenek menanggapinya santai. Nanti juga kita makan lagi. Nenek takut gemuk. Nenrk menyendok makanannya. Ia bilang kalo rasanya seumpama mimpi.
Karena kita di sini atau saya tiba ke tempat tinggal Nenek? Tanya Ji a
Waktu-waktu seumpama ini. Jawab nenek. Nenek menginformasikan kalo ia nggak sanggup sarapan di sini sendirian. Ji a mengiyakan dan berpikir kao itu niscaya membosankan.
Ji a mulai menyantap makanannya. Nenek menyaksikan kalo selera makannya luar biasa. Kamu mengambil semua masakan tergolong kentang. Ji a menginformasikan kalo ia suka makan kentang.
Mereka mulai menyantap masakan masing-masing. Ji a menanyakan apa Nenek pernah ke Hanguk World? Nenek menjawab kalo mungkin dua kali di saat ibu dan bibimu masih kecil? Ji a memberitahu kalo kini sudah bagus sekali. Nenek akan takjub. Ia mengajak Nenek untuk ke sana.
Nenek menanyakan bagaimana dengan malnya? Ji a pikir mereka sanggup ke sana setelah dari Hanguk World. Nenek mengiyakan. Ji a melanjutkan makannya. Ia juga ingin berjumpa dengan adik Nenek.
Nenek membatin kalo Ji a akan secepatnya menemuinya. Setelah ia meninggal dunia.
Yu Sin sarapan sama Dong Mi. Sarapan lengkap, ya? Tanya Dongmi setelah menyaksikan hidangan yang Yu Sin ambil. Yu Sin menyampaikan kalo mereka sanggup hidup di luar negeri. Dongmi tersenyum membenarkan. Ia kemudian memecahkan kulit telurnya dengan sendok.
Yu Sin memberitahu kalo Pi Young, ia akan rindu rumah cuma sebab kimci. Dongmi merasa kalo orang Korea lazimnya seumpama itu. Ia mrlihat keluarga di meja belakang Yu Sin dan memenunjukkan kalo ada anak kembar. Yu Sin menoleh dan melihatnya.
Salah satu dari anak itu menanyakan pada ayahnya apa Hanguk World jauh? Sang ayah menjawab enggak.
Yu Sin menanyakan pada Dongmi apa kau ingat kau mengajakku ke Hanguk World di saat saya kecil? Dongmi mrngkyakan. Yu Sin memberitahu kalo waktu itu ia senang sekali padahal waktu pergi bareng sobat TK-nya rasanya biasa saja. Kamu pernah ke sana lagi? Dongmi menggeleng. Yu Sin mengajaknya untuk ke sana hari ini.
Dongmi kayak nggak bisa. Yu Sin mengajaknya untuk menyaksikan perubahannya. Mari berjumpa banyak orang dan melalaikan beberapa hal.
Ji a sama neneknya hingga di Hankuk World. Mereka sungguh senang. Nenek memalingkan muka saar menyaksikan dua orang dengan kostum drakula. Ji a menenangkan kalo itu cuma riasan dan kostum. Ia mengajak neneknya untuk melakukannya juga.
Nenek mulanya menolak namun Ji a terus membujuknya. Ada banyak riasan anggun juga. Nenek nampak tertarik. Ji a menariknya untuk masuk.
Hye Ryeong hingga di stasiun radio. Ayah Sa Hyun nelpon dan menanyakan ia di rumah? Hye Ryeong membantah dan memberitahu kalo ia ke studio untuk rekaman siaran. Ayah menanyakan kapan selesainya? Ia memberitahu kalo ia ke Seoul untuk memberinya obat herbal. Aku juga mau menemuimu.
Hye Ryeong menginformasikan kalo ia nggak suka obat herbal. Ayah menyuruhnya untuk tetap meminumnya meski nggak suka. Tubuh kandidat ibu mesti tetap hangat. Selesai sejam lagi? Hye Ryeong membantah. Ia akan meminumnya kalau keadaan sudah membaik.
Ayah mengiyakan dan menutup telponnya. Ayah kemudian menyapa pak Kim, sopirnya. Ternyata ayah juga ngasih obat herbal sama pak Kim buat kekerabatan ranjang nya. Ayah kaku teringat akan Dongmi yang bahkan nggak membalas pesannya.
Yu Sin sama Dongmi hingga di Hankuk World. Mereka jalan sambil berangkulan. Yu sin merasa kalo tempatnya sungguh-sungguh berlainan dengan dulu. Dongmi membenarkan. Mereka kemudian menyaksikan beberapa orang pakai kostum. Melihat Dongmi seakan pingin, Yu Sin pun mengajak Dongmi untuk melakukannya juga. Ia nyuruh Dongmi untuk memakai apa yang ia suka.
Ji a dan neneknya sudah memakai kostum. Ji a ingin mengajak nenek naik bahtera ayun namun nenek menolak. Dia nyuruh Ji a untuk naik sendiri dan ia akan memotrernya. Nenek menyaksikan mereka hingga teriak dan menanyakan apa Ji a beneran bisa? Ji a mengiyakan. Ia akan duduk di daerah paling belakang. Nenek menyaksikan Ji a naik bahtera ayun dan memotretnya dari bawah.
Nenek memakai kostum dan mengikat rambutnya jadi dua. Yu Sin juga memakai kostum pelaut. Ia sudah menduga akan sungguh cocok. Kita serasi. Dongmi melarang Yu Sin untuk nggak boleh tertawa. Ia tertawa dan merasa sudah g#Ia. Yu Sin membantahnya. Ia merangkul Dongmi dan mengajaknya jalan.
Baik Yu Sin dan Ji a menikmati kesenangannya masing-masing.
Hye Ryeong berada di lift. Seo Ban masuk dan ja menyapanya. Lift mulai naik. Hye Ryeong mengajukan pertanyaan pada Seo Ban; Kamu memelihara kucing atau anjing? Seo Ban membantah. Hye Ryeong berpikir kalo Seo Ban benci binatang berbulu? Seo Ban kembali membantah. Aku nggak memelihara sebab nggak bisa. Hye Ryeong menyimpulkan kalo Seo ban punya alergi. Seo ban mengaku cuma kasihan membiarkan mereka sendirian seharian. Itu nggak benar. Keduanya berjalan meninggalkan lift.
Shi Eun nelpon Wu Ram dan menanyakan Hyang Ki masih belum pulang? Hye Ryeong tiba bareng Seo Ban dan ia menyapanya.
Ji a dan neneknya menyaksikan pawai. Nggak jauh dari mereka ada Yu Sin dan Dongmi namun mereka nggak saling lihat.
Ibu nelpon pak Dokter oriental. Mereka saling menanyakan kabar. Ibu menanyakan apa suaminya minta dibuatkan obat? Pak Dokter membantah sesuai ajakan ayah. Ibu ngasih tahu kalo ayah tipe orang yang sungguh peduli. Kalo orang di sekitarnya kurang sehat, niscaya minta dibuatkan obat.
Pak Dokter membenarkan, sebab itu kau tetap sehat. Ibu mengiyakan dan menyudahi telponnya.
Pawai masih berjalan namun nenek minya udahan secara mereka mau ke mal juga. Baik nenek maupun Ji a sama-sama senang hati ini.
Tanpa sengaja nenek menyaksikan Yu Sin sedang berswafoto sama ibu tirinya. Dia terkejut lihat kedekatan mereka. Ji a mengajak nenek jalan lagi namun nenek nggak sesenang tadi. Ia mengkhawatirkan kekerabatan putrinya.
Hye Ryeong melaksanakan siaran. Ia membaca suray pembaca. “Anjing pacarku mati. Dia sungguh kecewa dan sedih. Jadi, saya memberinya anjingku. Anjing pudel hitam cerdik dan penurut.
Seo Ban bilang ke Pi Young kalo muka Hye Ryeong pucat. Pi Young melihatnya dan berpikir kalo Hye Ryeong kurang sehat.
Kami berkelahi sebab hal kecil dan tentukan menyelesaikan kekerabatan kami.” “Aku ingin meminta anjingku kembali. Aku merasa kejam melaksanakan itu sebab ia gres saja melalaikan anjingnya yang mati. Tapi kalau enggak, saya sungguh rindu pada anjingku. Tolong sarannya.”
Hye Ryeong kemudian mengajukan pertanyaan pada Dokter perihal apa yang semestinya mesti ia lakukan? Dokter merasa kalo itu sungguh-sungguh membingungkan. Hye Ryeong menanyakan pada dokter apakah ia memelihara anjing? Dokter mengiyakan. Ia punya dua ekor anjing. Tapi yang penting merupakan menentukan apakah anjing itu senang tinggal di sana. Kalau mendengar ceritanya, si perempuan merawatnya dengan baik. Jadi, kurasa ia baik-baik saja. Hye Ryeong pikir di saat berpacaran, anjingnya mungkin baik-baik saja sebab ia masih berkunjung.
Pi Young menanyakan usulan Seo Ban. Kalo Seo Ban, ia akan mengambil anjing itu dan memberinya anjing baru.
Dokter memberitahu kalo anjing juga sanggup stres. Hye Ryeong membenarkan. Dokter merasa kalo itu yang mesti dijalankan untuk anjingnya. Tapi dari posisi pacarnya, kalau si lelaki yang pernah ia cintai itu meminta anjingnya kembali… . Itu akan menodai ingatan indah mereka. Si perempuan akan berpikir, “Beginikah bersamaan lelaki yang kusukai?” Hampir tidak mungkin untuk nggak berpikir begitu.
Hye Ryeong mengelap keringat di dahinya dan membenarkan apa yang dokter katakan. Dokter menyarankan agar lebih baik nggak memintanya kembali. Lalu, mungkin saja perempuan itu kadang-kadang teringat dengan mantan pacarnya setiap kali menyaksikan anjing tersebut. Hye Ryeong membenarkan. Mungkin ia akan meneleponnya lagi.
Pi Young membenarkan namun enggak sama Seo Ban. Jangan berjumpa kalau sudah putus.
Dokter rasa sering terjadi mereka putus sebab mempertahankan harga diri dan menolak berkomunikasi lagi. Tapi mereka punya argumentasi kalau anjingnya sakit atau kondisinya buruk.
Beralasan seumpama itu? Tanya Hye Ryeong. Dokter membenarkan, kemudian mungkin saja mereka sanggup berbalikan. Hye Ryeong beroukur kalo nampaknya itu akan membantu. “Swing of the Dog” oleh Caleb.
Lagunya mulai naik. Hye Ryeong melepas headphone-nya. Mendadak ia pingin muntah. Ia bangun dan keluar. Dan gres aja beberapa langkah ia sudah muntah darah. Semua orang khawatir. Pi Young mengambil tisu dan memberikannya untuk menutup ekspresi Hye Ryeong. Seo Ban nelpon ambulan.
Di rumah Sa Hyun sedang mencetak dokumen. Pi Young nelpon dan mengabarkan kalo Hye Ryeong batuk darah. Sa Hyun kaget. Pi Young lanjut ngasih tahu kalo mereka sedang menanti ambulans. Mungkin kami ke UGD Rumah Sakit Sangam. Sa Hyun mengiyakan dan secepatnya pergi. Ia berlari ke parkiran dan mengendarai mobilnya.
Bersambung…
