Drama Korea – Sinopsis Unsung Cinderella Episode 11 Part 2 – Untuk melihat-lihat daftar lengkap selengkapnya di goresan pena yang ini. Selain hal itu, Kamu juga sanggup pribadi lihat Episode sebelumnya baca di sini.
Aoi pergi ke tempat tinggal ibunya chitose. Sakisaka setsuko sedang menyiram bunga.
Setsuko : apa ada sesuatu?
Aoi : Kamu tidak ke tempat tinggal sakit belakangan ini. Bayinya baik baik saja.
Setsuko : Itu tidak ada relevansinya denganku lagi
Aoi : Pakaian chitose..
Setsuko : Kamu tiba untuk itu? Rumah ini berantakan. Sialakan masuk.
Aoi : Maaf mengganggu
Setsuko : Silakan diminum tehnya.
Aoi : Kenapa ada banyak kardus?
Setsuko : Aku akan pindah. Aku tentukan untuk hidup terpisah dari putriku. Kenapa ini terjadi…
Aoi : Begini. Dia niscaya akan memerlukan bantuanmu di saat melahirkan dan mengelola bayinya utamanya di saat beliau sendirian dan beliau pasien epilepsi.
Setsuko : Sejak beliau diagnosis dengan epilepsi saya senantiasa merasa kasiahan padanya. Sejak saya tahu beliau hamil saya ketakutan beliau akan mencicipi hal yang serupa denganku. Namun saya terlalu khawatir. Dia murka sebab aku. Akhirnay saya sadar tidak bersamanya di saat ini yakni yang terbaik.
Aoi tidak sanggup berkata kata lagi. Saat ia akan kembali bu setsuko menitipkan jimat bertukiskan doa agar melahirakan dengan selamat. Aoi berjanji akan mengelola mereka dengan baik.
Aoi menyerahkan titipan setsuko pada chitose.
Aoi : Aku mengambilkan busana dari ibumu. Jangan khawatir. Ibumu juga menyuruhku untuk memberokan ini kepadamu. Kamu ingin bicara dengan ibumu?
Chitose : Aku dalam masalah. Chitose terlihat mau menangis. Chitose turun dari ranjang dan berjalan. Tetiba air ketubannya pecah.
Aoi dan para perawat bergegas mengambil brankas. Chitose mengalami kontraksi. Plasentanya terpisah dari dinding rahim. Dokter bersiap untuk melakukan bedah sesar. Chitose khawatir. Dokter membetitahu bayinya jatuh sekarang. Mereka mesti melakukan bedah sesar. Dokter juga menginformasikan bayinya baik baik saja. Aoi menenangkan siapa saja itu akan menemaninya. Dokter memerintahkan menelepon andal anestesi. Perawat menginformasikan dokter melakukan operasi di kota terdekat. Butuh waktu 2 jam untuk menyelesaikan operasinya. Dokter michiba memerintahkan memperlambat kontraksinya.
Aoi akan merencanakan ritodrine namun perawat menginformasikan mereka kekurangan itu di saat menjajal mengambil dua ampul untuk Hoshina beliau menumpahkannya. Dia pikir tidak apa apa sebab mereka akan sanggup persediaan nanti sore.
Aoi : Bagaimana dengan rumah sakit terdekat?
Perawat : RS terdekat yakni RS Shirozaki. Itu di divisi oengobatan umum. Kurasa mereka tidak akan punya obat untuk meminimalisir kontraksi.
Dokter : Kita tidak akan sanggup meminimalisir kontraksi tanpa ritodrine. Lalu Aoi menelepon RS Shinozaki ia menanyakan apa beliau punya terbutaline sejenis obat inhaler napas untuk menanggulangi tanda-tanda asma. Namun itu juga menolong mengendorkan kontraksi.
Aoi pergi ke RS tersebut dan mendapat obat yang dimaksud. Sebelum operasi bedah sesar dokter menyuntikkan obat bius oada chitose. Aoi pergi lagi untuk menjemput ibunya chitose. Setsuko kemudian ke RS untuk menyaksikan chitose putrinya dan terharu.
Chitose terbangun dan ibunya yang menungguinya tertidur di sampingnya. Aoi masuk kemudian.
Aoi : Chitose, kau sudah sadar? Kamu baik baik saja? Aku akan mengundang dokter michiba kemari.
Chitose : Begini..di mana bayiku?
Aoi : Bayimu sehat. Dia ada do ruang perawatan bayi gres lahir.
Setsuko : Ibu akan pulang. Sampai jumpa. Jaga dirimu. Chitose termangu lalu..
Chitose : Antar saya ke sana
Tunjukkan bayiku. Ibunya menatapnya terharu.
Chitose senang di saat menyaksikan bayinya. Namun ia juga duka sebab beratnya 2,3kg.tapi beliau bayi yang seaht.
Chitose pada bayinya : Maaf sebab kau lahir sungguh kecil. Jika bukan sebab badan ibu,kamu akan baik baik saja.
Kasumi : Chitose,semua ibu sanggup saja melahirkan secara prematur.
Ibu chitose mengelus kedua lengannya menenangkannya.
Ibu : Ini bukan salahmu. Kamu sama sekali tidak bersalah. Chitose selamat. Keduanya menangis terharu.
Di ruang buatan steril RS Yorozu
Aihara : Bu Handa apa Aoi menghubungimu?
Bu Handa : Aku minta dokter Michiba menelepon setelah tugasnya selesai. Kurasa sudah waktunya.
Kariya : Bagaimana kalau Aoi menolak bergabung kembali?
Bu handa : Tidak apa apa. Aku sudah mengirim seseorang yang Istimewa ke sana. Semua anak buahnya menatapnya sarat selidik.
Chitose dan bayinya diperbolehkan pulang. Dia berterima kasih pada Aoi sudah mengurusnya.
Aoi : Jika ada pertanyaan soal obat kau senantiasa sanggup tanya kepadaku.
Chitose : Baik.Terima kasih semuanya.
Kasumi : Sampai jumpa untuk pemeriksaan
Kasumi berterima kasih pada Aoi sebab sudah banyak berjasa.
Kasumi : Kamu apoteker yang luar biasa.Kamu mesti melakukan pekerjaan di RS yang lebih besar untuk menolong lebih banyak pasien.
Aoi : Ada apa sebenarnya?
Iwasawa : Tidak disangsikan lagi kasus seno memang layak disayangkan tetapi itu buakn salahmu.
Dokter Michiba : Bu Handa tiba beberapa hari yang kemudian dan beliau meminta bantuan. Dia bilang RS Yorozu membutuhkanmu. Kami masih sanggup menanggulangi pasien di RS ini. Aoi memandang mereka sejenak.
Aoi : Aku masih ingin melakukan pekerjaan di sini. Departemen ini terkait erat dengan keluarga dan pasien. Apoteker yang paling kukagumi yakni orang yang hendak memperhatikan keluarga pasien. Aku merasa kian menyerupai beliau di saat melakukan pekerjaan di sini. Mungkin kalian salah memahami wacana aku.
Tetiba timbul di sana. Aoi terperangah di saat melihatnya. Aoi tersenyum cerah.
Aoi : Seno kau sudah sehat. Itu bagus.
Kasumi : Aku senang kau sudah sehat. Semua yang di sana senang menyaksikan Seno.
Aoi dan Seno bicara ditengah sawah.
Aoi : Kamu mengejutkanku dengan menggunjungiku tiba tiba menyerupai ini.
Seno : Aku terkejut mendapat ucapan selamat dari orang asing. Aku tidak tahu bagaimana mesti bercerai.
Aoi : Kasumi hingga menangis.
Seno : Ini daerah kerja yang bagus.
Seno tertawa : Setelah dipulangkan saya mesti menjalani fisioterapi mulai bulan depan. Akhirnya saya sanggup kembali ke departemen farmasi. Meski saya tidak sanggup melakukan pekerjaan sekeras dahulu. Aku akan perlahan pulih.
Aoi ikut terharu.
Aoi : Kamu sudah bertarung melawan kanker. Terima kasih atas usahamu.
Seno : Apa maksudmu? Kamu menolak Onozuka tetapi siapa saja masih menunggumu.
Aoi : Apa kau menungguku?
Seno : Jangan terlalu bersemangat. Aku tiba sebab Bu Handa.
Aoi tersenyum : Aku ingin mencar ilmu di sini. Saat saya sanggup menjadi menyerupai bu sawari yang ialah panutanku selaku apoteker saya akan kembali.
Seno : Apa kau akan menepati janjimu?
Aoi : Ya.
Seno tertawa : Begitu rupanya. Sampai jumpa.
Seno berbalik lagi : Aoi terima kasih. Aoi tersenyum.
Aoi : Tidak masalah.
Hoshina akibatnya melahirkan bayinya dengan selamat. Chitose berjumpa dengannya di investigasi berikutnya. Lalu keduanya berfoto bareng dokter Aoi para bidan dan perawat. Mereka terlihat bahagia.
Di ruang buatan steril.
Bu handa : Akhirnya berhasil. Kita akan menenteng robot ke departemen.
Hakura : Itu bagus.
Bu Handa : Kekurangan staf tidak lagi menjadi masalah. masa depan departemen farmasi bergantung pada AI robot dan jerih payah kita. Lalu Aihara berterima kasih pada Bu Handa. Pak Aragami membawakan secangkir kopi untuk bu Handa.
Aihara dan Koharu terlihat tergesa gesa.
Koharu : Apoteker tak punya waktu untik istirahat.
Aihara : Aku tidak tahan lagi.
Setelah hingga di ruang seorang pasien anak perempuan.
Aihara pada gadis itu: Ini tidak pahit tetapi tolong telan pilnya.
Dokter : Semua tanda vitalnya terlihat stabil. Kuarasa beliau sanggup secepatnya pulang.
Kedua orang bau tanah pasien sungguh berterima kasih pada dokter.
Koharu : Hanya dokter yang mendapat pujian. Tidak ada yang memuji apoteker.
Aihara : Kamu ingin disanjung Koharu?
Koharu : Tentu saja.
Aihara : Mungkin kau tidak sesuai untuk pekerjaan ini.
Koharu terlihat persis menyerupai Aihara dahulu.
Di departemen darurat yang senantiasa sibuk. Masih ada dokter Toyonaka dan Onozuka juga masih menolong di sana. Tetapi Seno sudah mulai bekerja. Nanao menyaksikan dari jendela beling dan tersenyum.
Pak Tatsukawa ke ruang buatan steril dan membawakan nasi goreng dari Nyan nyan Tei untuk para apoteker. Kemudian Kudo masuk menggendong bayinya.
Bu handa menyapanya.
Kudo : Nama keluargaku bukan kudo lagi. Cepat pulang Ryu.
Hakura :Ya! Ayah akan secepatnya pulang.
Bu Handa : Aku memahami pertolongan dari suami penting.
Aihara : Omong kosong apa itu?
Kariya : Baiklah kembali bekerja
Kudo : Lihatlah inilah kariya yang paling kukagumi.
Kariya membelai bayi kudo dengan sayang. Pak Aragami juga memberi ucapan selamat melalui kartu yang ia buat. Mereka semua tertawa bahagia.
Terdengar suara, “ kau terlalu lamban,kamu menghabiskan banyak waktu untuk pasien lagi bukan?”
Aoi masuk ke ruang steril buatan dan menyapa kudo.
Aoi : Apa ini bayimu kudo?manis sekali.
Aihara : Aoi ada banyak resep yang mesti kami siapkan.
Aoi : Baik. Mari kita lakukan. Aoi bersemangat.
Aihara : Aoi maaf sudah merepotkan.
Aoi : Terima kasih.
Aoi memberi stempel pada setiap formulir resep yang ia kerjakan.
Tamat