Drama Korea – Sinopsis Mr Queen Episode 3, Jika tertarik membaca dongeng dari Episode sebelumnya baca di sini. Sedangkan untuk yang ingin tau dengan daftar lengkap ada di goresan pena yang ini.
Ratu berpikir bahwa ia sedang dirampok. Ratu pun mengeluarkan semua uangnya, “ambil saja, kau sanggup memiliki semua itu, kau sungguh mujur berjumpa denganku”.
“Apa ini maksudnya?” gumam Raja yang kebingungan dengan tingkah Ratu.
Tiba-tiba Kim Byeong In muncul, Byeong In secepatnya menyerang Raja, alasannya merupakan Raja mulai tersudut dan epilog parasnya juga terjatuh, jadinya Raja memutuskan kabur dari sana. (Byeong In tidak sukses menyaksikan tampang Raja, tetapi mendapatkan kain epilog tampang Raja yang terjatuh).
Kim Byeong In secepatnya menjinjing Ratu kembali ke istana. Byeong In mengenang masa kemudian dengan Ratu.
(Flashback)
Malam itu, malam dikala Ratu sebelum terjatuh ke danau. Ratu kabur dari istana, Ratu bersembunyi di sebuah kawasan sambil menangis. Byeong In tiba menghampiri Ratu.
“saat saya bersembunyi cuma kau yang mau mencariku” ucap Ratu terisak.
“Impianku sejak kecil merupakan menjadi Ratu, bukankah besok itu akan terwujud?”
“tidak, besok saya akan menghilang. Aku takut untuk hidup” lanjut Ratu dengan lirih.
Byeong in cuma memandang Ratu dengan sedih. “Yang Mulia, selama ini kau merupakan orang yang rahasia kucintai dan kusayangi, saya tidak akan melupakanmu, saya akan senantiasa bersamamu” ucap Byeong In, kemudian mencium Ratu.
(Flashback end)
Keesokan paginya, Ratu mengeluh alasannya merupakan semua badannya terasa sakit.
“Aku lazimnya mabuk tidak sesakit ini, Astaga! toleransi alkohol perempuan ini sungguh-sungguh lemah” gumam Ratu.
“Oh ya, Bagaimana saya sanggup kembali tadi malam?” Tanya Ratu ke Hong Yeon.
“Anda, di bawa kembali oleh sepupu Anda, Tuan Kim Byeong In” jawab Hong Yeon.
“Oh sepupuku. Kepalaku sakit, saya ingin menyantap Ramyeon” ucap Ratu.
Kasim tiba menyodorkan perintah Ratu yang ingin menyantap mie yang diaduk dengan daging. Koki Kerajaan dengan sarat kharisma dan rasa yakin diri mengolah masakan kuliner kehendak Ratu, tetapi ternyata Ratu senantiasa protes mie buatannya.
Koki kerajaan sudah sungguh kesal, ia sudah mengolah masakan banyak sekali jenis mie tetapi tidak ada yang tepat dengan selera Ratu. “jika Ratu tidak suka, lebih baik ia mengolah masakan sendiri!!” gumam Koki Kerajaan.
Di ruangannya Ratu juga bergumam hal yang sama, “Astaga!, apakah cuma ini kuliner terbaiknya!! jikalau ia tidak sanggup memasaknya, saya akan mengolah masakan sendiri!!”
Ratu pun pergi ke dapur kerajaan dan menampilkan keahliannya dalam memasak.
“Ratu niscaya cuma mengolah masakan sembarang, sulit dipercayai rasanya enak” gumam Koki Kerajaan dalam hati.
Saat Ratu pergi Koki Kerajaan merasakan kuliner Ratu, ia pun terpana dengan kuliner Ratu, “ini sungguh-sungguh hebat!, saya belum pernah menyantap kuliner menyerupai ini”.
Byeong In tiba mendatangi Ratu.
“jadi ia merupakan sepupuku, kenapa ia ingin berjumpa denganku” gumam Ratu dalam hati.
“Aku merindukanmu” ucap Byeong In.
Ratu kebingungan, “Apa tujuannya merindukanku? Sepertinya saya mesti mengikuti alur ucapannya” gumam Ratu dalam hati.
“Aku juga merindukanmu” ucap Ratu
“Yang Mulia, apa Anda mengenang insiden tadi malam?” Tanya Byeong In.
Ratu membisu saja, alasannya merupakan ia tidak mengenang insiden tadi malam, Ratu cuma mengenang bahwa ia bersenang-senang hingga mabuk.
Byeong In mengingatkan Ratu bahwa tadi malam ada yang ingin membunuhnya. Ratu terkejut, “sebenarnya berapa banyak orang yang ingin membunuhku? Tadi malam? Di danau itu juga?” gumam Ratu.
Ratu menerangkan terhadap Byeong In bahwa ia hilang ingatan, jadi ia tidak mengenang apapun perihal dirinya di masa lalu.
“Yang Mulia, ingat perkataanku. Anda tidak sanggup mempercayai siapapun di istana ini” ucap Byeong In.
“Anda damai saja, saya akan melindungimu dan mendapatkan siapa pelakunya” lanjut Byeong In, kemudian pamit pergi.
“Kamu mungkin melupakannya, tetapi saya tidak akan melalaikan kenangan kita yang terukir dihatiku”
Ratu berkunjung kembali ke dapur kerajaan, kali ini Ratu berpikir mengolah masakan kuliner untuk Ibu Suri Agung. (Ratu ingin mengungguli hati Ibu Suri Agung)
Koki Kerajaan meminta Ratu untuk kembali saja ke ruangannya, jangan mengusik kerjaannya di dapur.
“Bagaimana sanggup kau menentangku!!” ucap Ratu.
“di area dapur kerajaan, saya merupakan bosnya” sahut Koki Kerajaan.
Ratu tidak terima, Ratu pun menampilkan persaingan memasak. “Jika saya menang maka saya akan menjadi bos di sini”
Koki kerajaan menyepakati penawaran Ratu. Ratu dan Koki Kerajaan pun berkompetisi, jadinya Kompetisi mengolah masakan dimenangkan oleh Ratu, Koki Kerajaan cuma sanggup kesal dan malu.
Raja berkunjung ke ruangan Ratu. Raja menjajal menguji Ratu, apakah Ratu mengenang insiden di malam itu. Ratu mengutus Raja pergi saja, ia sedang tak mau diganggu.
“aku akan tidur di sini malam ini” ucap Raja. (Raja berpikir, mungkin saja Ratu mengatakan kebenarannya dikala tidur). Tentu saja Ratu kesal, tetapi ia tidak ada pilihan lain.
Keesokan harinya, Ratu mengajak Hwa Jin untuk bertemu. Ratu menerangkan ke Hwa Jin bahwa ia dan Raja tidak terjadi apapun walaupun tidur diruangan yang sama.
“Yang Mulia, orang yang paling tidak kupercayai di istana merupakan Anda. saya bimbang apapun yang gres saja Anda katakan” ucap Hwa Jin dingin.
“Anda sudah berubah kian buruk, baik didepanku tetapi dibelakangku Anda berupaya menjebakku atas insiden di danau itu” lanjut Hwa Jin.
“aku tidak melakukannya, saya tak punya niat menyerupai itu” ucap Ratu
“Anda tau siapa pelaku sebenarnya!!, itu merupakan Anda sendiri!!” ucap Hwa Jin.
Ratu cuma sanggup terdiam, “pantas saja ia senantiasa menatapku dengan dingin” gumam Ratu dalam hati.
Raja tidak menyerah, ia menjajal mendatangi Ratu lagi, tetapi ternyata Ratu tidak ada di ruangan. Dayang Choi menyampaikan ke Raja bahwa Ratu sedang berada di dapur kerajaan.
(Dapur Kerajaan)
Ratu mengawali aksinya lagi di dapur kerajaan, Ratu bertekad menghasilkan makan yang sungguh nikmat untuk Ibu Suri Agung.
“takdirku bergantung padamu” ucap Ratu sambil memandang masakannya.
(Kediaman Ibu Suri Agung)
Kasim tiba membawakan kuliner Ratu ke Ibu Suri Agung, “Yang Mulia, Ratu mengolah masakan ini khusus untuk Anda”
Di ruangannya, Ratu sungguh risau menanti kabar balasan Ibu Suri mengenai masakannya.
“apa saya eksklusif saja pergi ke sana” gumam Ratu.
Tidak usang kemudian Ibu Suri Agung datang, Ibu Suri Agung memuji kuliner Ratu. “aku tidak menerka kau memiliki kemampuan mengolah masakan yang sungguh hebat. Aku belum pernah menyantap kuliner seenak itu”.
Ratu senang alasannya merupakan ia sanggup mengambil hati Ibu Suri Agung. “Yang Mulia, jadi bisakah saya meminta biar air danau di isi?” .
“karena kau sudah membuatku senang, saya akan mengutus mereka untuk mengisi air danau kembali”.
Ratu pun tersenyum bahagia.
Byeong In mendatangi seorang pedagang terkenal, Byeong In menjajal menilik cuilan kain yang ia peroleh ditempat insiden malam itu.
Raja tidak mengalah untuk menegaskan apakah Ratu mengenang insiden malam itu, Raja mendatangi Ratu lagi.
Ratu menyindir Raja, “ternyata kau gigih juga”.
Raja mengajak Ratu untuk minum teh bersama. Mencium aroma teh yang dibawa oleh Raja mengingatkan Ratu perihal apa yang terjadi malam itu.
“Aroma ini sama dengan aroma pada malam itu” gumam Ratu dalam hati, jadinya Ratu menyadari bahwa orang yang ingin membunuhnya malam itu merupakan Raja.
“itu kamu!, ternyata kamu!” ucap Ratu, sedangkan Raja sudah bersiap mengeluarkan pisau dari jubahnya.
