Drama Korea – Sinopsis Love (ft. Marriage and Divorce) Episode 3 Part 1, Check daftar lengkap di goresan pena yang ini. Sebaliknya untuk check Episode sebelumnya baca di sini.
Hye Ryeong mengambil ponsel itu dan menanyakannya ke Sa Hyun. Sa Hyun sama sekali nggak mau ngomong. Hye Ryeong membuka ponselnya. Ada polanya. Z. Cuman ada satu panggilan doang. NONHYEON-DONG. Dia mau menelponnya namun Sa Hyun tergesa-gesa merebutnya kemudian menyembunyikannya di belakang. Hye Ryeong menanparnya.
“Siapa Dia? Wanita? Kamu selingkuh?”
Sa Hyun sama sekali nggak mau menjawab. Hye Ryeong menanparnya lagi dan menyuruhnya untuk menelponnya. Kita bicara di rumah. Pinta Sa Hyun.
Di rumah Sa Hyun mengaku memacari seseorang. Mianhae. Hye Ryeong meremehkan. Jika kau membunuh seseorang, apakah minta maaf cukup? Sa Hyun nggak menjawab.
“Pengacara Pan, saya tanya padamu.”
Apakah cukup meminta maaf sehabis membunuh seseorang? Aku tanya, apa kau berselingkuh? Terlibat hubungan fisik? Kamu sudah tidur dengannya? Sa Hyun tetap diam. Hye Ryeong berdiri dan memukulinya dengan bantal. Ia menampar Sa Hyun berkali-kali dan memukuli kepalanya.
Siapa dia? Dia tinggal di Nonhyeon-dong? Kamu nggak ingin bicara sepantasnya pengacara?
Sa Hyun mengangkat wajahnya. Jika kulakukan, apakah itu akan membuatmu lega?
Sejak kapan? Tanya Hye Ryeong. Sa Hyun merasa kalo nggak penting. Hye Ryeong merasa nggak habis pikir. Nggak penting? Terus apa yang penting? Sa Hyun pikir ia nggak sanggup dimaafkan. Hye Ryeong membenarkan. Lantas, bagaimana? Ia nyuruh Sa Hyun untuk nelpon perempuan itu kini juga dan ia akan bicara dengannya.
Sa Hyun bilang akan memikirkannya dulu. Hye Ryeong semakin marah. Ia berdiri dan kembali mukulin Sa Hyun. Memikirkan apa? Apa ini waktunya untuk berpikir? Apa kau berpikir dahulu sebelum berselingkuh? Istilah hukumnya berzina, kan? Apa kau berpikir dahulu sebelum berzina tanpa sepengetahuanku? Kamu bahkan nggak meminta maaf. Kau sebut dirimu manusia?
Sa Hyun membisu menemukan semua amukan Hye Ryeong. Mendadak ia mengalami mimisan. Ia berdiri dan bilang akan menghentikan pendarahannya dahulu dan pergi.
Hye Ryeong jatuh setelahnya.
Di toilet Sa Hyun membersihkan darahnya kemudian mengambil sim card nya dan menenggelamkan ponselnya dk wastafel. Dan di saat ia keluar untuk menemui Hye Ryeong lagi, penduduknya malah sudah nggak ada.
Ia menjajal untuk mencari di kamar namun nggak ada juga.
Hye Ryeong sendiri sedang berkendara. Sa Hyun nelpon namun ia mengabaikannya. Sa Hyun kemudian mengirim pesan menanyakan keberadaannya.
Gabin bersiap untuk tidur. Ia mengikat rambutnya dan teringat pertemuannya dengan Ami dan Song Won.
Kamu terlihat elok di saat dilihat langsung. Kata Ami. Akhir-akhir ini nggak ada pertunjukan? Aku ingin menontonnya.
Sambil senyum Gabin memberitahu kalo sedang persiapan. Ia mengenalkan diri. Namanya Gabin. Ami dan Song Won juga memperkenalkan diri.
Song Won secara tiba-tiba mengirim pesan mengajaknya untuk makan malam lebih permulaan besok. Biar nggak bikin gemuk. Gabin membalasnya dan mengiyakan.
Ibu sedang menonton tv di kamar. Di kasur sebelah ayah sedang tidur. Ih ayah mengigau manggil Dongmi dan bilang kalo Dongmi sungguh cantik. Ibu manggil-manggil ayah namun ayah nggak dengar. Akhirnya ayah memperbesar volume bunyi tv hingga ayah bangun. Lah, ayah malah protes ke ibu gegara dibangunin. Ibu menyindir ayah yang lebih senang sama Dongmi.keyombang dirinya. Sampai mengigau ihwal Dongmi.
Ayah kaget. Mengigau?
Kamu letih sepulang dari Busan? Kamu sudah tua, rupanya. Sindir ibu. Ayah mengaku mengantuk sehabis makan. Ia kemudian nyuruh ibu Sa-hyeon. Ibu memberitahu kalo ia tiba alasannya merupakan rindu masakannya. Ayah nggak percaya. Tahu dari mana? Kamu peramal?
Mau bertaruh? Tantang ibu. Pasti nggak ada masakan di rumahnya. Kenapa nggak ada? Tanya ayah. Bukankah kau gres saja mengisi kulkasnya? Ibu membenarkan kalo ia sudah mengisinya. Tapi mereka nggak memakannya. Ayah kemudian nyuruh ibu untuk nelpon dan nanya alasannya ke sana.
Ibu berdiri dan mengambil ponselnya. Sepertinya putra sulung kita datang. Ternyata yang tiba merupakan Hye Ryeong. Ibu membuka pintu dan menyaksikan Hye Ryeong sendiri. Ada apa tiba selarut ini? Sa Hyun sedang ke toilet? Hye Ryeong membantah dan memberitahu kalo beliau tiba sendiri.
Ayah dan ibu juga Hye Ryeong duduk di ruang tamu. Ada apa? Tanya ayah. Tadi siang Sa-hyeon juga kemari. Kalian bertengkar? Tanya ibu.
Ahjumma menawari Hye Ryeong minum teh apa buah? Hye Ryeong menolak dan minta air saja.
Setelah ahjumma pergi, Hye Ryeong memberitahu ibu kalo Sa Hyun punya perempuan lain.Dia berselingkuh dan beliau sudah mengakuinya. Ia mengaku gres tahu hari ini.
Siapa? Tanya ibu. Hye Ryeong memberitahu kalo Sa Hyun nggak mau bilang. Aku tanya, beliau pasrah. Dia tetap nggak mau bicara. Ayah nyuruh Hye Ryeong untuk nyuruh Sa Hyun datang. Hye Ryeong nyuruh ibu yang bicara. Ibu mengiyakan dan nyuruh Hye Ryeong untuk nelpon Sa Hyun.
Hye Ryeong pribadi nelpon Sa Hyun kemudian menampilkan ponselnya pada ibu. Sa Hyun yang berpikir Hye Ryeong yang nelpon menanyakan keberadaannya. Ini Ibu! Kata ibu memberitahu. Ibu nyuruh Sa Hyun untuk tiba ke tempat tinggal kini juga. Sa Hyun kayak berat. Soalnya ia percaya kalo ada ayah juga. Ia mengaku punya argumentasi dan minta ibu untuk menyembunyikan tongkat golf.
“KEMARI!!!”
mendengar bunyi ayah menghasilkan Sa Hyun melongo dan pribadi mengiyakan.
“Kamu sama sekali nggak tahu?” Tanya ibu ke Hye Ryeong. Hye Ryeong mengiyakan. Ibu memintanya untuk hening dan memberitahu kalo kehidupan ijab kabul memang sarat cobaan. Hye Ryeong mengaku nggak sanggup membayangkan itu terjadi padanya. Ibu juga sama secara beliau yang melahirkannya. Tapi menurut ibu Sa Hyun bukan orang yang menyerupai itu.
Ayah ikutan kesal. Sa Hyun menyebut dirinya pria? Ibu pikir mungkin beliau terbawa situasi di saat minum di bar. Ayah merasa kalo itu nggak logis. Apa ia juga pernah melaksanakan kesalahan alasannya merupakan terbawa suasana? Ayah minta ibu untuk bicara yang benar. Kalo enggak akan menghasilkan menantu mereka salah paham.
Diam-diam ibu mengambil tas golf ayah dan nyuruh Ahjumma untuk menyembunyikannya. Taruh di gudang!
Ji a yang sedang berendam dengan ayah dan ibunya dongeng kalo ia punya teman dekat yang pembangkang di kelas. Dia nggak mau mendengar perayaan guru, jadi, beliau disuruh membaca buku di saat jam istirahat. Dan mengejutkannya, anak itu mulai membaca buku dengan tenang. Lalu di saat saya tanya, “Kawan, kau sedang apa?” Ternyata beliau membaca komik.
Yu Sin dan Pi Young tertawa dengarnya. Dia laki-laki, kan? Tanya Yu Sin. Ji a membenarkan. Pi Young heran dan mengajukan pertanyaan apa Ji a senantiasa memanggilnya kawan? Ji a membantah. Ia cuma ingin merahasiakan namanya. Pi Young mengajukan pertanyaan apa alasannya merupakan itu dongeng yang kurang baik? Ji a mengiyakan.
PI Young menyerupai besar hati dan menampilkan ke Yu Sin kalo putri mereka bijaksana. Padahal nggak perkara jikalau mereka tahu nama aslinya. Secara mereka juga nggak kenal. Yu Sin membenarkan kalo Ji a merupakan malaikat. Malaikat yang bijaksana. Ia mempertahankan privasi temannya. Yu Sin iseng main ciprat air ke Ji a.
Ayah menghampiri ibu yang sedang minum sendirian. Ibu mengaku nggak sanggup tidur. Ayah pikir ibu kurang berolahraga makanya sulit tidur. Ia nyuruh ibu untuk menghubungi Yu Sin dan mengajaknya main golf besok.
Ibu pribadi mengambil ponselnya dan nelpon anaknya. Yu Sin sendiri gres keluar. Pi Young diminta untuk menjawabnya.
“Yu Sin sedang mandi?” Tanya ibu. Pi Young mengiyakan. Ibu mengajukan pertanyaan apa besok ada waktu? Ayah mertuamu mengajak main golf. Sudah usang kita nggak main.
Sa Hyun masih di jalan. Sementara itu di rumah Hye Ryeong nangis-nangis. Ia berpikir kalo Sa Hyun meremehkannya alasannya merupakan ia nggak punya keluarga di sana.
Ibu melarang Hye Ryeong untuk bicara menyerupai itu. Jangan telepon keluargamu dan buat mereka cemas. Ibu percaya ini bukan perkara besar. Hye Ryeong masih nangis. Ibu ngasih tahu kalo markasnya luntur.
Hye Ryeong mengambil tisu dan membersihkan air matanya. Ia merasa kalo itu bukan perkara kecil. Ayah juga ikut menenangkannya. Jangan nangis. Jangan kerja dengan wajah bengkak… . Ibu ngasih tahu kalo final pekan cuma ada rekaman. Ia merasa kalo Hye Ryeong juga anak mereka.
Hye Ryeong mengungkit kalo mereka gres menikah selama 3 tahun. Dan gimana sanggup ia mengalaminya? Ibu menasehati kalo mereka akan menjadi lebih baik kalo sanggup lewat perkara rumah tangga ini. Layaknya pergi dengan normal, kemudian pulang terluka. Hye Ryeong memberitahu kalo hatinya hancur berkeping-keping. Ia kemudian menanyakan apa beliau dahulu pernah bermitra serius?
Ibu membantah dan ngasih tahu kalo Sa Hyun dahulu sibuk belajar. Lah ayah malah bilang ada. Teman kuliah hukumnya. Ayahnya pedagang obat herbal besar di Pasar Gyeongdong. Ibunya… . Hye Ryeong memotong dan nanya perempuan itu sudah menikah?
Ibu mengaku nggak tahu dan memberitahu kalo mereka sudah usang putus. Hye Ryeong menanyakan berapa usang mereka pacaran? Nggak hingga setahun. Jawab ibu. Ibu juga ngasih tahu kalo beliau nggak punya ibu. Ia berupaya untuk membesarkan hati Hye Ryeong dengan bilang kalo Sa Hyun sungguh bahagia punya istri elok dan terkenal menyerupai dirinya.
Hye Ryeong ngasih tahu kalo Sa Hyun memberinya nama “Nonhyeon-dong”. Ibu berpikir kalo kelihatannya mereka masih belum sedekat itu… .
Sa Hyun datang. Ia alhasil masuk. Dongmi melihatnya dan pribadi duduk, ngajak main. Sa Hyun yang lagi tergesa-gesa bilang nanti lagi aja. Ia kemudian duduk bareng Hye Ryeong dan orang tuanya.
Ibu menanyakan apa yang terjadi? Dan mengonfirmasi apa semua ucapan Hye Ryeong benar? Sa Hyun mengangguk membenarkan. Ayah yang murka pribadi berdiri dan mau menghantam Sa Hyun. Ibu ikutan berdiri dan menahan ayah. Ia minta ayah untuk menyimak Sa Hyun dahulu dan memerintahkan ayah untuk kembali duduk. Ayah menurut. Ia menyindir Sa Hyun kalo buah amis sanggup menghancurkan yang lain.
Ibu menanyakan siapa dia? Di mana kalian bertemu? Sa Hyun merasa kalo itu nggak penting. Lalu apa yang penting? Tanya Hye Ryeong kesal. Ayah mengingatkan kalo Sa Hyun gres melakukan pekerjaan di kawasan itu. Seharusnya ia sibuk dan konsentrasi pada pekerjaan. Sa Hyun memneri tahu ayah kalo ia bersusah payah pada pekerjaannya.
Hye Ryeong menanyakan apa beliau mantan pacarnya? Teman kuliah hukumnya itu? Sa Hyun membantah. Terus siapa? Tuntut Hye Ryeong. Sa Hyun merasa kalo itu nggak penting. Hye Ryeong kesal. Dari tadi ngomong gitu mulu. Ia hingga menghantam dadanya sendiri alasannya merupakan terlalu sesak.
Ibu melarang Hye Ryeong untuk seperi itu. Ia menasehati kalo senantiasa ada jalan keluar jikalau berpikiran lurus. Ia mesti berpikir rasional… . Mendadak ayah membentak Sa Hyun dan mengajukan pertanyaan apa ia menyesal?
Sa Hyun mengakui kalo ia bersalah. Hye Ryeong menampilkan ke ayah dan ibu gimana caranya Sa Hyun menjajal keluar dari masalah. Dia nggak mengakui dirinya bersalah!
Ibu memberitahu kalo itu alasannya merupakan beliau pengacara. Ayah mengklaim kalo itu nggak ada hubungannya. Enggak! Ibu kekeuh ngadih tahu kalo itu yang dilakukannya selaku pengacara. Ibu protes. Ia merasa nggak salah, namun ayah menyalahkannya di depan Sa Hyun. Ibu menyamakan ayah yang menjadi ketua klub alasannya merupakan cerdik bermain golf. Dan Sa Hyun menjawab menyerupai itu alasannya merupakan beliau seorang pengacara. Itu naluriah.
Ayah nyuruh Sa Hyun untuk minta maaf dan berjanji kalo ia nggak akan mengulanginya lagi. Ayah juga nyuruh Hye Ryeong untuk minta pernyataan tertulis. Hye Ryeong merasa nggak sanggup percaya lagi dama Sa Hyun alasannya merupakan beliau sudah bohong padanya.
Ayah mengajukan pertanyaan ke Sa Hyun apa ia pernah berbuat salah menyerupai itu? Pernah menghasilkan ibumu kecewa? Sa Hyun menjawab enggak. Lantas, kenapa pengacara sepertimu melaksanakan hal semacam ini? Tuntut ayah.
Hye Ryeong sama kecewanya menyerupai ayah. Ia nggak nyangka sifat Sa Hyun begitu. Ibu menanyakan apa perempuan itu tahu kalo ia sudah menikah? Sa Hyun mengangguk mengiyakan. Ayah murka lagi. Harusnya tahu dari cincinnya. Ibu ngasih tahu ayah kalo mungkin saja dilepas dulu.
Hye Ryeong minta ditunjukkan fotonya. Sa Hyun mengaku nggak punya. Hye Ryeong semakin nggak habis pikir. Inikah diri Sa Hyun yang sebenarnya? Serendah inikah dirimu? Ibu ikut memarahi Sa Hyun. Katakan apa maumu.
Hye Ryeong percaya kalo Sa Hyun niscaya hafal nomor teleponnya dan menyuruhnya untuk manggil perempuan itu ke sana.
Dia cantik? Lebih elok dari Hye Ryeong? Ibu menekankan kalo kini ini wajah nggak penting. Tapi ayah pikir mungkin saja beliau terpikat alasannya merupakan fisik. Sa Hyun membantah. Ibu menanyakan apa perempuan itu mendekatinya alasannya merupakan tahu kalo ia pengacara dan putra pemilik klub janapada? Sa Hyun membantah lagi. Menurutnya itu nggak penting. Terus apa? Apa yang penting? Tanya Hye Ryeong. Ia nyuruh Sa Hyun untuk menentukan apa yang ia mau hari ini juga.
Ibu mendesak Sa Hyun biar cepat minta maaf pada Hye Ryeong. Sa Hyun memandang Hye Ryeong takut dan menyadari kalo Hye Ryeong nggak sanggup memaafkannya. Ia tahu ia salah dan ia akan akan ikuti maunya. Hye Ryeong menanyakan apa mereka akan bercerai jikalau itu maunya? Sa Hyun mengiyakan.
Ayah pribadi berdiri dan nyambit Sa Hyun pakai kotak tisu. Ibu berupaya untuk menenangkannya dan menariknya kembali duduk. Ayah mengingatkan kalo keluarga Sa Hyun masih utuh. Nggak ada kata cerai di keluarga mereka. Beraninya kau katakan cerai di hadapan orang tuamu!
Hye Ryeong oke untuk bercerai. Ibu berupaya untuk menahan. Ia memberitahu Hye Ryeong kalo beliau merasa bersalah dan nggak tahu mesti bagaimana. Ia membentak Sa Hyun dan menyuruhnya untuk minta maaf! Sekarang! Pria mesti mengaku salah secara jantan.
Sa Hyun pribadi berlutut dan meminta maaf. Hye Ryeong merasa nggak habis pikir. Semudah itukah kau minta maaf? Sa Hyun juga minta maaf pada ayah dan ibu alasannya merupakan sudah menghasilkan mereka cemas.
Tadi siang kau ke sini alasannya merupakan perkara ini? Tanya ayah. Sa Hyun mengiyakan tanpa menyaksikan wajah ayah. Ibu meminta Sa Hyun untuk menyelesaikannya alasannya merupakan ia sudah berupaya jujur. Sa Hyun menginformasikan kalo banyak cara untuk menyelesaikannya. Ia tahu sifat Hye Ryeong. Ia menatao Hye Ryeong dan bertanya; Kamu sanggup memaafkanku?
Hye Ryeong menatapnya sinis. Coba saja kau menjadi aku. Sa Hyun mengaku tahu. Hye Ryeong kembali murka menanyakan apa mau Sa Hyun. Ibu menampilkan kalo Sa Hyun sudah berlutut. Dia bertindak lebih dulu.
Sa Hyun mengaku sudah memikirkannya kalo keyakinan di antara mereka sudah hancur dan sulit kembali menyerupai dulu. Tapi menurut ibu, Sa Hyun cukup memperbaiki dan membereskannya.
Hye Ryeong menahan ibu. Ia menanyakan nama perempuan itu ke Sa Hyun. Sa Hyun cuma membisu sehingga menghasilkan Hye Ryeong berpikir kalo Sa Hyun mencintainya. Ia meminta Sa Hyun untuk bicara jujur. Apakah itu perasaan cinta? Sa Hyun mengangguk membenarkan.
Berhenti bicara omong kosong! Teriak ayah. Dia mau menghantam Sa Hyun namun ibu menahannya. Ayah kemudian manggil ahjumma dan minta diambilkan tongkat golfnya. Hehe orang dah diumpetin sama ibu😅. Ahjumma mengaku nggak tahu tempatnya. Ayah memberitahu kalo ada di depan pintu. Ahjumma mengiyakan dan pergi untuk mengambilnya.
Ayah kembali ke Sa Hyun dan memakinya. Hye Ryeong yang merasa kalo obrolan mereka sudah rampung alhasil berdiri dan mau pergi. Ibu menahan dan memintanya untuk kembali duduk. Ia memberitahu Hye Ryeong kalo menyudutkan Sa Hyun nggak akan memperbaiki masalah. Sambil mukulin Sa Hyun ibu mengingatkan kalo Sa Hyun menikahinya alasannya merupakan cinta, hingga nggak sanggup hidup tanpanya. Kamu salah paham alasannya merupakan perasaan sesaatmu yang naif.
Sudah berapa usang hingga sanggup kau sebut cinta? Tanya Hye Ryeong sinis. Ibu pikir lelaki cuma sanggup menyayangi sekali. Sambil menyaksikan ayah ia mengungkit kalo ayah juga bilang begitu padanya. Ayah nggak peduli cinta atau bukan, dan nyuruh Sa Hyun untuk minta maaf sama Hye Ryeong dan mrngakhiri itu hari ini. Ibu juga ikut mendesak Sa Hyun biar secepatnya melakukannya. Sa Hyun yang nggak sanggup melakukannya cuma minta maaf ke ayah.
Ayah semakin murka alasannya merupakan Sa Hyun nggak mau melakukannya. Hye Ryeong yang merasa nggak sanggup alhasil menentukan pergi. Ibu nyuruh Sa Hyun untuk mengejar-ngejar Hye Ryeong dan meninggalkan mobilnya. Ia menyuruh pak Kim untuk membawanya. Sa Hyun menurut. Ia meninggalkan kunci mobilnya di meja dan menyusul Hye Ryeong.
Di depan Dong Mi ngajak main lagi namun Sa Hyun menolaknya alasannya merupakan sedang terburu-buru. Hye Ryeong sudah mau masuk kendaraan beroda empat namun Sa Hyun menangkal dan menariknya ke dingklik penumpang.
Di rumah ayah mengungkit kalo ia sudah nyuruh Sa Hyun untuk memikirkan kembali untuk menikahinya. Ayah percaya perempuan itu lebih muda. Akhirnya Sa Hyun sadar, sulit untuk hidup bareng perempuan lebih renta dan manja. Ibu menyertakan kalo harga diri Hye Ryeong begitu tinggi. Dia nggak akan biarkan ini.
Kamu sebut dirimu manusia? Tanya Hye Ryeong. Sudah berapa lama? Jawab! Sa Hyun minta biar mereka membicarakan ihwal mereka saja. Hye Ryeong marah. Apa beliau sedang membicarakan orang lain? Kamu berselingkuh dariku atau dari orang lain?
Sa Hyun menampilkan kalo beliau sedang menyetir. Hye Ryeong nyuruh Sa Hyun untuk menghentikan mobilnya. Dia mau naik taksi. Sa Hyun menginformasikan kalo mereka nyaris sampai. Hye Ryeong membantah dan merasa kalo mereka masih jauh.
Pi Young menyelimuti Ji a kemudian mengunjungi suaminya. Yu Sin menuangkan minuman untuknya. Ia merasa kalo itu menyegarkan dan mengajak Pi Young untuk sering melakukannya. Ji a juga suka. Pi Young setuju. Kalau sudah SMP, beliau akan risi dan sibuk belajar.
Yu Sin menampilkan gelas Pi Young dan duduk. Ia merasa kalo kelihatannya Ji a nggak akan begitu. Pi Young ikut duduk. Ia mrlarang Yu Sin untuk berharap apa pun dari anaknya. Mereka nggak akan berkembang persis menyerupai yang orang tuanya inginkan. Yu Sin pikir nggak semua anak menyerupai itu.
Mereka bersulang. Pi Young merasa kalo itu enak. Menurutnya situasi memang penting di saat menikmati anggur. Yu Sin membantah. Menurutnya yang penting itu teman dekat minumnya. Pi Young mengaku juga nggak suka minum sendirian.
Yu Sin mengajak Pi Young untuk menikmati hari ini. Pi Young menyuruhnya untuk minum secukupnya. Mereka mesti pergi pagi-pagi besok. Yu Sin malah nyuruh Pi Young untuk bilang nggak sanggup alasannya merupakan lelah. Pi Young justru bahagia bermain golf. Meski Ji a putri kita, namun saya sungguh besar hati padanya. Kita bukan menceritakannya terhadap orang lain. Aku niscaya akan menyebutkan nama anak itu di hadapan keluargaku. Tapi bagaimana sanggup anak 12 tahun memikirkan privasi temannya?
Yu Sin membenarkan. Dia lebih baik dibandingkan dengan sebagian orang dewasa. Sekarang ini, banyak orang berkata sesuatu tanpa pikir panjang. Nghak sanggup bertindak sesuai umur.
Ji a menyerupai siapa, ya? Goda Pi Young. Tentu menyerupai ibunya yang pintar. Jawab Yu Sin. Tapi menurut Pi Young, karakternya dari Yu Sin. Kamu sungguh pengertian. Yu Sin membenarkan kalo gen darinya bagus dan pendidikan dari Pi Young bagus. Berkat itu, saya sanggup melakukan pekerjaan di rumah sakit dengan perasaan tenang.
Pi Young memberitahu kalo ia ayah yang bagus dan suami yang luar biasa. Sangat luar biasa. Yu Sin tersenyum. Katanya, kebanggaan membuatmu ingin menari. Tapi cuma Pi Young yang sanggup menghasilkan jiwanya menari. Ia menepuk langkahnya dan meminta Pi Young untuk datang. Pi Young menolak. Yu Sin merentangkan tangannya dan kembali manggil.
“Come on baby!”
Bersambung…
