Drama Korea – Sinopsis She Would Never Know Episode 7 Part 2, Baca selengkapnya untuk recapnya di goresan pena yang ini. Bisa juga lihat potongan satu Episode sebelumnya link ada di sini.

Se Rim sedang bareng Hyun Sung di halte. Ia yang menyaksikan krcanggungan antara Hyun Sung dan Sunbae nya menanyakan apa terjadi sesuatu di antara mereka? Hyun Sung membantahnya dan bilang nggak papa.
Ye Rim kemudian menyinggung perihal survei pasar dan mengajak Hyun Sung untuk melakukannya bersamanya besok. Hyun Sung menolak. Mending melaksanakan pekerjaan masing-masing sebab kalo bareng akan terasa canggung kalo dilihat orang.


Jae Won menanti Ji Sung di toko. Ia bahkan eksklusif bersiap dikala ada konsumen yang datang. Lah tahunya bukan Ji Sung.
Ji Sung sendiri masih sibuk di tempatnya. Banyak konsumen yang menghasilkan kontrak sehingga ia nggak sanggup pergi. Ia teringat apa yang Jae Won katakan kalo lipstik yang ia harapkan sudah sanggup dibeli nggak usang lagi. Ji Sung sanggup tiba kapanpun dan ia akan menanti dengan tampan. Ia kemudian mengonfirmasi ke manajernya kalo mall akan buka hingga jam 20.30 di simpulan pekan.

Song Ah yang sedang melipat handuk malah melaksanakan apa yang Hyun Sung katakan terakhir kali. Ia nggak ngerti kenapa ekspresinya menyerupai Itu?
Ga Young yang sedang mengepel eksklusif menyikapi tetapi Song Ah bilang nggak papa. Ga Young kemudian mengajaknya untuk keluar. Ngapain? Ga Young nggak menjawab.


Hyun Sung sedang jalan sambil telponan. Iya, saya di Garosu-gil. Kalau begitu, hingga ketemu di kawasan yang dijanjikan sehabis selesai nanti. Melihat apa lagi? Tolonglah hidup dengan baik di simpulan pekan. Aduh, bocah yang licik. Sudahlah, kututup telepon.
Ga Young dan Song Ah ada di toko baju. Ga Young sudah mendapat baju yang ia suka dan menanyakan punya Song Ah. Song Ah nggak beli sebab nggak memerlukannya. Apakah baju cuma sanggup dibeli dikala perlu? Tanya Ga Young. Ia kemudian menawan Song Ah dan bilang akan membelikannya. Ia juga membelikannya buat Song Ah.


Keduanya berlangsung bareng habis beli baju. Ga Young nyuruh Song Ah untuk sering-sering memakai baju tadi. Song Ah mengiyakan dan nyuruh Ga Young untuk bilang kalo ada yang ia perlukan. Ia akan membelikannya.
Ga Young kemudian menyaksikan Hyun Sung di seberang jalan dan eksklusif memanggilnya. Hyun Sung sedang melaksanakan survei pasar. Ga Young memujinya yang gila kolaborasi kayak Song Ah.
Song Ah menghampiri mereka. Dengan argumentasi banyak yang mesti Hyun Sung laksanakan iapun memerintahkan Hyun Sung untuk pergi. Ga Young yang menyaksikan krcanggungan di antara Hyun Sung dan Song Ah malah menawan Hyun Sung biar makan bareng mereka.


Mereka bertiga makan bersama. Habis minum Ga Young menyinggung Hyun Sung yang nggak pernah lagi tiba ke toko. Hyun Sung nggak nikmat bilangnya. Ia memberitahu kalo ada perubahan. Ia dipindahkan ke potongan produk dasar dan jalur penjualan.
Ga Young menyayangkan Hyun Sung yang nggak kolaborasi Song Ah lagi. Pantas belakangan tampang Song Ah pucat. Song Ah eksklusif nenrgut Ga Young. Ga Young berganti mengomentari kalo Hyun Sung jurusan. Dia ngasih banyak daging je piring Hyun Sung dan menyuruhnya untuk makan yang banyak sebab Song Ah nggak suka sama lelaki kurus.
Ih Song Ah kembali menegurnya. Ga Young mengiyakan dan menyuapi Song Ah juga. Lah panas. Ga Young nyuapin daun Perilla.


Keduanya makan berdua sebab Ga Young pergi ke kamar kecil. Suasana terasa canggung. Ditambah lagi nggak ada konsumen lain lagi di kedai makanan itu selain mereka. Song Ah berbasa-basi membicarakan pekerjaan. Karena kalut Ga Young nggak juga kembali, ia pun bertujuan menyusulnya.
Belum juga ia bangun Ga Young keburu mengirim pesan. Katanya ia sakit perut jadi pulang duluan. Ia berpesan biar Song Ah jangan meninggalkan Hyun Sung dan menyuruhnya untuk mengantarnya pulang.



Keduanya berlangsung bersama. Saat menegaskan untuk pisahan, mereka malah menyaksikan distributor Kang di depan. Nggak tahu kenapa Song Ah mengajak Hyun Sung untuk lari. Ia menggenggam tangan Hyun Sung dan mereka lari bersama.
Agen Kang sempat menyaksikan mereka dan nampak heran. Ngapain lari?
Saat hingga di belokan tiba-tiba sepatu Song Ah terlepas. Hyun Sung mengambilkannya dan memakaikannya di kaki Song Ah. Sekarang giliran ia menggenggam tangan Song Ah dan mengajaknya lari lagi.
Anehnya keduanya malah merasa senang. Nggak ada lagi rasa canggung di antara keduanya.

Setelah sungguh jauh mereka pun berhenti. Capek banget. Hyun Sung nggak ngerti kenapa mereka hingga mesti lari dan menanyakannya ke Song Ah. Lah Song Ah juga nggak ngerti. Dia bahkan nggak nyadar dikala mengajak Hyun Sung untuk lari. Lah Hyun Sung juga kenapa mau diajak lari? Mereka tertawa lepas ingat itu.

Ibu tiba ke kafe. Ia nampak capek dan tanpa semangat. Setelah meminum air ia bilang ke karyawannya kalo ia akan istirahat sebentar dan kembali lagi nanti.

Hyun Sung mengirim Song Ah pulang. Melihat Song Ah yang capek tadi, Hyun Sung pikir ia jarang berolahraga. Song Ah pikir ia mesti sering berolahraga. Kalo menyidik usia tubuhnya apakah hasilnya akan berusia 50 tahun? 40 tahun?
Hyun Sung pikir 70 tahunan. Song Ah tertawa dengarnya. Hyun Sung menanyakan baju menyerupai apa yang Song Ah beli? Song Ah memberitahu kalo itu bukan seleranya. Ga Young yang memaksanya dan membelikannya. Hyun Sung pikir itu sejenis baju terusan. Song Ah heran. Gimana Hyun Sung sanggup tahu? Hyun Sung juga kayak nggak nyangka kalo tembakannya benar. Ia cuma tersenyum.


Song Ah menyinggung apa yang ia katakan sebelumnya dan berharap Hyun Sung nggak terlalu sedih. Ia ingin Hyun Sung nggak menampilkan ekspresi menyerupai itu di depannya. Itu bukan sebab dirinya. Entah siapapun ia merasa nggak yakin diri. Ia nggak ingin luka yang ditinggalkan menghasilkan nya goyah. Ia berterima kasih pada Hyun Sung yang menghasilkan nya nggak terlalu mengenaskan dan nggak akan melupakannya.
Apa yang Song Ah katakan menghasilkan Hyun Sung berpikir kalo Song Ah nggak mau menemuinya lagi. Song Ah membantahnya dan itu melegakan bagi Hyun Sung. Sebelumnya Hyun Sung sudah menghasilkan antisipasi dikarenakan sudah ikut campur dengan masalahnya. Ia ingin Song Ah melupakannya dan tersenyum padanya hingga menjadi pacarnya. Tapi kini begini sudah cukup. Bisa menyaksikan Song Ah dan menjaga jarak yang ia inginkan. Boleh?

Paginya Song Ah berolahraga bareng dengan Ga Young. Ga Young sendiri heran melihatnya secara Song Ah nggak pernah lari kenapa secara tiba-tiba melakukannya?
Song Ah merasa mesti melakukannya dengan begitu dikala terjadi perang mereka sanggup lari dan nggak eksklusif mati.
Ga Young bangun dan mencontohkan dikala terjadi perang, bom jatuh dan mereka eksklusif mati. Ia mau pulang saja tetapi Song Ah malah menariknya dan mengajaknya lari.

Jae Shin bareng Hyo Jo menyaksikan lukisan. Ada satu lukisan yang Hyo Jo suka dan bertujuan untuk meletakkannya di kamar pengantin mereka. Jae Shin kayak nggak peduli dan mempersilakan selama Hyo Jo suka.
Hyo Jo merasa bahagia sanggup berkencan dengan Jae Shin. Jae Shin prospektif akan lebih meluangkan waktu untuk Hyo Jo dan prospektif nggak akan menghasilkan nya duka menyerupai sebelumnya. Hyo Jo ingin lebih sering lagi berkencan dengan Jae Shin sebab sehabis ke Eropa nanti mereka akan lebih sibuk.
Mendadak ada yang nelpon Jae Shin. Nggak tahu siapa tetapi Jae Shin menolak panggilannya. Hyo Jo kalut kalo itu telpon penting tetapi Jae Shin bilang penduduknya akan nelpon lagi kalo emang penting.

Dan ternyata yang nelpon merupakan ayahnya yang berada di kawasan judi. Temannya memanggilnya dan menyuruhnya untuk ikut. Ayah nampak terpengaruhi untuk berjudi lagi.

Jae Won masih menanti di toko. Ini merupakan hari terakhir acara penawaran tetapi Ji Sung nggak juga datang. Mendadak kepala Bagian mendatanginya dan menanyakan apa yang dilakukannya di simpulan pekan ini. Jae Won beralasan kalo ia cuma ingin menyaksikan apakah kegiatannya tanpa hambatan atau enggak.
Kepala potongan mengajaknya untuk minum teh bersamanya. Jae Won sebenarnya berat tetapi ia nggak sanggup nolak juga.


Nggak usang kemudian Ji Sung datang. Dia sedikit kecewa dikala nggak menyaksikan Jae Won di sana. Manajer toko menghampirinya dan menanyakan apa ada yang perlu dibantu? Ji Sung menyodorkan kalo ia mencari lipstik yang dijual kembali tetapi ternyata sudah habis. Yang terakhir gres saja terjual.
Ji Sung kecewa tetapi nggak sanggup apa-apa juga. Dan dikala ia mau pergi, Jae Won ternyata ada di hadapannya sambil menunjuk jam tangannya dan dengan gerakan seakan bilang sudah telat, mau gimana lagi? Mereka tersenyum bersama.


Keduanya berada di suatu restoran. Jae Won ngasih paper bag ke Ji Sung dan menyuruhnya untuk membukanya. Dan sehabis dibuka ternyata isinya merupakan lipstik yang Ji Sung cari. Dibuat kembali untuk seseorang, kalo ia nggak mendapatkannya, sungguh disayangkan. Ji Sung berterima kasih. Tapi ternyata itu nggak gratis. Jae Won mengenalkan namanya dan menanyakan nama Ji Sung.


Setelah menyebutkan nama, Ji Sung menanyakan apakah lipstik itu sudah menjadi miliknya? Ternyata belum. Masih ada satu pertanyaan lagi yang mesti ia jawab.
“Apakah saya juga tergolong alasanmu tiba kemari?”
Ji Sung malah nanya balik. Kalo ia nggak jawab apa lipstiknya mesti dikembalikan? Jae Won melarang sebab lipstik itu sudah jadi miliknya begitu ia datang. Sebenarnya ia masih ingin memohon beberapa hal tetapi sayang nggak berhasil. Nggak ingin perasaanku padamu jadi semacam beban untukmu.
Di luar prasangka Ji Sung meminta kartu bisnis Jae Won dan ingin biar lain kali mereka menghasilkan kontrak saja. Dih Jae Won bahagia banget.


Hari ini distributor Kang aneh. Ia memperhatikan tampang Song Ah dalam-dalam. Song Ah dah takut aja. Tahunya Agen Kang cuma mau bilang kalo eyeshadow yang Song Ah pakai cocok untuknya.
Lah habis itu ia nunjuk Song Ah dan Hyun Sung secara bergantian. Song Ah kian takut lihatnya. Tapi tahunya cuman mau mengajak Agen An untuk makan ramyeon.
Setelah distributor Kang dan Agen An pergi, Hyun Sung menawan hati Song Ah dengan mengajaknya makan ramyeon juga. Song Ah menolak dan menyuruhnya untuk makan sendiri.

Jae Shin ditelpon lagi sama ayahnya. Sesaat ia ragu tetapi sehabis mengingat apa yang kakeknya Hyo Jo katakan untuk menjaga sikapnya dikarenakan sudah berada di posisi yang bagus, Jae Shin pun kembali mengabaikan panggilan ayahnya.
Ayah pulang sambil mengeluhkan Jae Shin yang menyabaikannya. Ayah jadi menyesal harusnya dikala itu ia minta duit tenang yang banyak. Ternyata di sana ada Jae Shin yang sudah usang menanti ayah pulang


Mereka bicara di dalam. Jae Shin memperhatikan kawasan tinggal ayah yang nampak berantakan. Ayah menuangkan minuman untuknya. Ia mengeluhkan Jae Shin yang nggak menjawab telponnya dan nggak mengantarkan duit padanya.
Jae Shin menanyakan apa yang ayah laksanakan belakangan? Ia menanyakan berapa banyak yang yang yang ayah harapkan biar mereka nggak usah berafiliasi lagi. Awalnya ayah menyerupai kesal sebab Jae Shin kesannya ingin menegaskan hubungan dengannya memakai uang. Jae Shin menyuruhnya untuk menentukan duit dan putus hubungan dengannya atau nggak mendapat duit sepeser pun dan melihatnya mati
Ayah menyerupai terpengaruhi dan menanyakan berapa banyak yang sanggup Jae Shin berikan padanya. Jae Shin nyuruh ayah untuk menyebutkan jumlahnya dan ia akan memberikannya. Ayah minta 300 juta won.
Jae Shin kemudian mengirimkannya. Ayah mendapat notifikasi nya dan bahagia banget. Jae Shin menekankan kalo mulai kini mereka bukan ayah dan anak lagi. Ia kemudian pergi. Ayah berseru melarang Jae Shin untuk mengambilnya lagi.


Song Ah, Hyun Sung, Min Sung dan Ye Rim meninggalkan kantor. Mereka berterima kasih pada Song Ah dikarenakan sudah menyediakan usulan pada mereka. Min Sung prospektif akan mentraktirnya kalo salah satu dari mereka ada yang menang.
Ye Rim pikir kalo nggak menang juga mesti traktir. Min Sung mengiyakan. Song Ah mendoakan biar mereka sanggup bertahan hingga PT. Hyun Sung bertujuan mengantarkan Song Ah pulang tetapi Song Ah menolak. Ia akan pulang naik bus.


Saat Song Ah mau hingga rumah Hyun Sung mengirim pesan menanyakan apa ia sudah hingga rumah? Ia menanyakannya cuma selaku ingusan ke senior. Song Ah mengiyakan. Sudah hingga depan pintu, junior.
Dan ternyata Jae Shin memperhatikan Song Ah di dalam kendaraan beroda empat dari kejauhan. Setelah menegaskan Song Ah pulang, ia pun pergi.

Hyo Jo ke ruangan Jae Won dan dikasih produk dan disuruh untuk mematikannya ke teman dekat selebgram dan teman dekat artisnya. Itu merupakan Essence yang gres diluncurkan, sehabis pakai bila merasa bagus, promosikanlah di SNS.
Setelah pakai bila merasa tak bagus, boleh tulis komentar buruk, kan? Tanya Hyo Jo. Jae Won mengiyakan. Terserah aja deh. Ia menanyakan rencana Hyo Jo sehabis ini. Hyo Jo menginformasikan kalo ia akan ke studio untuk menyelesaikan pemotretan tadi malam. Aku ingin konsentrasi di kehidupan pernikahan, nggak akan ada lagi bila melewatkannya.
Jae Won merasa nggak habis pikir. Begitu senangkah sanggup menikah dengan Jae Shin? Hyo Jo eksklusif mengiyakan. Jae Won menyuruhnya untuk ketemu sama Jae Shin duku sebelum pergi tetapi Hyo Jo menolak sebab nggak mau mengganggu. Ia kemudian pamit.

Saat melalui meja Jae Shin, Hyo Jo nggak melihatnya. Dan lagi meja Song Ah juga kosong. Wah pikirannya mulai kemana-mana aja. Tapi ia menjajal untuk berpikiran positif.
Hyun Sung naik lift bareng dengan Min Sung. Saat pintu lift mau menutup, Hyo Jo secara tiba-tiba datang. Dan jadilah mereka satu itu. Di dalam lift Min Sung terus membicarakan Song Ah yang masih belum punya pacar.
Min Sung bertujuan untuk menjodohkannya dengan dikala seorang temannya yang dinilainya cocok sama Sunbae. Hyun Sung melarang dan memberitahu kalo Sunbae nggak kesengsem dengan hal semacam itu.
Min Sung kesudahannya turun dari itu sehingga menyisihkan Hyun Sung dan Hyo Jo di dalam lift.



Dan dikala pintu terbuka secara tiba-tiba timbul Jae Shin sedang bareng sama Song Ah. Hyo Jo heran dan menghampiri mereka. Ia memandang Dong Ah tiba dan menanyakan kenapa mereka sanggup bersama?
Tahu-tahu Hyun Sung maju dan berdiri di depan Hyo Jo. Ia menggenggam tangan Song Ah dan mengajaknya pergi.
“Gaja Sunbae!”
Bersambung…