Drama Korea – Sinopsis Love (ft. Marriage and Divorce) Episode 3 Part 3, Selengkapnya untuk full dongeng eksklusif di goresan pena yang ini. Part bab keduanya ada Episode sebelumnya baca di sini.
Hye Ryeong yang duduk sendirian di suatu kedai makanan merasa kesal dan marah. Masalahnya dikala ia pulang ia malah menyaksikan Sa Hyun yang tengah tertidur lelap di sofa.
Di kawasan itu juga Ami tiba untuk menemui Gabin dan Song Won.
Hye Ryeong yang merasa cukup bangun dan pergi dari sana.
Ibu yang sedang membereskan riasannya ingat dikala ayah mengigau memanggil Dongmi dan bilang kalo ia sungguh cantik. Tapi ia menjajal untuk nggak terlalu memikirkannya.
Dongmi sendiri sedang bermain golf dengan suami anak dan menantunya. Pi Young nggak sanggup memasukkan bola.
Ayah Yu Sin menanyakan apa ibu sama Pak Mun Ho pernah pacaran? Ia heran menyaksikan pak Mun Ho yang sungguh senang ketemu ibu. Ibu menginformasikan kalo dikala itu mereka masih SD. Ia pikir Mun Ho Oppa senang ketemu dengannya alasannya merupakan mereka dari kampung halaman yang sama
Perhatian ibu teralihkan dikala Yu Sin berhasil memasukkan bola.
Caddy mendapat telpon. Setelahnya ia ngasih tahu ibu dan lainnya kalo Pak Mun Ho memanggil mereka untuk makan bareng sehabis bermain. Di ruang konferensi klub.
Setelah memesan makanan, Ami menyinggung wacana film After Wedding dan menanyakan apa mereka sudah menonton? Gabin dan Song Won mengiyakan. Mereka merasa kalo film itu seru dan lebih dramatis dari drama Korea namun Di kelas lebih elegan.
Ami membenarkan. Kalo di Amerika sungguh gampang menyaksikan adegan menantu menampar mertua. Ia kemudian menanyakan kapan pekerjaan mereka selesai.
Hye Ryeong menemui Sa Hyun. Sa Hyun mengaku menjelaskannya hingga nelpon Bu Sa. Hye Ryeong cuma menanggapinya sinis. Ia prospektif akan mengabulkan undangan Sa Hyun untuk bercerai dengan satu syarat. Ia ingin berjumpa eksklusif dengan perempuan itu.
Sa Hyun berat dan minta yang lain. Hye Ryeong sendiri nggak mau yang lain. Ia menenangkan kalo ia nggak akan menambal rambutnya.
Ayah sama ibu menanti keluarga Dongmi. Ibu menyindir kalo Dongmi merupakan cinta pertama ayah. Ayah sungguh merindukannya hingga ngasih nama anjingnya Dongmi juga. Ayah menginformasikan kalo itu cuma kebetulan namun ibu tahu kalo ayah bohong. Ibu kesal dengarnya. Lebih-lebih dikala ayah bilang nggak penting waktu ibu menanyakan hari ulang tahunnya. Ayah sama anak sama aja.
Ayah membantah. Orang ia nggak menduakan juga. Ibu menginformasikan kalo ayah menduakan secara emosional. Ayah nyuruh ibu membisu dan nelpon Sa Hyun. Ibu ngasih tahu kalo Hye Ryeong sudah pulang.
Dong Mi sama keluarganya kesannya datang. Mereka duduk bersama. Ayah berbasa-basi menanyakan ke suami Dongmi wacana permainannya tadi.
Pi Young mengaku ke ibu kalo ia mendekati Yu Sin sehabis tahu ia putra tunggal pemilik Pusat Medis Sentral Sin. Dia terkenal di antara para wanita, dan itu nggak mudah. Ketika pada kesannya saya dilamar dan akan menikah, saya bimbang. Aku nggak pernah belajar menjadi menantu atau seorang istri. Ibu temanku merupakan guru masak untuk kandidat pengantin wanita. Aku minta pesan tersirat darinya sehabis menerangkan situasiku. Harga diriku terluka dan wajahku memerah. Aku tidak ingin dicela keluarga suamiku. Karena saya ingin keluarga yang utuh dan hidup dengan baik. Aku berterima kasih terhadap mereka. Saat putra mereka yang bagus dan tepat sanggup pasangan dari keluarga seumpama ini, mereka sanggup menerimanya.
Ibu merasa kalo itu merupakan keberuntungan Pi Young. .
Pi Young pikir kalo itu keberuntungannya, harusnya terjadi begitu saja. Harusnya ia jatuh cinta kepadaku tanpa saya belakang layar berupaya mendapatkan hatinya. Aku merasa, hidup itu sanggup berubah tergantung takdir, usaha, dan kesabaran. “Tuhan membantu mereka yang membantu diri sendiri.” Aku paham pepatah itu. Aku berupaya hidup sebaik mungkin. Berkali-kali Yu Sin menyuruhku berhenti melakukan pekerjaan dan membesarkan Ji-a sebaik mungkin. Tapi saya menolak. Aku ingin jadi yang terbaik dalam segala hal. Meskipun ada pembantu, saya juga punya kiprah dan kadang terlalu banyak. Aku tak mau terlalu santai, jadi, saya pergi memperhatikan para perempuan yang berpakaian pantas. Karena saya tak mau terlihat seumpama ibu rumah tangga biasa. Aku takut menjadi tak menarik. Aku terus berdandan seumpama ini meski letih dan menyebalkan. Yu Sin puas dan berlaku baik padaku yang seumpama ini. Lebih dari siapa pun.
Ibu juga berterima kasih alasannya merupakan Pi Young hidup dengan baik. Ia lebih baik dari ibu.
Pi Young menyampaikan kalo sedikit bab darinya ingin Ibu juga sebahagia dirinya. Tapi… kalau saya melihatmu senang bareng Ji-a, itu membuatku berpikir kalau semestinya Ayah ada di sini. Karena itu, saya belum sanggup melakukannya. Tunggulah.
Ibu nangis ingat itu. Ia merasa nggak punya banyak waktu lagi. Saat Pi Young mencarinya nanti mungkin ibu sudah tak ada di dunia ini.
Makanan sudah tiba dan mereka menikmati kuliner mereka. Ayah Sa Hyun sesumbar kalo ia memanggil koki Hotel Myeongdong untuk mempersiapkan semua kuliner itu. Ibu merasa kalo ayah Yu Sin masih muda. Ayah menanyakan apa ia mewarnai rambutnya?
Ayah Yu Sin membantah. Dongmi ngasih tahu kalo rambutnya akan rusak kalo diwarnai makanya ia membelikannya wig. Dalam hati ayah Sa Hyun sudah percaya akan hal itu. Ibu Sa Hyun merasa kalo kini menjadi bau tanah bukan hal yang besar. Banyak orang yang hidup hingga 100 tahun. Ia kemudian menanyakan gimana mereka sanggup ketemu?
Dongmi malah nanya balik pertemuannya dengan Mun Ho Oppa. Ia pikir ia lebih bau tanah dan mau memanggilnya Unni. Ibu Sa Hyun kesal dalam hati. Iya tahu kau lebih muda. Ayah Sa Hyun nyuruh Dongmi untuk memanggil senyamannya.
Ayah Yu Sin mau ngasih tahu sesuatu namun Dongmi memotongnya. Mereka berjumpa di rumah sakit. Tempat kerja pertamaku sehabis lulus. Ini ijab kabul keduanya, namun ijab kabul pertamaku.
Dalam hati ibu Sa Hyun berpikir kalo Dongmi merayunya untuk menjadi istrinya.
Dongmi melanjutkan kalo istri pertamanya orang yang baik. Tapi tak berumur panjang. Meski administrator kami…adalah administrator rumah sakit yang dihormati, namun saya juga menghormati dan mencintainya selaku seorang suami. Dongmi.menggenggam tangan suaminya sambil tersenyum hangat.
Ayah Yu Sin berterima kasih dan menginformasikan ayah dan ibu Sa Hyun kalo Dongmi nggak sanggup mengubah panggilannya. Padahal ia bukan lagi direktur. Yu Sin menyela dan bilang kalo ayah masih direktur. Ayah mengiyakan. Hanya administrator kehormatan.
Pi Young menawari mertuanya untuk minum lagi. Ayah mengiyakan. Dongmi meminta anggur yang Pi Young bawa dan menuangkannya untuk suaminya. Malam ini kau sanggup tidur nyenyak. Ayaah Yu Sin ngasuh tahu kalo kadang Dongmi bernyanyi untukku dikala nggak sanggup tidur.
Ibu Sa Hyun merasa kalo korelasi mereka terlihat baik. Dibandingkan menyaksikan pasangan muda, rasanya senang menyaksikan pasangan berumur yang masih saling mencintai. Terkadang bahkan lebih indah.
Dongmi kemudian nyuapin makanannya ke suaminya. Ibu Sa Hyun menurutnya namun ayah malah kesal dan memakannya dengan terpaksa.
Mereka kemudian membicarakan putra masing-masing. Putra sulung ayah Mun Ho mengelola kawasan latihan golf besar dan kawasan ini. Putra bungsunya merupakan seorang pengacara dan menantunya dahulu pewarta, kini ia pembawa kegiatan acara musik di radio.
Pi Young menginfirmasi apakah namanha Hye Ryeong? Ia menginformasikan kalo ia DJ di acaranya. Pengacara Pan juga tadi meneleponnya. Yu Sin memperkenalkan kalo istrinya merupakan produser kegiatan siaran.
Keenamnya tertawa dan merasa kalo dunia ini memang sempit.
Yu Sin dan Pi Young membicarakan Hye Ryeong dalam perjalanan pulang. Yu Sin pikir mungkin ia nggak mau membanggakan mertua kayanya. Tapi Pi Young berpikir lain. Mungkin ia nggak mau orang lain meminta bantuannya. Akan jadi rumor di stasiun siaran secara kini banyak yang bermain golf. Ih kok mukanya Yu Sin kayak nggak tenteram gitu, ya????
Hae Ryun duduk di mejanya. Kayak mau nulis sesuatu namun berat.
Sa Hyun juga merasa terpuruk. Ia berada di suatu kawasan makan. Makanannya tiba dengan segelas besar minuman. Setelah menyaksikan Makanannya, secara tiba-tiba ia minta pada pelayannya biar makanannya dibungkus.
Ibu tiba ke tempat tinggal Sa Hyun namun Sa Hyun nggak ada. Hye Ryeong pikir ia di Nonhyeon-dong. Dia menampilkan makan malam ke ibu namun ibu menolak alasannya merupakan sudah makan siang dua kali. Ibu menyinggung wacana Sa Pi Young. Hye Ryeong mengiyakan dan menginformasikan kalo ia produser acaranya. Ibu ngasih tahu kalo keluarganya tiba ke kawasan golf mereka.
Sa Hyun menjinjing kuliner yang ia beli ke suatu tempat.
Ibu membujuk Hye Ryeong biar menimbang-nimbang untuk punya anak alasannya merupakan menurutnya nggak akan ada kata cerai kalo punya anak. Dan meski terpengaruhi nggak akan gampang untuk bercerai.
Hye Ryeong meremehkan rekomendasi ibu kalo pasangan yang punya anak juga ada yang bercerai. Ibu mengiyakan dan berpikir kalo itu alasannya merupakan ada yang mereka contoh. Kalo Sa Hyun paham nggak boleh membiarkan anaknya berkembang tanpa ayah. Ibu minta Hye Ryeong untuk memikirkannya dengan serius dan jangan cuma mendesak Sa Hyun. Hye Ryeong kekeuh dengan pendiriannya dan bilang sudah memutuskan.
Ibu menginformasikan kalo ikatan pasangan sanggup menguat dalam semalam. Apalagi mereka sudah menikah selama 3 tahun. Hye Ryeong menginformasikan ibu kalo Sa Hyun pingin bercerai. Ia pikir perempuan itu niscaya lebih muda darinya.
Ibu menginformasikan kalo ayah juga berpikir seumpama iy. Tapi Hye Ryeong haris menghadapinya secara rasional. Hye Ryeong memotong. Justru ia melakukannya alasannya merupakan berpikir secara rasional. Kalo enggak…
Ibu memangkas menanyakan kalo Hye Ryeong nggak memukulnya, kan? Wanita dan lelaki nggak boleh pakai kekerasan meski sungguh membenci. Ibu nyuruh Hye Ryeong untuk menyaksikan dengan baik. Masalah kecil kayak gini…
Hye Ryeong memangkas dan menekankan kalo itu bukan duduk kendala kecil. Hye Ryeong membantah kalo itu bukan duduk kendala kecil. Duh ibu hingga gedheg lihatnya. Ia nyuruh Hye Ryeong untuk jangan hingga kalah sama perempuan itu. Kepribadian Sa-hyeon bagus, tampan, dan punya pekerjaan mapan…
“Setelah yang ia jalankan padaku?” Protes Hye Ryeong.
Dalam hati ibu kesal banget sama Hye Ryeong yang serupa sekali nggak mau kalah bahkan sama ibu mertuanya. Ia merasa kalo Sa Hyun niscaya letih menghadapinya.
Ibu menginformasikan kalo Sa Hyun cuma naif. Jika sudah berpengalaman, ia nggak akan ketahuan. Hye Ryeong ngasih tahu kalo Sa Hyun mengelabuinya dengan punya dua ponsel. Ibu pikir emosi Hye Ryeong nggak akan reda alasannya merupakan bercerai. Nggak baik hidup sendiri dengan status bercerai. Apa kau sanggup mendapatkan lagi lelaki seumpama Sa Hyun? Nggak akan bisa. Dia pernah sekali ada di hidupmu. Meski kau manis dan DJ yang populer, adakah lelaki muda dari keluarga baik dan kompeten yang menyukaimu? Pria 50 tahunan yang kaya mencari perempuan 20 atau 30 tahun lebih muda.
Hye Ryeong mengaku sudah nggak ingin menikah.
Ibu melanjutkan kalo selain itu, entah lajang atau bercerai, nggak ada lelaki yang sempurna. Mereka semua pernah memacari beberapa orang. Tapi nggak ada yang mempermasalahkannya. Berpikirlah seumpama itu. Ini semua tergantung cara pandangmu. Pada akhirnya, kau akan mengencani duda lain. Orang yang sudah kau kenal usang merupakan yang paling sesuai untukmu. Meski membuatmu geram, cobalah tutup matamu sekali. Bersabar itu bagus untukmu.
Hye Ryeong nampak memikirkannya. Ibu melarangnya melaksanakan apa pun dan biarkan saja dahulu. Kita akan memberinya pelajaran dan menegaskan ia menyesal. Percayalah pada kami. Seharusnya kau paham alasannya merupakan kau lebih tua. Pria akan senantiasa kekanak-kanakan. Kamu akan paham maksudku dikala kau lebih tua. Mereka senantiasa buat masalah. Lebih baik melupakannya. Kita tetapkan ia nggak akan pernah mengulanginya.
Hye Ryeong tetap pingin menyaksikan perempuan seumpama apa dia. Ibu melarang. Untuk apa menemuinya? Itu cuma akan menghancurkanmu. Kalau kali ini sanggup selesai dengan baik, cepatlah punya anak. Nggak ada salahnya dengar ucapan orang tua. Anak-anak merupakan jembatan antara kau dan suamimu. Wah kayaknya Hye Ryeong sedikit terpengaruh sama ucapan ibu.
Pi Young melongo di rumahnya. Saat menyaksikan foto keluarganya ia ingat ibu yang waktu itu minta ijin untuk memotret foto keluarganya. Ia kemudian mengambil koper dari ibu dan memanggil Ji a.
Shi Eun dan Hae Ryun berada di kawasan tidur. Shi Eun bicara sedang Hae Ryun sudah bersiap untuk tidur. Setelah saya pikirkan, saya banyak kekurangan. Aku menegaskan bajumu bersih, makan kuliner enak, tetap melakukan pekerjaan walaupun lelah… . Aku percaya saya ibu rumah tangga sempurna. Tapi cuma itu yang kulakukan untukmu. Aku mengabaikanmu, beralasan saya sibuk atau lelah. Manusia tak cuma makan. Siapa pun sanggup melaksanakan pekerjaan rumah kalau dibayar. Aku juga akan kesepian kalau menjadi dirimu. Setiap kau melihatku, saya terus terlihat lelah. Aku cuma menjalani hidupku. Aku tak sanggup memajukan perasaan hangat selaku pasangan.
Hae Ryun mengaku juga sama seumpama Shi Eun. Shi Eun meminta maaf. Aku pernah memanggil jago suami-istri selaku bintang tamu. Katanya, suasana rumah berlawanan tergantung ibu rumah tangga. Peran istri sungguh penting. Kita mesti berupaya demi belum dewasa kita. Katakan saja kalau ada yang ingin kau ubah dariku. Aku nggak pakai koyok lagi.
Hae Ryun pikir pergelangan tangannya sakit. Ia mengaku juga cuma asal bicara. Karena murka pada diri sendiri. Jika sanggup menciptakan banyak uang, saya nggak akan biarkan kau melakukan pekerjaan hingga mesti memakainya. Kamu akan berdandan seumpama pada biasanya wanita.
Shi Eun mengaku nggak iri pada hal itu. Aku puas dan senang kalau keluarga kita sehat, harmonis, dan belum dewasa sukses. Mulai sekarang, saya akan memperhatikan diriku.
Hae Ryun menyuruhnya untuk tidur. Ia niscaya lelah. Shi Eun mematikan lampu dan tidur dengan membelakangi suaminya. Hae Ryun menyampaikan kalo Shi Eun merupakan perempuan yang baik.
Hye Ryeong yang nggak sanggup tidur keluar dan menyaksikan Sa Hyun. Kayak nggak adil menyaksikan Sa Hyun sanggup tidur nyenyak seumpama itu. Ia kemudian mengisi bejana dengan air dan bertujuan menyiramkannya ke Sa Hyun.
Sumpah ini Hye Ryeong jahat banget. Emang sih menduakan itu salah. Tapi lihat dipukulin Sa Hyun kayak gitu hingga mimisan. Udah gitu Sa Hyun juga pasrah banget dan kayak takut sama istrinya. Mungkin alasannya merupakan Hye Ryeong lebih bau tanah darinya jadi berasanya nggak berdaya. Bukannya belain orang menduakan sih. Tapi yang namanya orang berpaling niscaya ke yang lebih baik, kan?
Bersambung…