Drama Korea – Sinopsis Love (ft. Marriage and Divorce) Episode 4 Part 2, Cerita untuk daftarnya ada di goresan pena yang ini. Sedangkan untuk menyaksikan part kesatu Episode sebelumnya baca di sini.
Ayah Yu Sin tiba ke tempat tinggal sakit untuk menghadiri rapat mingguan. Ada pasien mereka yang dipindahkan ke tempat tinggal sakit Joseon untuk menjalani operasi lantaran ada perdarahan otak. Setelah operasi pasien akan kembali ke tempat tinggal sakit mereka. Ayah Yu Sin menanyakan siapa dokter bedaknya di RS Joseon namun dokter itu nggak tahu dan bilang akan mencari tahu.
Akhirnya ibu kisah wacana kehamilan selingkuhan Sa Hyun ke ayah. Sudah 5 pekan. Sa Hyun nggak mau ngasih tahu usia dan pekerjaan perempuan itu. Ia akan mengenalkannya pada mereka setelah bercerai dengan Hye Ryeong.
Ayah malah marah. Siapa yang ngasih ijin? Emangnya ayah mau ketemu dengannya? Ibu malah menyalahkan Hye Ryeong yang nggak mau punya anak dan lebih mentingin karir dari keluarga. Ayah nggak sependapat. Nggak memiliki arti haris menghamili perempuan lain cuma untuk menghalau Hye Ryeong. Ibu merasa nggak sanggup apa-apa di saat Sa Hyun menginginkannya. Mereka juga nggak sanggup menjalani hidup mereka.
Ayah masih berat. Menurutnya cara itu salah dan nggak manusiawi. Ibu mengungkit kalo Raja zaman dahulu punya banyak istri. Harusnya kau paham selaku pria. Ayah malah marah. Dikira siapa saja sama? Apa semua lelaki menyerupai anjing jantan?
Ibu menekankan kalo ia nggak akan memihak siapapun. Tapi anak itu nggak boleh diaborsi mereka juga nggak sanggup memaksa Hye Ryeong untuk bercerai. Ayah ha ya sanggup menghela nafas. Ia merasa kalo Sa Hyun betul-betul menghianati mereka.
Sa Hyun sedang di toilet sama temannya. Dia dipanggil untuk hadir di program ulang tahun putri temannya. Nggak terasa sudah setahun. Mereka cepat besar.
Lah Sa Hyun malah nanya apa anak itu tahu kau ayahnya? Rekan Sa Hyun mengiyakan dan menyuruhnya untuk secepatnya punya anak juga maka hidupnya akan berubah. Sa Hyun mengiyakan.
KLINIK ORIENTAL THE LIA
Hae Ryun tiba ke klinik temannya lagi dan dikasih obat khusus untuknya. Hae Ryun merasa kalo ia mesti mengeluarkan duit lebih. Dokternya minya di traktir makan. Hae Ryun mengiyakan dan menanyakan kapan ada waktunya.
Ayah makan siang sama Yu Sin di kantin rumah sakit. Ayah merasa kalo makanannya kayak masakan rumahan. Dan ternyata cakap gizi sengaja melakukannya lantaran hari Senin ayah lazimnya tiba ke tempat tinggal sakit. Ayah mulai nyicip dan merasa kalo rasanya tawar. Mungkin lantaran masakan rumah sakit.
Yu Sin kisah ke ayah kalo Bu Kim ingin tau sama rasa masakan rumah sakit. Dia belum pernah nyoba lagi setelah 10 tahun. Ayah nyuruh Yu Sin untuk kapan-kapan mengajaknya makan bersama.
Mendadak ayah menanyakan apa Yu Sin nggak merasa kesepian? Yu Sin membantah lantaran ada ayah, Ibu, istri sama anaknya. Tapi bukan itu yang ayah maksud. Yu Sin juga tahu kalo yang ayah maksud yakni adik.
Sebenarnya ayah pingin punya satu anak lagi. Tapi Bu Kim… . Ayah juga merasa kalo Yu Sin mencontohnya. Dia nggak mau pembagian warisan nanti akan memusingkan, jadi, beliau memaksa untuk konsentrasi memberimu semua yang kau butuhkan. Itu bukan keputusan mudah. Sebagai wanita, beliau niscaya ingin punya anak dari rahimnya sendiri. Situasinya juga memungkinkan.
Tiba-tiba ayah nyuruh Yu Sin untuk mempertahankan Bu Kim kalo beliau sudah nggak ada. Yu Sin mengaku nggak akan akan membiarkan Ayah meninggal secepat itu. Ayah mesti senang lebih lama. Ayah sendiri juga pingin menyaksikan Ji a menikah.
Di rumahnya ibu menyaksikan foto keluarga Pi Young yang ia cetak. Sudah waktunya program Pi Young. Ia pun menyalakan radionya.
Di suatu film ada istri yang mengajukan pertanyaan pada suamimya, berapa usang esok akan bertahan. Si suami nggak sanggup eksklusif menjawab. Dan sang istri menjawab, “Selamanya atau sehari.”
“Selamanya atau sehari.” Untuk para pendengar program ini, hari menyerupai apa yang kalian jalani hari ini? Cinta, Kenangan, dan Musik Boo Hye-ryung dimulai.
Seo Ban yang ingin tau menanyakan judulnya pada Shi Eun. Shi Eun malah menyuruhnya untuk menebak. Dan kalo benar maka ia akan mentraktirnya. Seo Ban sukses menjawabnya. Eternity and a Day.
Shi Eun akan mentraktirnya namun Seo Ban malah bilang akan membayarnya. Pi Young eksklusif pingin ikut. Dia mengajak Hye Ryeong juga namun Hye Ryeong nggak bisa. Minggu ini beliau sibuk.
Seo Ban kemudian mengubahnya menjadi ahad depan.
Hari itu kesannya tiba. Shi Eun merasa nggak nikmat pada Seo Ban lantaran sebelumnya beliau yang bilang mau traktir. Pi Young juga mau bantu bayar. Anggaplah sedang makan malam tim. Seo Ban meminta mudah-mudahan mereka nggak meributkannya. Sekali makan ini.
Pi Young menanyakan masakan kesukaan Seo Ban. Dan ternyata Seo Ban nggak suka masakan panas. Ia biasa memakannya di saat sudah dingin. Hye Ryeong secara tiba-tiba menyinggung wacana argumentasi Seo Ban nggak menikah.
Seo Ban membantah kalo beliau nggak menikah. Ketiga perempuan itu terkejut dengarnya. Secara siapa saja menyangka kalo beliau melajang. Dan ternyata Seo Ban itu seumuran sama Shi Eun. Mereka sama-sama berusia 50 tahun.
Hye Ryeong kembali membicarakan wacana pernikahan. Apa Seo Ban pernah menikah? Seo Ban menanggapinya dengan santai dan malah juga ingin tau dengan argumentasi mereka menikah. Apa mereka senang dengan kehidupan ijab kabul mereka?
Shi Eun dan Hye Ryeong nggak menjawab. Hanya Pi Young yang membenarkan kalo beliau senang kemudian nanya balik. Menurut Seo Ban, nggak ada jalan menuju senang lantaran senang yakni jalan itu sendiri. Ia nggak tahu niscaya apa itu senang dan nggak bahagia.
Hye Ryeong merasa kalo kelihatannya Seo Ban nggak sedih.
Maksudmu, cuma permainan kata-kata? Tanya Shi Eun. Seo Ban pikir kata-kata yakni bikinan manusia. Dan ia nggak ingin terlena karenanya. Pi Young merasa kalo harga diri Seo Ban sungguh kuat. Mungkin di saat muda, ia nggak ingin menjadi teknisi, melainkan penulis?
Dengan raut wajah gembira Yu Sin, Hae Ryun, dan Sa Hyun pergi ke wilayah yang nggak biasa.
Ayah dan ibu Yu Sin sedang menonton tv. Melihat mie hambar di menciptakan ibu jadi pingin makan juga. Ayah menyaksikan kalo kini sudah lebih dari jam 9 malam dan ngajak ibu untuk pergi.
Ibu menolak secara mereka habis makan. Lagian kalo ganti baju juga jadi jadi kian malam.
Hyang Ki keluar dari kamarnya dan menyaksikan Wu Ram sedang menari di kamarnya. Dia masuk dan menciptakan Wu Ram jadi aib dan berhenti menari. Hyang Ki menyuruhnya untuk menari lagi dan menunjukkannya ke ayah dan ibu.
Ayah mereka pulang. Keduanya kemudian keluar dan menyambutnya. Hyang Ki memberitahu kalo ibu makan malam di luar. Hae Ryun menanyakan kenapa Wu Ram belum tidur? Hyang Ki memberitahu kalo Wu Ram keasyikan menari. Hae Ryun menyuruhnya untuk menunjukkannya namun Wu Ram menolak. Lain kali aja. Hyang Ki menyuruhnya untuk latihan hingga sempurna. Wu Ram mengiyakan namun itu nggak gratis. Hyang Ki nggak mau keluar duit lantaran merasa Wu Ram bukan penari profesional.
Di rumahnya Seo Ban ketiduran. Sepertinya habis menonton film. Ia makan takjil dan minum kopi.
Sa Hyun tiba ke pengadilan sambil telponan. Ternyata yang nelpon ibunya. Ibu kemudian melaporkannya pada ayah. Mereka akan makan siang berdua aja kali ini.
Ayah dan ibu Yu Sin hingga di wilayah makan mie dingin. Antriannya sungguh panjang. Sopir meminta mereka untuk menanti di kendaraan beroda empat sementara ia mengantri namun keduanya menolak dan mau mengantri sendiri.
Sambil mengantri mereka membicarakan wacana Ji a yang nggak sanggup ikut makan dengan mereka padahal mie hambar yakni kesukaannya.
Nggak usang kemudian ayah dan ibu Sa Hyun sampai. Dongmi yang melihatnya eksklusif memanggilnya Oppa! Ia mengajak mereka untuk masuk bersama.
Dongmi mengaku senang sanggup ketemu dengan Mun Ho selain di wilayah golf. Ibu Sa Hyun kayak nggak suka Dongmi mengundang suaminya dengan panggilan Oppa. Ayah Sa Hyun menginformasikan kalo ia memang sering ke sana.
Ayah Yu Sin mempersilakan mereka untuk periksa di rumah sakitnya kalo merasa sakit. Ia akan mengobati secara khusus. Ada semua ahli, kecuali cakap saraf, cakap ortopedi, dan dokter THT.
Ayah Sa Hyun eksklusif menyinggung wacana menopause ibu. Ibu mengaku cuma letih lantaran emosi yang menumpuk. Dongmi pikir menyesalkan hidup dengan Oppa. Ayah Sa Hyun membantah dan sesumbar kalo justru ibu hidup tenteram dan glamor dengannya. Ibu membantah dan memberitahu kalo kadang ayah susah dimengerti.
Ayah Sa Hyun menanyakan apa Dongmi juga mengalaminya? Ayah Yu Sin dalam hati nggak suka mendengar ayah Sa Hyun manggil istrinya dengan panggilan itu. Nggak sopan.
Dongmi membantahnya. Ibu Sa Hyun pikir Dongmi minum obat Hormon. Dongmi membantahnya. Ayah Yu Sin memberitahu kalo Dongmi nghak pernah minum obat. Dia mempertahankan kesehatannya lebih baik ketimbang dokter.Tubuhnya lebih sehat setelah mengenalnya. Dulu ia kurus.
Dongmi meralat. Bukan kurus, namun langsing. Ayah merasa kalo kini biasa saja. Dongmi membantah. Sudah sewajarnya tubuhmu begitu di saat kian tua. Ibu Sa Hyun juga merasa kalo tubuhnya sudah ideal. Ayah Yu Sin kemudian pamer kalo Dongmi sering mengolah masakan untuknya.
Di kantor Pi Young memperoleh telpon dari wali kelas Ji a
Para ayah dan ibu sudah selesai makan. Mendadak mereka sanggup buah dari manajer restoran. Dongmi pikir manajernya yakni salah satu pasien mereka.
Ayah Yu Sin mengajak ayah dan ibu Sa Hyun untuk ikut mereka ke karaoke. Bernyanyi bagus untuk pernapasan perut. Ayah Sa Hyun eksklusif setuju. Selain itu mereka juga nggak tahu mesti ngapain sambil menanti putra mereka selesai kerja.
Di wilayah karaoke ayah Sa Hyun nampak terpana menyaksikan Dongmi menyanyi. Sampai mau nangis. Ibu aja hingga kesal lihatnya.
Ayah dan ibu kesannya ketemu dengan Sa Hyun Untuk membicarakan mengenai anaknya. Ayah pikir perempuan itu cuma mengincar uang. Sa Hyun membantahnya. Ia mengaku menemani perempuan itu ke dokter. Ia bahkan menampilkan foto USG ke ayah.
Ayah mengonfirmasikannya ke ibu. Benar. Ayah kalut kalo Hye Ryeong akan merusak masa depannya. Sa Hyun membantah. Ia tahu tabiatnya. Dia perempuan baik. Ia meyakini kalo itu yakni takdirnya. Ia kisah ke ayah dan ibu kalo dahulu di saat kuliah temannya pernah meramalkan kalo ia akan menikah dua kalo. Tadinya ia mengabaikannya namun ternyata itu benar. Ia meminta sumbangan ayah demi cucu mereka.
Bagaimana tabiatnya? Tanya ibu. Sa Hyun memberitahu kalo beliau menyerupai malaikat. Ayah kesal dengarnya. Apa Hye Ryeong menyerupai iblis? Mana ada malaikat yang mengencani lelaki beristri hingga hamil.
Sa Hyun meyakinkan kalo ayah akan ngerti kalo dengar kisah lengkapnya. Ia mengaku letih dengan Hye Ryeong. Bukan sehari atau dua hari. Ia minta mereka untuk nggak.melakukan apapun sekalipun Hye Ryeong mencarinya.
Pi Young menanti Ji a di depan sekolah seninya. Yu Sin menelpon. Dia mau minta maaf. Tapi sebelum kisah beliau minta Pi Young untuk nggak murka padanya. Ia menanyakan eksistensi Pi Young. Pi Young memberitahu kalo beliau mau menjemput Ji a di sekolah seninya.
Yu Sin mengiyakan dan akan kisah nanti.
Ji a keluar dari sekolah seninya dan menghampiri ibunya.
Yu Sin tiba ke rumah mertuanya sambil bawa bunga dan memakai dasi pemberiannya. Dia mengajak ibu untuk makan malam dengannya. Mereka sanggup makan di luar atau ibu mungkin sanggup membiarkannya nasi goreng kimchi. Ibu mengiyakan. Ia punya kimchi dan ikan.
Secara nggak sengaja Yu Sin menyaksikan foto keluarganya. Ibu ngasih tahu kalo final pekan kemarin ia tiba ke tempat tinggal dan memotretnya. Apa Pi Young nggak cerita? Yu Sin membantah. Ia merasa kalo foto itu terlihat bagus dan cocok di sana.
Pi Young menegur Ji a yang memperoleh duit dari teman-temannya lantaran sudah bernyanyi. Dan ada 6 orang yang memberinya uang. Ji a memberitahu kalo ia nggak memintanya. Mereka yang memberikannya padanya. Ia juga sudah mengembalikan duit itu dan mengeluhkan kenapa para ibu ikut campur?
Pi Young berupaya untuk memberi pemahaman kalo itu nggak boleh. Ji a cuma seorang pelajar dan bukannya penyanyi. Ia juga akan begitu kalo ada yang merampas duit Ji a. Ji a menekankan kalo ia nggak merampas. Mereka sendiri yang memberinya. Ia menghafalkan lagu dengan lirik bahasa Inggris yang panjang itu selama sebulan dan merasa nggak ada salahnya kalo ia menemukan duit itu selaku ganti dari kerja kerasnya. Ia merasa nggak bersalah. Ia nggak menghantam temannya dan meminta duit dengan paksa. Ia kesal pada temannya yang mengadukannya dan para ibu yang memberitahu guru.
Putriku, Ji a. Baiklah, secara logis ucapanmu benar. Di dunia yang nggak gratis ini, kawan dekat yang memberimu duit juga bersalah. Kamu juga tak sanggup dikatakan bersalah. Tapi, bakatmu itu. Unjuk talenta yang ingin kau perlihatkan pada temanmu itu. Kamu sanggup menunjukkannya tanpa menemukan uang. Itu akan lebih indah dan bermakna. Keluarga kita juga berkecukupan. Ayah dan ibu juga tak pernah mengajarimu begitu. Daripada menciptakan uang, ibu harap kau sanggup menjadi anak yang akan menyebarkan cinta dan persahabatan dari kebaikan hatinya. Itu akan menciptakan ibu lebih besar hati selaku orang tua. Nggak sepenuhnya salah kalau kau menyebarkan kebisaanmu dengan imbalan uang. Tapi kalau kau mau menyanyikannya tanpa berharap apa-apa dari temanmu yang ingin mendengarnya, mereka akan lebih menyukaimu. Ibu pikir kau juga akan terlihat lebih keren. Bisa menyebarkan tanpa pamrih itu bukan hal yang sanggup dijalankan semua orang. Hanya orang yang berhati luas dan lapang yang bisa.
Ji a mengaku memahami maksud Ibunya dan merasa kalo kelihatannya rasa kemanusiaannya masih kurang. Pi Young menanyakan apa Ji a juga sanggup duit dari Wu Ram?
Ibu sedang menciptakan minuman. Yu Sin memberitahh kalo Ji a senang dengan hadiahnya. Sambil menampilkan dasinya Yu Sin memberitahu kalo Semua juga bilang dasi ini bagus.
Keduanya duduk sambil minum kopi. Apa kau seringkali merasa kesepian? Tanya Yu Sin. Ia bertujuan mengenalkan ibu dengan seseorang. Dia baik dan sungguh sesuai dengan ibu. Ibu menolak lantaran merasa kalo ia sudah tua. Tapi menurut Yu Sin, ini yakni puncak umur Ibu.
Ayah sama ibu sedang melaksanakan perawatan wajah. Setelah memakaikan masker, para karyawan meninggalkan mereka. Ayah prospektif akan menciptakan ibu tertawa besok. Tapi mesti ada balasannya. Sebagai gantinya ayah minya ibu untuk memanggilnya Oppa menyerupai Mun Ho.
Ibu cuma tersenyum. Itu lantaran beliau mengenalnya sejak kecil. Ayah nggak mau tahu. Dia nggak ingin lagi ibu memanggilnya Dokter atau Direktur. Ia minta ibu untuk latihan dulu. Ibu pingin ketawa jadinya. Akhirnya ia mengundang ayah dengan panggilan Oppa.
Ayah senang banget hingga tertawa lepas. Ibu melarangnya untuk tertawa. Nanti keriput.
Hae Ryun berjumpa dengan dokter itu. Awalnya Hae Ryun mrnyinggung wacana ijab kabul Pak dokter. Pak Dokter memberitahu kalo mereka saling menyukai. Ia kemudian menyinggung suatu film. For Whom the Bell Tolls. Saat meresepkan obat herbal untuk mengembangkan stamina pria, ia mengaku terus penasaran, bergotong-royong ini untuk siapa. Pacarmu? Atau istrimu? Jika untuk orang lain, sebagian besar nggak dikirim ke rumah.
Akhirnya Hae Ryun mengakui kalo itu bukan untuk yang di rumah. Hubungannya sudah berjalan selama setahun dan istrinya masih nggak tahu. Pak Dokter menasehati mudah-mudahan Hae Ryun secepatnya membereskannya sebelum istrinya tahu. Hae Ryun merasa kalo nggak semudah itu. Keduanya sungguh penting. Ia nggak sanggup hidup tanpa mereka.
Pak Dokter nyuruh Hae Ryun untuk mempertimbangkan belum dewasa juga. Hae Ryun memberitahu kalo itulah yang menjadikannya nggak sanggup berkutik.
Yu Sin kesannya pulang. Pi Young menanyakan apa yang ingin ia bicarakan?
“Haruskah saya berlutut?”
“Apa, sih? Jangan becanda, deh!”
Yu Sin kesannya mengakui kalo beliau ke tempat tinggal ibu Pi Young dan makan malam dengan masakannya. Ia ingin mengenalkan seseorang padanya. Seorang pasien rawat jalannya ada yang tidak mengecewakan namun ibu menolak.
Yu Sin menanyakan apa Pi Young keberatan ibu pacaran lagi? Pi Young kayak nggak suka dan bilang kalo ibu sanggup mengurusnya sendiri.
Sa Hyun sedang sarapan sereal. Hye Ryeong menciptakan yang sama. Ia mengajak Sa Hyun untuk ketemuan di Napoli. Karena Sa Hyun nggak sanggup di saat jam makan siang maka mereka janjian di saat makan malam jam 19.00. Hye Ryeong nyuruh Sa Hyun untuk pesan tempatnya.
Sa Hyun sudah selesai makan. Ia menaruh mangkalnya di kolam basuh piring kemudian pergi begitu saja.
Ibu menemui ayah yang sedang mainan golf di rumah dan menagih kapan ia akan dibentuk tertawa. Ayah memberitahu kalo kini belum waktunya. Mereka akan pergi dan nggak usah ganti baju.
Ami ketemu sama Gabin dan Song Won. Mereka merasa cocok satu sama lain dan pingin mereka ketemuan seenggaknya sepekan sekali. Ia mengaku kesepian lantaran hidup sendiri di Korea dan nggak punya teman. Gabin juga di Korea sendirian. Keluargaku pindah ke Spanyol. Song Won mengaku masih belum sanggup pergi ke Spanyol, namun kudengar sungguh bagus.
Ami mengaku pernah ke Alhambra. Granada dan Sevilla juga. Gabin memberitahu kalo Alhambra lebih manis di malam hari. Song Won jadi pingin pergi ke sana dan mengajak mereka untuk pergi bersama. Berlibur lebih seru kalo dijalankan bersama.
Ayah Yu Sin mengajak Dongmi untuk menonton film. Mereka berbelanja popcorn dan minuman sembari menanti film. Dongmi nggak mau memanggilnya Oppa kalo nanti nggak lucu. Ayah minta Dongmi mudah-mudahan jangan menahan tawanya nanti.
Ayah kemudian menyaksikan DEFIBRILATOR EKSTERNAL OTOMATIS. Ia merasa kalo negaranya bagus. Ada kepraktisan defibrilator di mana-mana. Ibu membenarkan.
Film mereka kesannya mulai. Ayah dan ibu juga lainnya tertawa terbahak-bahak menontonnya. Mendadak ayah terkena serangan jantung. Ia berpegang pada ibu namun ibu malah memalingkan parasnya hingga kesannya ayah meninggal.
Ibu nangis. Tapi di antara tangisnya nampak suatu senyum kelegaan.
Spoiler episode 5
Hye Ryeong bersedia melalaikan perselingkuhan Sa Hyun asalkan dipertemukan dengan selingkuhannya. Sepeninggal ayah Yu Sin, ayah Sa Hyun jadi lebih perhatian sama Dongmi. Sampai mau ngirim obat segala. Jadilah ibu cemburu banget. Secara ayah nggak pernah melaksanakan itu untuknya.
Akhirnya Hye Ryeong sepakat untuk punya anak sama Sa Hyun dan memaksanya untuk melakukannya. Dan menyerupai usul ayah sebelum meninggal, Yu Sin minta ibu untuk bergantung padanya meski ia nggak sebaik ayah.
Bersambung…