Drama Korea – Sinopsis Unsung Cinderella Episode 11 Part 1 – Kalian juga wajib baca daftar lengkapnya di goresan pena yang ini. Untuk simak dongeng dari Episode sebelumnya baca di sini.
Aoi terlihat mengayuh sepedanya di jalanan pedesaan. Aoi sekarang dipindahkan ke departemen obgyn rumah sakit Yorozu.
Seorang perempuan terlihat akan melahirkan di ruang persalinan. Anak anaknya mengintip dari balik jendela. Suaminya menolong dokter Michiba dan para bidan dan perawat. Sementara Aoi menuju ke sana. Aoi bareng anak anak itu yang menanyakan kondisi ibu mereka. Aoi bilang ibunya akan baik baik saja.
Rie nama pasien itu kesudahannya melahirkan bayi perempuan yang sehat. Rie berkata berapa kalipun ia melahirkan beliau akan tetap merasa terharu. Suaminya komekawa pingsan sehabis ustrinya melahirkan. Aoiasuk ke ruangan untuk menegaskan kondisinya. Rei memerintahkan Aoi mengabaikan suaminya. Perawat menyuruhnya menenteng Komekawa ke dingklik di luar ruangan.
Aoi memberi selamat pada Rei kemudian minta anak anaknya menolong memindahkan ayah mereka.Aoi pura pura mengeluh itu menyibukkan sekali dan ia merasa lelah.Perawat melalui dan tanya pak komekawa pingsan lagi,lalu perawat nyuruh Aoi pergi ke bangsal. Hoshina ingin bicara padanya mengenai obat. Aoi menurut. Aoi akan ke sana sekarang.
Aoi menuju ke bangsal ibu hamil. Di dalam ada Hoshina dan dua orang perempuan lainnya. Aoi masuk dan menanyakan keadaan Hoshina.
Hoshina : Tubuhku terasa terlalu hangat. Aku tidak merasa nyaman.
Aoi : Ini efek samping dari ritodrine. Wajar kalau kau merasa hangat atau jantungmu berdebar. Izinkan saya berdiskusi dengan dokter Michiba untuk menghemat dosisnya. Kamu ingin menurunkan suhu penhejuk ruangan!
Hoshina : Ini tidak tenteram untuk yang lain.
Kedua perempuan di sana merasa tidak apa apa mereka sanggup memakai jaket kalau kedinginan. Aoi kemudian menurunkan suhu AC nya di saat seorang perawat asuk dan memberirahu ada yang mencarinya dan penduduknya terlihat menyerupai model. Aoi heran sendiri.
Ternyata yang mencari Aoi yaitu Onozuka.
Aoi : Onozuka, semestinya kau menghubungiku sebelum datang.
Onozuka : Aku ingin mengejutkanmu
Aoi : Omonh kosong
Seorang anak perempuan membuntuti onozuka dan mengajaknya bermain.
Onozuka : Kamu sedang istirahat makan siang?
Aoi : Istirahat dimulai pukul 12 siang. Kamu mau makan siang. Onozuka mengiyakan dan menggendong gadis itu.
Tiga orang staf menyaksikan mereka dan bergunjing.
“Siapa itu? Apa beliau saudara Midori?”
“ Kurasa beliau orangnya.”
“Karena ada pria. Kamu semestinya menghunus jempol.”
“Kurasa mereka memiliki kekerabatan menyerupai itu.
Di rumah pasien epilepsi “Sakisaka Chitose “ mengeluarkan obatnya di saat ibunya Saki saka setsuko tiba ia menyembunyikan pil itu.
Chitose : Ibu pergi ke mana?
Setsuko : Ibu pergi ke perpustakaan. Bagaiamnao perasaanmu?
Chitose : Biasa Saja
Setsuko :Kamu sudah minum obat untuk epilepsi.
Chitose terlihat sedih. Ia menutupi sebutir pil dengan tisu.
Setsuko : Jangan lupakan itu. Kamu tidak menyerupai perempuan hamil biasa.
Tanpa. Sepengetahuan ibunya, chitose mencampakkan obatnya. Chitose kemudian akan melangkah namun ia tetiba pingsan.
Aoi dan Onozuka makan siang bersama.
Onozuka : Koharu melakukan pekerjaan di rumah sakit
Aoi : Begitu rupanya.
Onozuka : Instrukturnya yaitu Aihara ( Aoi tertawa )
Aoi : Bagaimana denganmu? Kudengar kini kau menanggulangi Departemen Darurat
Onozuka : Tidak juga. Aku cuma mengambil alih seno untuk sementara. Dilihat dari penampilanmu kau masih berpikir bahwa kau mesti bertanggung jawab
Aoi : Aku tidak menyalahkan diriku namun tidak disangsikan lagi itu tanggung jawabku
Onozuka : Aoi,kamu mau kembali ke RS Yorozu? Bu Handa menjajal meyakinkan administrasi atas mungkin mereka akan mengizinkanmu kembali ke sana disamping itu untuk eksperimen Seno kau tidak perlu bertanggung jawab. Kita semua punya tanggung jawab
Aoi : Kurasa kau sudah berubah. Kupikir kau orang yang tenang.
Onozuka tersenyum tipis : Sudah dua tahun berlalu. Tentu saja saya sudah berubah.
Aoi : Aku senang mendengarnya namun pekerjaanku di saat ini juga sungguh penting. Onozuka memperhatikan Aoi yang mengambil ponselnya di saku kelihatannya memperoleh panggilan masuk.
Perawat : Midori Sakisaka Chitose yang hamil 35 pekan pingsan dan perutnya terbentur. Ibunya membawanya ke RS.
Aoi bergegas pergi dengan sepedanya tanpa menghiraukan onozuka yang mengawasinya pergi.
Di RS. Chitose dibawa ke UGD dan sudah sadar. Dia menanyakan kondisi bayinya pada dokter. Michuba menyaksikan dari layar komputer bahwa plasentanya baik baik saja dan minta chitise tak khawatir. Rupanya Aou sudah di sana dan sedang mempersiapkan obat. Aoi diberitahu chitose pingsan lantaran kehilangan keseimbangan dan itu bukan epilepsi. Aoi kemudian mendekati Chitose.
Aoi : Chitose maafkan aku,di mana obat epilepsinya? Chitose membisu ibunya yang menjawab chitose meminum obatnya tepat waktu.
Dokter : Aou,bisa tolong siapkan ritodrine? Aoi mengerti.
Sakisaka Chitose didiagnosis epilepsi dan hamil 35 pekan. Hoshina didiagnosis pemendekan leher rahim. Hoshina Yu dirawat di saat ia hamil 31 pekan. Semua orang menjalani hidup yang memiliki arti diluar rumah sakit dan mereka punya masa depan untuk terus hidup. Orang yang mau melindungi mereka yaitu para apoteker.
Sakisaka Setsuko ibunya chitose pulang ke tempat tinggal ia memandang foto dirinya yang menggendong chitose di saat masih bayi.
Di Rumah Sakit.
Dokter Michiba : Hanya dengan membaca datanya Sakisaka tidak mengalami anemia.
Kasumi : Apa beliau kurang gizi? Berat badannya menurun. Bayinya juga tidak berkembang dengan baik.
Bidan rambut pendek : Sesuai praduga sulit untuk mengelola seorang perempuan hamil yang mengudap epilepsi. Kita akan memindahkannya ke RS lazim di Maebashi.
Dokter Michiba : Namun sudah 7 bulan sejak beliau terakhir kambuh.
Aoi : Kurasa epilepsinya terkendali lantaran pengobatan. Dia juga diresepkan dengna pelengkap untuk memperbesar berat badannya.
Dokter Michiba : Sekarang beliau hamil 35 pekan dan berat bayinya masih 1,9 kg. Karena pinjaman siapa saja metode persalinannya sempurna. Jika Sakisaka ingin kita mengurusnya kita sanggup mengurusnya. Namun resikonya masih tinggi. Dia butuh istirahat yabg cukup untuk memulihkan diri.
Bidan : Baik. Aku akan pergi ke bangsal.
Setelah para bidan dan perawat pergi. Dokter michiba menghampiri Aoi.
Dokter michiba : Haruskah saya menyimak pertimbangan mereka? Aku sanggup mengandalkan banyak senior di saat melakukan pekerjaan di RS Yorozu. Namun kini cuma saya dokter tetap di sini. Aku sering merasa tidak percaya diri.
Aoi : Tidak apa apa. Semua orang memercayai penilaianmu. Michiba mengangguk kemudian Aoi pamit untuk secepatnya ke bangsal. Michiba berterima kasih atas bantuannya.
Di kamar pasien ibu hamil.
Hoshina dan dua orang yang lain sedang bermain kartu. Sementara Chitose sendirian membisu diam ia membungkus sebutir pil dengan tisu. Ia terlihat risau kemudian mencampakkan pil itu ke dalam daerah sampah. Hoshina mengawasinya. Aoi masuk kemudian. Salah satu dari mereka menyapa Aoi. Dia bilang Aoi pergi dengan pacarnya yang legendaris dan Aii pergi kr kedai kopi bersamanya. Saat ditanya apa doa sudah menikah Aoi menyangkal. Hoshina mengajak Chitise bergabung dengan mereka. Chitose bilang beliau tidak apa apa.
Ibunya chitose tiba berkunjung dan menutup tirai pembatas. Terdengar bunyi ibunya .
Setsuko : Kamu berlainan dari perempuan hamil lainnya.
Chitose : Maafkan aku. Jangan hiraukan aku. Aoi tersenyum melihatnya. Lalu menemui chitose.
Aoi : kau meminum Depakene tepat waktu
Chitose : Ya (chitose memejamkan mata sejenak)
Setsuko : Kamu tidak perlu mengingatkannya. Aku akan mengawasinya.
Aoi tersenyum lagi. Chitose kelihatannya merasa tidak nyaman.
Seorang lelaki menurunkan dua kotak makanan dari mobil. Ia menenteng spageti pesanana Aoi dan Kasumi. Aoi akan mengkonsumsi pesanannya.
Pria pengirim makanan : Aoi kapan kau akan kembali? Kamu bilang akan menimbang-nimbang untuk kembali ke pekerjaan lamamu.
Aoi : Benarkah? Aku tidak bilang akan kembali. Aku sudah melakukan pekerjaan di sini. Aku tidak bertujuan kembali ke sana.
Kasumi(yg berambut keriting) : Aku ingin tau sejak kau tiba ke sini
Perawat rambut pendek : Kamu pindah ke RS cabang terpencil dari Rs Yorozu. Aku percaya sesuatu terjadi kepadamu.
Kasumi : Meskipun kami ingin tau kami menegaskan untuk tidak mengajukan pertanyaan apapun. Karena kau sudah cukup usang di sini. Jika kau tidak keberatan sanggup katakan yang sebenarnya.
Aoi pun menceritakan kronologisnya di saat ia dipindahkan ke sana
Aoi : Dua tahun kemudian seorang pasien dirawat lantaran kanker. Kanker paru paru buakn sel kecil stadium akhir. Dia mesti minum obat eksperimental untuk menyembuhkan kankernya. Dengan pinjaman dokter yang bertanggung jawab dan staf departemen farmasi beliau kesudahannya terlibat dalam eksperimen itu. Lagipula itu obat eksperimental dengan resiko tinggi. Namun proses pengobatannya lebih sulit ketimbang praduga kami. Karena itu proses penilaiannya dipeeiksa ulang. Aku mesti bertanggung jawab lantaran sudah mengabaikan peraturan. Sebelum saya kontrak dari Komite Peninjau Eksperimen saya menginformasikan pasien ihwal obat eksperimental itu. Pad kesudahannya saya dipindahkan ke sini lantaran hal itu.
Pria pengirim makanan : Dengan kata lain jabatanmu diturunkan( tertawa ) Seno yaitu pasien itu bukan? Aku mendengar percakapan antara kau dan kolegamu.
Aoi : Ya. Dia juga melakukan pekerjaan di departemen Farmasi. Dia seniorku yang membimbingku.
Dokter michiba ke sana dan mengajukan pertanyaan pada Aoi. “ Aoi bolehkah saya mengajukan pertanyaan sesuatu ihwal obat Hoshina?” Aoi mengerti. Pria pengirim makanan mengajukan pertanyaan apa yang terjadi pada seno. Perawat rambut pendek merasa ,lebih baik mereka tidak bertanya.
Aoi mendatangi Hoshina di kamarnya. Ia sedang menulis di buku hariannya.
Aoi : Hoshina sehabis porsi ritrodine ditingkatkan apa kau masih merasa tidak sehat? Bagaimana dengan sekarang? Apa kondisimu semakin membaik?
Hoshina : Aku punya kebiasaan menulis buku harian setiap hari. Namun tanganku banyak gemetar belakangan ini.aku tidak sanggup menulis lagi. Aku jauh lebih baik sebelum itu. Namun sehabis meminum obat perutku sungguh kembung hingga saya tidak sanggup tidur. Aku muntah sehabis makan dan kehilangan selera makan. Apa terus mengonsumsi obat ini yaitu wangsit yang tepat? (Hoshina terlihat ingin menangis)
Aoi : Dokter Michiba,Iwasawa,Kasumi,dan siapa saja di RS ini akan menjagamu. Jangan khawatir. Fokus saja menyambut pekan kehamilan ke 33. Hoshina menangis.
Hoshina : Aku…pernah keguguran dan itu sebabnya saya takut. Aku ingin menyaksikan bayiku kali ini. Aoi mengerti.
Di ruang Produksi stetril RS Yorozu.
Bu Handa : Semuanya kesudahannya hari ini trlah tiba. Karena persuasiku saya sanggup kontrak dari ketua. Aoi diizinkan kembali ke RS ini. Semua anak buahnya terdoam melanjutkan pekerjaan mereka. Bu handa terheran heran sendiri.
Bu Handa : Reaksi apa itu?
Aihara : Aoi tidak bertujuan untuk kembali. Onozuka pergi menemuinya dan meminta pendapatnya.
Onozuka : Aoi bilang pekerjaannya di saat ini lebih penting. Dia tidak sanggup kembali.
Hakura : Dia niscaya mendapatkan targetnya di daerah itu.
Bu Handa : Begitukah? Lagipula itu sudah terduga. Namun kalau siapa saja menjajal meyakinkannya beliau niscaya akan kembali. Bukan begitu Aihara?
Aihara : Aku tidak sanggup meyakinkannya
Bu Handa menunjuk Kariya : Itu bukan tugasku. Aoi punya pilihan sendiri.
Bu Handa : Tidak mungkin. Aku sudah memastika lingkungan kerjanya sudah siap.
Kudo : Andai Seno ada di sini
Hakura : Kenapa kau bilang begitu?
Kudo : Apa masalahnya?
Hakura : Tidak ada gunanya menginginkan orang yang sudah tidak ada bukan ?
Kudo : Kenapa kau bilang begitu?
Koharu pada Aihatra : Ada apa? Kenapa saya merasa kudo dan hakura tidak akrab?
Aihara : Mereka gres saja putus.
Koharu : Aku tidak tahu mereka berpacaran.
Aihara : Ya.Departemen Farmasai sudah terpecah.
Bu Handa : Astaga kita semakin kelemahan orang sekarang. Aku mesti meminta Aoi kembalu.
Kariya : Onozuka bagaimana keadaam Aoi?
Onozuka : Dia energik (Onozuka tertawa) semua melihatnya.
Chitose memperhatikan seorang anak perempuan yang bicara dengan ibunya yang sedang hamil. Anak itu mendengar suar kandidat adikya beliau sudah tidak sabar. Chitose teringat masa kecilnya kala itu ia sedang makan. Ibunya membenahi kalau ia sudah selesai. Tapi chitose kecil cuma membisu saja dengan persepsi kosong lurus ke depan. Ibunya mengahmpirinya menggoyang goyangkan tubuhnya namun chitose tak bergeming.chitose dibawa ke dokter dan didiagnosis epilepsi. Dokter menyampaikan chitose akan tetap terdiam di kelas atau di rumah. Sederhananya itulah kondisi di saat dua kehilangan kesadaran. Ibu mengajukan pertanyaan menegaskan dokter untuk memeriksanya secara mendetail. Ibu merasa tidak mungkin putrinya menderita penyakit itu.
Saat ini Hoshina mengundang manggil chitose yang terdiam melamun. Dia bahkan menjamah bahunya untuk menyadarkannya.
Hoshina : Sakisaka kau baik baik saja?
Chitose : Aku baik baik saja( tersenyum kemudian pergi) Hoshina mengawasinya. Tetiba chitose terlihat kesakitan namun di saat didekati beliau bilang baik baik saja. Kebetulan Aoi lewat.
Hoshina : Midori sanggup ke sini?
Aoi : Ada apa?
Selanjutnya sehabis diberitahu hoshina, Aoi mendatangi Chitose.
Aoi : Chitose, Kudengar kau mencampakkan Depakene-nya. Apa lantaran panik obat itu akan membahayakan bayimu? Atau lantaran ibumu menyampaikan sesuatu?
Chitose : Tidak. Ini keputusanku sendiri. Sudah 7 tahun sejak saya sembuh. Kurasa saya sanggup tetap sehat tanpa obat. Saat saya berhenti minum obat saya merasa seolah olah saya hanya perempuan hamil biasa. Aku sungguh bodoh.
Aoi : Chitose apa kau melahirkan bayi ini lantaran seseorang? Apa kau menjajal pertanda bahwa kau wajar dengan hamil? Chitose menangis.
Chitose : Aku melahirkan ini demi bayiku.
Aoi : Tolong pastikan kau minum obat dengan teratur. Bersiaplah untuk menyambut bayimu. Chitose mengerti.
Kasumi : Wanita hamil normal?
Kekhawatiran ibunya yang tidak perlu niscaya menghasilkan chitose tertekan.
Aoi : Dokter Michiba mengenai kehamilan dan perawatan pasca melahirkan bisakah saya menerangkan terhadap chitose dan ibunya lagi?
Dokter Michiba: Aku juga memikirkan hal yang sama. Semuanya tolong tangani menyerupai ini.
Malam hari Aoi sedang mempelajari buku buku ihwal epilepsi.Dan di kamarnya chitose meminum obatnya,depakene. Hoshina menaruh boneka kecil yang diberi secarik kertas berisi seruan maafnya di atas mejanya.
Chitose : Maaf sudah membuatmu khawatir.
Hoshina : Begini..busa kita bicara? Chitose membuka tirai pemisah kemudian keduanya duduk diatas ranjang hoshina.
Chitose : Aku mesti minum obat lantaran epilepsi.
Hoshina : Dahulu saya guru TK. Aku juga berjumpa murid penderita epilepsi. Karena itu saya mencar ilmu cara menanganinya
Chitose : Begitu rupanya
Hoshina : Tidak disangsikan epilepsi sanggup membuat kehilangan kesadaran tetapi gejalanya dikelompokkan menjadi beberapa kategori. Banyak orang mengandalkan obat untuk mengontrol kondisi mereka
Chitose : Ya (tertawa) Aku jarang berjumpa orang yang mengerti situasiku. Aku sungguh bahagia
Hoshina : Sakisaka apa pekerjaanmu?
Chitose : Aku perancang situs web yang melakukan pekerjaan di rumah
Hoshina :Keren sekali
Chitose : (Tertawa lagi) Tidak. Ibuku ingin saya menghemat kontak dengan orang orang lantaran itu saya menentukan pekerjaan itu. Sejak saya didiagnosi dengan epilepsi saya sungguh patuh. Kurasa mulai di saat itu bagi ibuku saya bukan lagi anak yang normal. Aku senantiasa diberitahu bahwa saya berlainan dari orang normal. Aku merasa bahwa hal itu sudah tertanam dalam benakku. Aku merasa sungguh risau menantikan kelahiran bayi dan melahirkan bayi dengan cara normal. Aku mengajukan pertanyaan tanya apa saya sanggup membesarkan anak ini menyerupai orang normal?
Hoshina : Semua orang sama saja. Kita risau di saat melahirkan dan membesarkan anak entah menyerupai apa bayi kita nantinya. Selalu ada hal baik dan jelek dari setiap anak. Temperamen anak juga berbeda. Jangan lupakan itu. Keduanya kemudian tertawa senang lantaran sanggup saling berbagi. Ibu chitose membisu diam menyimak mereka dari ambang pintu.
Di ruang konsultasi ada dokter michiba, Aoi,isawawa,kasumi juga chitose dan ibunya setsuko.
Michiba : Mengenai persalinannya kalau semua baik baik saja kau sanggup melahirkan bayi itu secara alami sesuai keinginanmu. Namun kalau epilepsi kambuh atau nyawa si bayi terancam mekanisme persalinan mungkin diubah menjadi bedah sesar. Jika menurut kami itu diperlukan. Tolong ketahui itu.
Chitose : Aku mengerti.
Aoi : Setelah melahirkan gaya hidupmu mesti dusesuaikan. Jangan lupa mengonsumsi obat epilepsi.
Setsuko : Dia tidak sanggup menyusui kalau mengonsumsi Depakene,bukan? Tertulis hindari menyusui di isyarat pemaikaian obat. Kudengar menyusui bayi lebuh baik.
Aoi : Seseorang masih sanggup menyusui bayi di saat mengonsumsi Depakene.
Setsuko : Namun itu terperinci tertulis di isyarat pemakaian obat. Bahkan tertulis dibuku buku bahwa itu berbahaya.
Aoi : Mengenai isyarat pemakaian obat, jangan sepenuhnya memercayai anjuran yang diberikan. Untuk para perempuan hamil atau yang sedang menyusui kami menyampaikan ini sehabis menyidik kondisi chitose. Percayalah pada kami. Selain itu beberapa perempuan tidak memproduksi Asi sama sekali. Ada juga anak anak yang berkembang tanpa ASI.
Kasumi : Susu formula juga tidak masalah. “ menurutku Asi yaitu yang terbaik” yaitu kalimat yang memaksa bagi para ibu.
Setsuko : Lebih mudah terkena insomnia sehabis melahirkan lantaran fenomena yang tidak sebanding atau tekanan frekuensi epilepsi akan meningkat. Itu mungkin tetjadi di saat putriku berdua saja dengan bayinya. Putriku tidak menyerupai orang normal.
Kasumi : Mohon cuma menyusui dan berganti baju sambil duduk. Jangan biarkan beliau mandi sendirian. Strategi ini dikehendaki namun ini tidak ada keterkaitannya dengan epilepsi. Ini dihadapi oleh setiap keluarga. Jangan anggap putri anda istimewa.
Setsuko : Kasumi tolong jangan katakan sesuatu yang tidak membantu. Para ibu wajar kesusahan merawat bayi mereka. Tentu sajaakan lebuh sulit baginya lantaran beliau mengidap epilepsi. Dia tidak sanggup menyerupai ibu lainnya. Putriku akan mengalami pengalaman buruk. Tolong jangan cuma memikirkan segi positifnya.
Chitose : Cukup (menangis) ibu terus menyampaikan hal yang sama.hanya lantaran saya mengidap epilepsi saya mengabaikan hidup normalku dan bersembunyi dari publik. Apa saya menghasilkan ibu malu? Aku tidak akan menyibukkan ibu lagi. Aku akan tinggal sendirian dengan bayiku. Chitose pun pergi duluan.
Bu Handa terlihat dijalanan untuk menyetop kendaraan beroda empat yang melalui aagr ia sanggup menumpang tetapi tak ada yang mau berhenti hingga kendaraan beroda empat pengirim makanan melalui dan berhenti.
Bu Handa : Apa itu jalan ke departemen obgyn klinik yorozu?(sambil menunjuk ke satu arah)
Sopir : Tidak itu tidak benar.
Bu handa : Apa ?
Sopir : Aku mengirim makanan ke klinik. Kamu mau ikut?
Bu handa : Maaf sudah merepotkanmu.
Sopir : masuklah. Bu handa terus minta maaf.
Bu handa sudah hingga dan menolong menampilkan pesanan para perawat dan bidan. Dia berjumpa dokter Michiba. Bu Handa menginformasikan ia ingin mendatangi Aoi dan menanyakan di mana Aoi. Michiba menginformasikan Aoi sedang rapat dengan keluarga pasien. Sekarang Aoi menuju ke tempat tinggal pasien. Bu handa rasa Aoi belum berganti sedikitpun. Bu handa pun tertawa. Namun ia merasa cantik Aoi tak ada di sana. Lalu Bu handa memperkenalkan diri pada mereka. Dan ia menginformasikan butuh pinjaman mereka semua.