Drama Korea – Sinopsis Twisted Fate of Love Episode 7 (Terlilit Takdir Cinta), Pastikan menyaksikan dan baca daftar lengkapnya yang berada di goresan pena yang ini. Untuk membaca goresan pena dari Episode sebelumnya baca di sini.
Feng Xi menanyakan kiprah yang ia berikan terhadap Dong Yue ke Dao Le. Dao Le menyampaikan bahwa Dong Yue dibantu oleh Pangeran Ketiga dalam mengakhiri tugas. Tentu saja hal tersebut menghasilkan Feng Xi kesal, Feng Xi mendelegasikan Dao Le untuk menyampaikan terhadap Dong Yue untuk menyalin ulang catatannya.
Dong Yue dan Pangeran Pang Yu sudah selesai menyalin catatan, mereka akan pergi sempurna di saat itu Dao Le tiba dan menyampaikan bahwa Dong Yue mesti menyalin ulang lagi. Dong Yue kesal, “kenapa seenaknya saja!!”.
“aku cuma menyodorkan pesan paman kecil, kenapa murka padaku” ucap Dao Le.
Pangeran Pang Yu menenangkan Dong Yue, “tidak apa, saya akan membantumu untuk menyalin lagi”. Kemudian tiba seorang petugas yang menyampaikan terjadi kericuhan di Paviliun Yufeng, “mereka meminta Pangeran untuk mengadili di sana”.
Pangeran Pang Yu meminta maaf ke Dong Yue, “aku mesti pergi sekarang, tetapi saya kontrak akan kembali ke sini”.
Dong Yue tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Dong Yue sudah selesai menyalin, sempurna di saat itu Pangeran Pang Yu datang. Pangeran Pang Yu mengajak Dong Yue untuk tiba ke Paviliun Yufeng, “karena kita batal menonton pertunjukkan wayang di kota, saya ingin menampilkan pertunjukkan lain di Paviliunku”. Dong Yue dengan bahagia hati pergi ke sana.
(Paviliun Yufeng)
Pangeran Pang Yu menyodorkan Dong Yue busana wanita. Awalnya Dong Yue menolak memakainya tetapi Pangeran Pang Yu menjamin tidak akan ada yang melihatnya, jadinya Dong Yue setuju. Saat Dong Yue berganti pakaian, Pangeran Pang Yue merencanakan alat-alat pertunjukkan wayang.
Dong Yue keluar dengan sungguh anggun menghasilkan Pangeran Pang Yu terpesona, “Kamu sungguh elok memakai busana ini”.
Dong Yue tersenyum, “Pangeran, pertunjukkan apa yang ingin kau perlihatkan?”.
Pangeran Pang Yu terjaga dari lamunannya, ia secepatnya menampilkan perlengkapan wayang miliknya, “oh iya, ini pertunjukkan wayang, dahulu saya pernah mencar ilmu memainkannya”.
Dong Yue berterimakasih terhadap Pangeran Pang Yu sebab sudah menjadikannya bahagia hari ini, “hari ini saya cukup kecapekan dengan kiprah menyalin catatan upacara penyembahan langit oleh Feng Xi”.
Pangeran Pang Yu merasa Dong Yue begitu kesengsem dengan upacara penyembahan langit. Dong Yue menerangkan bahwa beliau kesengsem sebab mendengar upacara tersebut diadakan setahun sekali dengan sungguh meriah.
Pangeran Pang Yu tersenyum, “sayang sekali tahun ini cuma diadakan sederhana atas seruan Kementerian Ritus dan sudah dijalankan tadi pagi, mungkin tahun depan kau sanggup melihatnya”.
Dong Yue terkejut, “apa?! sudah dilaksanakan!”.
“ini semua permainan Feng Xi dari permulaan beliau memang sengaja mempermainkanku tetapi saya tetap saja masuk ke dalam permainannya” gumam Dong Yue dalam hati.
Pangeran Pang Yu menjajal menyakinkan Dong Yue lagi untuk tinggal di Paviliun Yufeng, “sepertinya di Departemen Sejarah, Feng Xi akan senantiasa mengerjaimu“. Dong Yue tersenyum, “terimakasih atas anjuran Pangeran, saya akan memikirkannya”.
Keesokan harinya, Feng Xi tiba ke departemen sejarah menemui Dong Yue dengan argumentasi menanyakan kiprah yang Dong Yue kerjakan.
Dong Yue murka sebab Feng Xi sengaja mempermainkannya, “kenapa kau senantiasa membatasi rencanaku ?!”.
Feng Xi cuma tersenyum, kemudian ia menyodorkan kiprah lagi ke Dong Yue untuk menyalin suatu syair 100 kali. Dong Yue cuma bisa menahan kesal sebab Feng Xi merupakan atasannya.
Dong Yue menyalin syair dengan lesu. Lu Chuan tiba menghampiri, kemudian Lu Chuan menyodorkan pemberian untuk menyalin, “aku bisa memalsukan goresan pena orang dengan baik”. Dong Yue sungguh berterimakasih atas pemberian Lu Chuan.
Lu Chuan menginformasikan Dong Yue dalam waktu dekat akan ada upacara ramalan kaisar. Dong Yue mulai berpikir, “Kaisar begitu percaya ramalan, jikalau saya menulis di ramalan bahwa Lu Yuantong akan bermaksud memberontak, tentunya kaisar akan percaya”. Dong Yue pun memiliki wangsit untuk menulis syair di upacara ramalan.
(Di Pasar Ibukota)
“Berita Ibukota terbaru, Tuan Dong Yue menulis ramalan buruk perihal kaisar, sehingga menghasilkan kaisar murka dan mencabut jabatan Tuan Dong Yue di Departemen Sejarah” teriak seorang pedagang buku.
Dao Le melaporkan kondisi Dong Yue di saat ini terhadap Feng Xi.
“awalnya niatku mengubah syair upacara ramalan milik Dong Yue biar rencananya tidak berhasil, tetapi itu malah menjadikannya terusir dari Departemen Sejarah” gumam Feng Xi.
“jika Dong Yue dipecat dari Departemen Sejarah, maka kini beliau akan tinggal di mana?” lanjut Feng Xi.
“Dong Yue tidak punya uang, tentu tidak dapat beli rumah. Pasti beliau akan tinggal di Paviliun Yufeng” sahut Dao Le.
Feng Xi ketakutan mendengarnya, “cepat panggil Lu Chuan!!”
Dong Yue keluar dari gerbang Departemen Sejarah, tiba-tiba Lu Chuan muncul, “Dong Yue, kau akan pergi ke mana?”
“aku juga tidak tahu, saya tidak punya saudara di sini” ucap Dong Yue.
Lu Chuan menyodorkan Dong Yue untuk tinggal di rumah kerabatnya, “rumah itu sudah usang kosong”. Dong Yue pun menyetujuinya.
Saat hingga di rumah tersebut, Dong Yue merasa curiga dengan Lu Chuan sebab rumah itu bagus dan cukup besar, “Lu Chuan katakan, apa Feng Xi yang menyuruhmu membawaku ke sini?”.
Lu Chuan nervous tetapi beliau tetap menyakinkan Dong Yue bahwa duit hasil menulisnya lumayan banyak oleh karena itu dapat berbelanja rumah ini. walaupun Dong Yue menyadari itu semua niscaya dari Feng Xi, tetapi Dong Yue tidak punya pilihan lain, ia cuma mengiyakan balasan Lu Chuan.
Feng Xi tiba ke kediaman Lu Yuantong. Feng Xi mengucapakan selamat sebab Lu Yuantong mendapat kado rumah yang sungguh besar dari Kaisar.
Feng Xi menyarankan Lu Yuantong untuk mengadakan perjamuan besar atas kado tersebut, “anggap saja perjamuan itu selaku ucapan terimakasih ke kaisar”.
Lu Yuantong mempertimbangkan ucapan Feng Xi, ia pun setuju.
Lu Chuan tiba mendatangi Dong Yue tetapi cuma sebentar. Dong Yue galau kenapa Lu Chuan bergegas ingin cepat pergi.
“malam ini ada program perjamuan penting di kediaman gres Lu Yuantong, tentu saya mesti bersiap pergi ke sana untuk menulis keterangan terbaru” ucap Lu Chuan dengan semangat.
Dong Yue mulai berpikir, “di masa depan setelah program perjamuan itu, Lu Yuantong akan kembali ke tempat kekuasaannya. jadi saya mesti mempergunakan peluang untuk membunuh Lu Yuantong di program perjamuan tersebut” gumam Dong Yue dalam hati.