Drama Korea – Sinopsis Love (ft. Marriage and Divorce) Episode 6 Part 2, Untuk menyaksikan full daftar sinopsisnya ada di goresan pena yang ini. Jika Kalian ingin menyaksikan part pertama Episode sebelumnya baca di sini.
Shi Eun yang tidur di sebelah Hae Ryun nangis. Ia mengambil saputangan dan berupaya untuk nggak menghasilkan suara.
Ayah sedang ngasih makan Dongmi. Ibu memanggilnya untuk sarapan alasannya merupakan habis itu mereka akan ke tempat tinggal Sa Hyun.
Keduanya bicara di dalam. Ibu ngasih tahu kalo kemarin malam Sa Hyun menelponnya. Katanya ia kian takut. Saking takutnya hingga nggak sanggup hidup bersamanya.
Ibu nyuruh ayah untuk membujuk Hye Ryeong. Kalo perlu kasih derma yang banyak. Ayah berpikir kalo Hye Ryeong nggak mengincar uang. Ibu membenarkan. Dia minta ayah untuk ngasih apartemen di Gangnam biar Hye Ryeong sanggup mengawali hidupnya kembali. Selain itu ia masih muda dan cantik.
Ayah kalut kalo Hye Ryeong akan dibicarakan orang alasannya merupakan ia selebritas. Ibu meremehkan kalo ia bukan superstar. Digosipin juga palingan 3 hari. Habis itu orang akan melupakannya di saat hal lain muncul.
Shi Eun ngasih kuning telur ke Hae Ryun. Dia melarang Hae Ryun untuk memperlakukan bawah umur menyerupai Hae Ryun memperlakukannya. Kalo hingga Hae Ryun menyakiti mereka cuma demi bareng dengan perempuan itu maka ia akan membalas dendam.
Hae Ryun nggak sanggup bilang apa-apa dan cuma mengiyakan.
Hyang Ki pulang dan eksklusif meriksa kamar adiknya. Wu Ram sama teman-temannya masih tidur.
Shi Eun menghampiri Hyang Ki. Mereka membicarakan program Wu Ram semalam.
Ami sedang melaksanakan pemotretan. Song Won sedang membaca buku di perpustakaan dan Gabin sedang berlatih memainkan piano sambil nyanyi.
Yu Sin mengajak Dongmi keluar lagi. Ih Dongmi nampak senang banget meski ia nggak terlalu menunjukkannya.
Ayah dan ibu hingga di rumah Sa Hyun. Hanya Hye Ryeong yang menyambut mereka alasannya merupakan Sa Hyun sedang mandi. Hye Ryeong menampilkan makan siang pada mereka. Ayah minta digorengin telur. Sun… Ayah kesusahan mau bilangnya hingga Hye Ryeong yang ngasih tahu. Sunny-side up.
Ibu meremehkan. Mau bilang setengah matang aja.
Yu Sin mengomentari performa Dongmi yang nggak menyerupai 50 tahunan. Ia cocok memakai apa aja alasannya merupakan tubuhnya ramping. Ia menginformasikan kalo mereka akan pergi ke daerah yang agak jauh namun Yu Sin nggak mau ngasih tahu tepatnya di saat Dongmi mengajukan pertanyaan kemana.
Sa Hyun sudah selesai mandi dan berkumpul dengan Hye Ryeong dan orang tuanya. Ayah bilang kalo ia sudah mempertimbangkan posisi Hye Ryeong dan Sa Hyun.
Hye Ryeong memotong. Ia ingin menutup seluruhnya dan nggak mempermasalahkannya lagi. Ia akan punya anak menyerupai kesempatan mereka. Ia akan mengabaikan terpaan topan sekali ini. Karena itulah ia juga minta pada Sa Hyun untuk berisaha juga.
Sa Hyun menekankan kalo ini bukan suasana yang sanggup selesai kalau ia berusaha.
Hye Ryeong mendesak Sa Hyun untuk menyelesaikan dilema itu. Ia mengungkit kalo mereka sudah bersumpah di hadapan banyak orang. Apa perlu mereka ngasih tahu dilema ini juga? Secara mereka sudah meluangkan waktu untuk hadir dan memberi selamat.
Hye Ryeong kemudian bicara pada ayah dan ibu. Mengungkit kalo semua keluarganya tinggal di Kanada dan ia sendirian di Korea. Selama ini ia sudah menilai ayah dan ibu selaku orang renta sendiri meski mereka cuma mertua. Haruskah saya terusir alasannya merupakan perempuan abnormal yang sedang mengandung anak putra kalian? Bagaimana kalau saya putri kandung dan bukan menantu kalian? Bagaimanapun, saya akan ikuti keputusan kalian. Apa kalian ingin saya meneken surat cerai menyerupai keinginannya?
Ayah eksklusif bilang enggak. Hye Ryeong mengulangi apa yang ia akan lakukan. Ia menemukan situasinya dan bersedia untuk menjajal punya anak. Dan ia nggak akan berganti pikiran. Ayah memuji keputusan yang Hye Ryeong ambil dan melarangnya untuk nangis. Ia kemudian nyuruh Sa Hyun untuk secepatnya mengakhiri hubungannya.
Sa Hyun merasa nggak bisa. Ayah sama ibu mau menemuinya dan mengakhirinya kalo emang Sa Hyun nggak bisa. Sa Hyun melarang alasannya merupakan ia nghak boleh stres pada trimester pertama.
Ayah nyuruh Sa Hyun untuk mengesampingkan bayi itu yang paling penting keterkaitannya dengan perempuan itu mesti secepatnya berakhir. Sa Hyun merasa kalo nggak akan semudah itu. Ayah nggak mau dengat lagi dan nyuruh Sa Hyun untuk menuai apa yang ia semai nggak peduli apa hasilnya. Ia melarang Sa Hyun untuk menyakiti Hye Ryeong. Memiliki 2 atau 3 kehidupan akan menghasilkan mental dan fisiknya kelelahan.
Sa Hyun berpikir kalo anak itu nggak berdosa. Ibu membalikkan kalo itu merupakan perbuatan Sa Hyun bukan ayah dan ibu. Itu merupakan tanggung jawab Sa Hyun bareng perempuan itu. Sa Hyun mengiyakan kalo ia akan bertanggung jawab. Ayah menasehati biar Sa Hyun melakukannya sembari mempertahankan keluarganya.
Hye Ryeong ke kamar untuk menjawab telpon. Selagi Hye Ryeong nggak ada, Sa Hyun menyesalkan apa yang ayah dan ibu katakan tadi. Ayah sama ibu berpesan biar Sa Hyun jangan menghasilkan menangis istrinya yang berbakti itu.
Sa Hyun membantah kalo Hye Ryeong bukan istri yang berbakti. Dia bahkan nggak mengurusi makanannya.
Hye Ryeong kembali dari menemukan telpon. Ayah sama ibu eksklusif pamit. Hye Ryeong dan Sa Hyun mengirim mereka hingga lift. Dan sehabis Hye Ryeong kembali ke rumah, Sa Hyun eksklusif menyusul ayah sama ibunya naik tangga.
Mobil ayah sampai. Sa Hyun ikut naik dan menyesalkan apa yang ayah dan ibu katakan tadi. Ia kemudian mengajak mereka untuk bicara di kafe.
Sesampainya di kafe ayah dan ibu membicarakan Hye Ryeong selagi Sa Hyun memesan minuman kue.
Ibu merasa kalo perilaku Hye Ryeong nggak biasa. Menurut ibu itulah pernikahan. Indahnya cuma sesaat. Kenapa ia merasa kurang dan mengenaskan kalau mengalami hal ini. Padahal mereka gres 3 tahun menikah. Masih fase bukan madu.
Ayah merasa kalo masa-masa senang itu sudah lewat. Ibu menanyakan hingga kapan? Ayah bilang 6 bulan. Ibu malah murka dan menilai kalo maksud ayah kejenuhan akan tiba sehabis enam bulan dan ayah tidak senang tahun-tahun kebersamaan mereka. Ayah merasa kalo begitulah hidup.
Ibu kian kesal dan merasa kalo liidahmya ayah itu tajam sekali. Apa kau mati kalau berbohong untuk mengasyikkan istrimu? Ayah menekankan kalo ia nggak sanggup dan nggak suka berbohong. Ibu mengungkit kalo ayah menyukainya namun ayah membantah. Padahal ibu mau memagari ayah alasannya merupakan ia terus melekat padanya. Ayah nggak terima. Dikiranya ia permen karet?
Di rumah Hye Ryeong sedang mengeringkan gelas. Ia merasa kesal ingat Sa Hyun. Tunggu saja hingga kita tua. Akan kubalas ratusan kali lipat.
Sa Hyun kembali dengan menenteng minuman dan camilan manis ayah. Ia berupaya untuk memberi pemahaman pada ayah dan ibu kalo sekarang, cucu mereka sedang berkembang. Anak itu tak salah. Orang cukup umur mesti mengalah. Ayah mengingatkan kalo Hye Ryeong juga nggak salah.
Sa Hyun mengingatkan kalo Hye Ryeong sudah dewasa. Dia sanggup mempertahankan dirinya sendiri. Dia cuma merasa sakit dan kesal sesaat.
Ibu nggak sependapat dan menampilkan perilaku Hye Ryeong tadi. Kekesalan sesaat, apanya? Ini dilema menyangkut hidupnya.
Sa Hyun berpikir kalo anak yang mau lahir nanti mesti hidup lama. Meteka sudah cukup hidup senang bersama. Bahagia dengan sedikit merelakan.
Ayah sama ibu kekeuh membela Hye Ryeong. Hye Ryeong sudah bertekad menyerupai itu. Apa ada cara lain?
Sa Hyun minta ayah untuk membujuk Hye Ryeong dan bukan malah terbujuk. Ayah memberitahu kalo Hye Ryeong sungguh persuasif. Ayah menyantap kuenya. Sa Hyun merasa nggak habis pikir lihat ayah masih sanggup makan kue? Dia sehari saja, benar-benar… . Ia kemudian berupaya untuk menemukan pembelaan dari ibu.
Ibu menekankan kalo nggak ada bedanya walau Sa Hyun begitu pada mereka. Kami juga merasa berat dan tersiksa. Kamu nggak sanggup berbakti pada kami.
Mendadak Sa Hyun mengiming-imingi ayah sama ibu dengan anaknya yang kemungkinan laki-laki. Bukankah cucu lelaki itu bakti terbaik? Ayah nampak terpengaruhi dan menanyakan apa seruan perempuan itu?
Sa Hyun menjawab nggak ada. Dia mau melahirkan dan membesarkannya sendirian. Ibu menanyakan pekerjaan perempuan itu. Apa ia cakap? Tapi Sa Hyun nggak menjawab.
Ayah mengingatkan kalo Hye Ryeong sudah mau punya anak, jadi, lebih baik perempuan itu menyerahkan anaknya. Ibu membenarkan apa yang ayah katakan. Tapi nggak gampang mengorganisir anak orang lain.
Ayah nggak ngeh. Apa tujuannya anak orang lain? Ada tali darah dengan suaminya. Ibu memberitahu kalo intinya, bahkan merawat anak sendiri itu butuh banyak tenaga.
Sa Hyun menekankan kalo ia ingin hidup bareng perempuan itu. Ayah minta Sa Hyun untuk sadar dan menghadapi suasana ini. Ibu menyertakan kalo perasaan itu tak akan bertahan selamanya. Ibu merasa kalo Sa Hyun akan buat beberapa gadis menangis. Sa Hyun meyakinkan kalo itu nggak akan terjadi. Ia mengaku suka sama perempuan baik. Sekarang ia tahu tipenya. Alih-alih perempuan cantik, saya mengharapkan perempuan sarat kasih yang mengurusku.
Ibu memberitahu kalo orang-orang cuma menampilkan itu di saat berpacaran. Ayah mrmbenarkan apa yang ibu katakan. Dia nyuruh Sa Hyun untuk menemukan hukumannya dan mengakhiri hubungannya. Jangan buat Hye Ryeong menangis lagi.
Sa Hyun ngasih tahu kalo cintanya sudah padam dan nggak percaya sanggup menghasilkan Hye Ryeong bahagia. Ia menginformasikan ayah kalo Hye Ryeong menjadi menyeramkan di saat bersamanya. Wajahnya terus berubah.
Ayah menyampaikan kalo seandainya tukar posisi dan Hye-ryung yang berselingkuh, kemudian ingin punya anak dari lelaki lain. Sa Hyun niscaya juga ingin mencabik-cabiknya. Ibu membenarkan apa yang ayah katakan. Ayah nyuruh Sa Hyun untuk memikirkannya. Sa Hyun ingin pisah dengan cara apa kalau mereka turun tangan dan membujuknya? Bagaimana dengan perasaan Hye Ryeong? Lalu postingan ramai bertebaran di internet. Bagaimana perasaannya di saat itu? Dia akan menangis darah dan tidak senang mereka semua. Nggak baik untukmu. Hidupmu dengan perempuan gres akan semrawut balau. Kamu sanggup saja kecelakaan atau lumpuh sebagian alasannya merupakan karma. Kamu juga sanggup menjadi pasien koma. Nggak ada yang tahu takdir manusia.
Ibu membenarkan apa yang ayah katakan kalo eksekusi alam jelek itu mengerikan. Jika nggak punya anak berbakti, siapa lagi yang tetap ada di saat sakitmu itu kalau bukan istri berbaktimu?
Ayah melanjutkan. Kalo kau nggak bersyukur dengan apa yang kau punya dan menjadi lebih tamak, semua akan hilang. Kalo kau berbaring setengah lumpuh, nggak ada gunanya meski perempuan elok mengantre. Saat Hye Ryeong bilang akan memaafkanmu, bersyukurlah dan minta maaf. Ini peluang terakhir kau sanggup dimaafkan.
Ibu berpikir kalo mereka juga sempat terjebak dengan ucapan Sa Hyun. Sa Hyun menunduk mempertimbangkan semuanya. Ayah menenangkan kalo mereka akan urus bayi itu di saat waktunya tiba.
Ibu menasehati kalo nggak ada salahnya dengar ucapan orang tua. Ia mengingatkan di saat mereka nggak oke alasannya merupakan Hye Ryeong setahun lebih renta darinya dan menampilkan yang terjadi.
Ayah merasa kalo bagaimanapun, mereka terikat selaku suami-istri alasannya merupakan berjodoh. Jangan bertujuan berganti pikiran. Kamu sanggup kena akibatnya. Sadarkan dirimu.
Sa Hyun menginformasikan kalo kini ia takut padanya. Ibu memberitahu kalo kini tergantung padanya. Hye Ryeong akan lupa kalau kau berbuat baik. Ayah membenarkan. Kata orang perempuan itu BB.
Ibu tersinggung dengarnya. Maksudmu “berotak burung”? Kalau begitu, lelaki BS? Ayah nggak ngeh. BS? Makdudnya ibu berotak serangga.
Hari ini Pi Young mau mengolah masakan kepiting. Ji a ngasih tahu kalo ayahnya akan pulang sehabis makan malam. Dia bilang ponsel Ibu mati. Ji a menyaksikan kalo mereka akan makan kepiting malam ini. Tapi Pi Young nggak jadi memasaknya. Lain kali aja sama ayahnya.
Ji a menyayangkan padahal ia juga suka. Akhirnya Pi Young bilang kalo akan mengukus beberapa. Ia kemudian minta Ji a untuk mengisi baterai ponselnya yang nampaknya habis. Ji a mengiyakan dan melakukannya.
Ji a kembali setelahnya. Ia menanyakan apa Ji a mau berenang dengan ayahnya pagi-pagi? Ia nyuruh Ji a untuk bangun pukul 06.00. Ji a mengaku nggak sanggup bangun pagi. Selain itu ia juga sudah sanggup berenang.
Pi Young berupaya untuk ngasih tahu kalo berkala berenang akan bagus untuk tubuh. B#kongmu niscaya akan terbentuk. Ji a merasa kalo b#kongnya sudah cukup. Tidak turun juga. Lain kali. Rasanya nggak mungkin ia bangun pukul 06.00. Jangan terlalu menuntut pada putri Ibu. Pi Young mengangguk kemudian kembali ke dapur.
Ji a memuji ayahnya dan menanyakan apa Nenek bggak berenang lagi alasannya merupakan Kakek meninggal? Ibu ingin saya temani Ayah biar nggak bosan? Pi Young ngasih tahu kalo berenang itu bagus untuknya.
Mendadak Ji a mengaku rindu Nenek Mo. Ia merasa kasihan pada Nenek. Hari itu, ia juga berlinangan air mata. Pi Young melongo mendengarnya.
Yu Sin dan Dongmi berlangsung di antara pepohonan. Yu Sin mengingatkan kalo Dongmi pernah mengajaknya ke sana di saat masih kecil. Dongmi membenarkan. Ia nggak tahu ini semenawan itu. Lagi pula, saya sibuk dengan urusan rumah tangga. Yu Sin memberitahu kalo ia juga ke sini di saat masih kuliah dan bersenang-senang.
Dongmi merasa kalo Pi Young niscaya kesal alasannya merupakan Yu Sin nggakistirahat di final pekan. Yu Sin membantah dan memberitahu kalo Pi Young sungguh perhatian.
Karena itu kau menikahinya? Tanya Dongmi. Yu Sin mengangguk. Karena saya mencintainya. Dongmi pikir jarang-jarang ada perempuan menyerupai Pi Young
Yu Sin mengungkit kalo waktu kecil, cuma Dongmi perempuan impiannya. Mereka lanjut berjalan. Yu Sin gres ingat kalo mereka belum makan apa-apa. Kamu nggak lapar? Dongmi menggeleng. Ia merasa kalo berlangsung menjadikannya bertenaga. Yu Sin memberitahu kalo perempuan mesti banyak jalan biar tetap ramping. Meski kau sudah ramping.
Yu Sin pikir ia nggak menyerupai Ayah, namun bukankah saya cukup kuat? Dongmi menatapnya dan merasa kalo Yu Sin nggak terlalu buruk. Yu Sin secara tiba-tiba menampilkan untuk menggendong Dongmi. Dongmi sendiri cuma tersenyum. Yu Sin menanyakan apa ayahnya pernah menggendongnya? Dongmi membantah. Ia mengaku takut pinggangnya cedera. Kami sama-sama nggak terpikirkan hal itu.
Yu Sin jongkok di depan Dongmi dan mau menggendongnya. Secara hukum, saya anakmu, kan? Dongmi menolak. Menurutnya apa yang Yu Sin laksanakan sudah lebih dari cukup. Dongmi kemudian menolong Yu Sin untuk bangkit.
Yu Sin tertawa kemudian menggenggam tangan Dongmi dan mengajaknya untuk berbelanja gelato kesukaannya. Dongmi tersenyum mendengarnya.
Nggak usang kemudian mereka sudah menikmati es krim di tangan masing-masing. Yu Sin merasa kalo es krim nya enak. Ia pikir siapa saja nampaknya suka es krim. Dongmi juga berpikir begitu. Ia belum pernah berjumpa yang nggak suka. Yu Sin bilang kalo mereka sanggup berbelanja kebahagiaan seharga 4.500 won. Ia menyaksikan Dongmi tersenyum sambil menyantap es krim nya. Akhirnya kau sedikit ceria. Ia mengambil ponselnya dan mau memotret Dongmi. Awalnya Dongmi menolak dan berbalik. Tapi akhirnya ia mencicipinya juga. Bahkan mereka berswafoto juga.
Pi Young mengirim Ji a ke tempat tinggal neneknya. Ia bilang ke Ji a kalo nggak sanggup ikut masuk alasannya merupakan ayahnya akan secepatnya pulang. Dia nyuruh Ji a untuk menelepon neneknya dan minta menjemputnya di lantai satu.
Ji a mengambil ponsel ibunya dan mengonfirmasi kalo nama kontaknya “Ibu”, kan?
Di rumahnya ibu Pi Young sudah bersiap dan menanti Ji a di depan. Dia senang banget lihat kendaraan beroda empat Pi Young datang. Ji a turun dari kendaraan beroda empat dan berlari padanya sambil memanggilnya nenek.
Pi Young sendiri nggak ikut turun dan eksklusif pergi.
Di rumah ibu Pi Young senang banget ketemu cucunya hingga nggak berhenti memeluknya. Ji a menyaksikan foto keluarga di rumahnya juga ada di rumah neneknya. Nenek ngasih tahu kalo memotret dan mencetaknya. Seharusnya Ji a telpon dulu. Nenek sanggup berbagi masakan yummy untukmu. Ji a cuma tersenyum. Kejutan!
Sa Hyun sudah di rumah. Ia menghampiri Hye Ryeong dan menanyakan apa nggak ada susu? Tanpa mengalihkan persepsi dari buku yang ia baca, Hye Ryeong menjawab nggak ada.
Sa Hyun duduk. Ia meminta Hye Ryeong untuk memberinya waktu untuk berpikir. Hye Ryeong nggak menjawab. Sa Hyun pun bangun dan pergi.
Yu Sin hingga di parkiran. Ia sanggup pesan. MANAJER KIM: AKU MERINDUKANMU. Ia kemudian nelpon pengirim pesan tadi. Ini aku. Hari ini apa kegiatanmu? Aku sibuk sementara ini. Ada banyak hal yang mesti diurus di saat seseorang wafat. Aku juga mesti menghibur keluargaku. Benar. Kabarku baik alasannya merupakan sanggup menghubungimu.
Di rumah Yu Sin melaksanakan panggilan video dengan Ji a. Besok dijemput pukul berapa? Ji a mrngaku nggak tahu dan bilang kalo neneknya akan mengantarnya. Yu Sin melarang Ji a untuk menyibukkan neneknya. Ji a menenangkan dan minya ayahnya untuk nggak mencemaskannya. Keduanya saling mengucapkan selamat tidur dan ngasih ciuman juga.
Pi Young menghampiri Yu Sin dan memberinya segelas anggur. Itu akan menenangkannya. Mereka bersulang dan meminum minuman masing-masing. Yu Sin sungguh menikmatinya. Chianti? Pi Young membenarkan. Ia memberitahu kalo mereka makan kepiting kukus tadi. Kamu makan apa?
“Tonkatsu dan satai sosis di daerah peristirahatan.”
“Tempat peristirahatan”?
Yu Sin mengangguk dan memberitahu kalo mereka pergi ke Chuncheon untuk mencari udara segar. Pi Young menanyakan bolehkah ia cari udara segar juga? Yu Sin mengajaknya untuk pergi besok.
Pi Young cuma tersenyum. Dua hari berturut-turut? Ia memberitahu kalo besok ia ada rekaman. Yu Sin membenarkan, libur final pekan niscaya macet. Pi Young menanyakan kenapa nggak makan kuliner khas Chuncheon, mi gandum atau ayam pedas? Yu Sin memberitahu kalo selera makan Bu Kim belum kembali. Pi Young menyuruhnya untuk memakai panggilan dengan benar. Nggak yummy didengar dan nggak baik bagi Ji a. Yu Sin memberitahu kalo ia nggak protes. Pi Young pikir itu alasannya merupakan ibu bukan tipe yang suka mengomel. Yu Sin cuma tersenyum dan meminta pemahaman dari Pi Young.
Pi Young menyerupai nampak kecewa. Ia kemudian menampilkan foto di ponselnya. Yu Sin melihatnya dan menanyakan siapa yang mengirimnya? Diambil dari sudut yang pas. Pi Young bercanda kalo ia nyuruh orang membuntutinya. Yu Sin nggak merespon dan meminum anggurnya.
Pi Young akhirnya memberitahu kalo teman dekat Sekolah Menengan Atas nya menyaksikan di saat sedang menyetir dengan adiknya. Yu Sin berpikir kalo hidupnya niscaya membosankan. Dia bilang saya mengencani perempuan lain yang lebih tua? Pi Young memberitahu kalo ia tahu itu mertuanya alasannya merupakan tiba di ijab kabul mereka. Tapi orang yang nggak tahu sanggup salah paham. Yu Sin nggak peduli. Biar orang lain salah paham. Dia sanggup saja abang atau bibiku. Minum teh bareng perempuan lebih renta bukan bermakna buruk.
Pi Young mengingatkan kalo pasiennya banyak dan temannya kenal dengannya. Lebih baik kau berhati-hati. Yu Sin menanyakan apa saya tak boleh peduli pada keluarga alasannya merupakan takut persepsi orang lain? Lalu dalam hidup, sudah sewajarnya ada salah paham dan cemburu. Pi Young yang kecewa memalingkan wajahnya.
Yu Sin prospektif begitu Bu Kim sudah kembali ceria lagi, hatiku akan sepenuhnya milikmu. Dih mantap nih merayunya pak dokter😅. Aku juga berjanji terhadap Ayah.
Pi Young yang gres tahu merasa terkejut. Ayah bilang apa?
Yu Sin memberitahu kalo nampaknya ia punya firasat. Sebelum Ayah meninggal, saya makan siang bersamanya sehabis rapat mingguan. Ayah ingin saya menjaganya kalau ia pergi. Seperti biasa. Kini ia sendirian, jadi, apa saya sanggup memutus kekerabatan dengannya? Pi Young mrngangguk membenarkan. Yu Sin mengajaknya bersulang.
Yu Sin memandang Pi Young setelahnya. Sayang sekali kalau sudah begini. Andai bukan masa berkabung. Pi Young mematapnya dan tersenyum. Memang kenapa? Sambil menarik lengannya Yu Sin bilang kalo keberuntungan berpihak pada orang yang bersabar. Pi Young tertawa melihatnya.
Ibu sama Ji a nggak sanggup tidur. Ibu menamyakan apa yang mau Ji a laksanakan besok? Mau apa? Ji A memikirkannya. Sepertinya menonton film akan seru. Kalau Nenek? Tanyanya. Ibu mengaku ingin melaksanakan banyak hal bersamanya. Pertama, ingin sarapan di hotel. Ji a setuju. Ia sungguh suka sarapan di hotel.
Ibu senang dengarnya. Kamu sanggup bangun pagi sekitar pukul 07.00? Ji a bilang kalo itu mudah. Orang yang bangun lebih pagi akan lebih sukses.
Ibu kemudian nyuruh Ji a untuk secepatnya tidur. Ji a mengiyakan dan memejamkan matanya. Waktu Ibu kecil, apa Nenek menyanyikan lagu pengirim tidur untuknya?
Ibu mengiyakan. Ji a menanyakan judul lagunya. Ibu memberitahu kalo ia menyanyikan banyak lagu. Seperti “Bayi di Pulau.” Ji a tahu lagi itu, perihal tiram.
Ibu nangis sehabis Ji a tertidur. Berapa kali lagi saya sanggup berjumpa Ji a?
Shi Eun mencuci beras di dapur. Hyang Ki tiba dan mengambil susu di kulkas. Shi Eun menanyakan ia bergadang atau bangun pagi? Hyang Ki menjawab bangun pagi. Ayah tidur di mana?
Shi Eun berbohong dan memberitahu kalo ayahnya ke selamatan rumah gres temannya. Makin tua, ia kian cepat mabuk. Nggak sadarkan diri kalau sudah mabuk.
Hyang Ki menyerupai kecewa. Ia mengembalikan botol susu ke kulkas. Shi Eun memyuruhnya untuk menghangatkan dahulu susunya gres diminum.
Hyang Ki nggak menjawab dan kembali ke kamarnya. Seakan ingin menentukan Hyang Ki pun menelpon ayahnya.
Ayah di mana?
Kenapa?
Ayah sanggup ke Taman Banpo pukul berapa?
Ada dilema apa?
Ibu sedang mengolah masakan sarapan.
Kita berjumpa di sana.
Baiklah.
Hyang Ki menghela nafas sehabis menutup telpon. Ternyata semalam ia menyaksikan ayahmya sedang belanja. Ayah naik kendaraan beroda empat bareng seseorang namun orang itu bukan ibunya.
Bersambung…
Dari semua aksara di sini paling kesel sama karakternya pak dosen. Sebelumnya ia dah tertangkap berair sama pak dokter oriental trus ini tertangkap berair sama anaknya sendiri. Tapi juga kesel sih sama aksara pak dokter Yu Sin. Sama ibu tirinya kok gini banget ya? Nggak tahu ia menganggapnya cuman selaku ibu apa enggak. Mungkin alasannya merupakan Dongmi sudah merawatnya dari kecil. Dia juga bilang kan kalo Dongmi dah kayak abang baginya. Dan ingin tau sama orang yang pak dokter telpon. Sedikit isyarat kalo marganya Kim. Hmm siapa ya?
Dan ada yang kepikiran juga nggak sama saya kalo selingkuhannya para suami itu merupakan Gabin, Ami sama Song Won? Kayak kita digiring banget buat mikir ke sana.