Drama Korea – Sinopsis Love (ft. Marriage and Divorce) Episode 6 Part 1, Selain ini, Kalian sanggup pribadi simak daftar selengkapnya di goresan pena yang ini. Jika ingin tau untuk menyaksikan Episode sebelumnya baca di sini.
Ibu selesai berendam. Ahjumma ngasih tahu wacana kemunculan Yu Sin dan menghasilkan ibu jadi seneng banget. Ih, kok ibu malah melepas bajunya lagi???
Ahjumma kembali ke Yu Sin dan ngasih tahu si ibu lagi berbaring. Eh lagi di kamar mandi. Yu Sin yang khawatir ibu pingsan dikala berendam meninggalkan tehnya dan pergi ke kamar mandi. Pintunya terbuka jadi ia pribadi masuk. Apalagi ibu juga nggak menjawab dikala Yu Sin manggil.
Seperti biasa ibu akal-akalan lemas. Yu Sin meriksa suhu tubuhnya. Ia merasa kalo tadi ibu pingsan. Ibu juga nggak tahu. Ia bilang kalo tadi jarinya nggak sanggup digerakkan. Yu Sin mengambil baju ibu namun ibu minta dibiarkan begitu selama 5 menit.
Yu Sin menanyakan apa ibu sudah makan? Ibu mengiyakan. Sedikit nurungji. Yu Sin menyesalkan. Harusnya makan daging. Ibu ngasih tahu kalo pada jam ini, ia menyimak musik bareng ayahnya. Sambil minum teh. Yu Sin kemudian memainkan lagu dari ponselnya dan meletakkannya di meja.
Ibu menikmati lagu itu sambil memejamkan mata. Yu Sin menyaksikan ibu dan mengungkit dikala ibu memandikannya dikala kecil? Yu Sin mengaku nggak suka dimandikan pengasuh, namun ia nggak menolak dikala dimandikan oleh ibu
Ibu ngasih tahu kalo suatu hari, ia menyaksikan kotoran di tengkuk dan belakang indera pendengaran Yu Sin. Kamu nggak mandi dengan bersih. Yu Sin cuma tersenyum. Mana ada anak tujuh tahun yang sanggup mandi dengan bersih? Jujur saja, itu sedikit memalukan. Tapi saya suka sentuhan tanganmu. Ibuku cuma sesekali memandikanku dan sering memerintahkan pengasuh melakukannya. Meskipun memandikanku, ia akan memukulku kalau saya berbalik.
Ibu merasa kalo Yu Sin nggak layak dipukul. Yu Sin ngasih tahu kalo bocah itu sudah berkembang besar dan menua menyerupai ini. Ibu mengingatkan kalo ia sudah diundang nenek. Yu Sin menekankan kalo itu cuma panggilan. Kalau cuma panggilan, semestinya saya memanggilmu ibu namun saya tak pernah melakukannya.
Ibu membuka matanya dan memandang Yu Sin sambil nanya kenapa? Yu Sin menjawabnya santai. Pingin aja. Kamu lebih menyerupai kakakku.
Ibu muda? Tanya ibu membenarkan. Yu Sin memberitahu kalo sejak permulaan ia memanggilnya kakak. Nggak sanggup secara tiba-tiba mesti mengundang ibu. Ayah juga mengerti itu.
Ibu merasa kalo Yu berkembang dengan baik. Fisik dan hatimu. Semuanya. Yu Sin menampilkan kalo itu berkat ibu. Ih, Apa ini? Nggak salah dengar? Nuna??? Aku nggak akan lupa cinta dan pengorbananmu. Nggak akan.
Ibu tersenyum dan membantahnya. Pengorbanan apa? Jangan memaksa dirimu baik kepadaku. Yu Sin kayak merasa kalo itu salah. Aku terpaksa? Ia mengaku sedih mendengarnya. Apa kau terpaksa baik padaku?
Ibu mengaku sungguh senang berkat Yu Sin. Lebih dari itu. Ternyata itu juga maksud Yu Sin. Ia merasa kalo perasaan mereka sama. Ibu memandang Yu Sin kayak mencari kejujuran di wajahnya.
Ia kemudian menjamah airnya. Yu Sin melaksanakan hal yang serupa dan merasa kalo airnya sudah dingin. Ia kemudian menyalakan air hangat lagi.
Mendadak ibu bilang kalo sudah telat untuk ke toko obat itu dan ia lelah. Ibu nyuruh Yu Sin untuk meninggalkan nomor teleponnya, dan ia akan ke sana besok. Yu Sin protes. Kenapa pergi sendirian?
Ahjumma manggil Yu Sin. Ibu menyuruhnya untuk keluar. Wah senyumnya ibu sehabis Yu Sin keluar nampak nyeremin kayak senyumnya orang jahat😅. Ahjumma ngasih tahu kalo pimpinan Signal Country mengantarkan obat. Obat herbal. Sekretarisnya yang mengantar. Dia sudah pergi? Tanya Yu Sin. Ahjumma mengiyakan.
Ibu keluar dan menanyakan obat apa yang mereka bicarakan. Ahjumma mengalihkan dan bilang kalo tehnya sudah dingin. Ia akan menyebarkan lagi. Yu Sin keluar bareng ahjumma.
Ibu mengambil ponselnya dan membaca pesan dari ayah Sa Hyun. Dokter kondang kenalanku menghasilkan ini dengan materi terbaik. Aku tahu tubuhmu juga lelah. Minumlah ini dan lekas bersemangat. Datanglah kapan saja dan bermain golf. Hubungi saya kalau ada yang kau butuhkan. Aku ada untukmu selaku teman.
Ibu melempar ponselnya. Ia merasa kalo ayah Sa Hyun masih ada rasa untuknya. Kamu meremehkanku sebab saya janda? Nggak semua janda sama.
Pi Young merasa nggak hening lihat foto Yu Sin sama ibu.
Malam ini Hye Ryeong mau mentraktir makan Pi Young dan yang lain. Seo Ban bilang lain kali aja. Ternyata ia sudah ada janji. Ia kemudian meninggalkan Hye Ryeong dan Pi Young sambil nerima telpon.
Ibu sudah berganti baju. Ia menghampiri Yu Sin. Yu Sin menampilkan obat dari ayah Sa Hyun dan memberitahu kalo itu juga kawasan yang akan ia datangi. Dia nyuruh ibu untuk minum itu dulu. Ih enggak ding. Yu Sin mau nelpon dokternya dulu.
Pak Dokter menjawab telpon Yu Sin. Yu Sin berbasa-basi menyinggung kalo dokter sudah pindah ke klinik lain. Pak Dokter mengiyakan. Yu Sin kemudian menginfirmasi apakah Pak Pan Mun-ho…dari Signal Country mengantarkan obat ke rumahku.
Pak Dokter membenarkan. Dia nggak nyangka kalo itu rumahnya Yu Sin. Yu Sin menanyakan apa itu boleh dikonsumsi? Secara dibentuk tanpa pemeriksaan. Pak Dokter mengiyakan. Yu Sin lega dengarnya. Sebenarnya ia juga mau ke sana mengajak ibunya.
Pak Dokter menyarankan kalo untuk jaga-jaga ibunya sanggup periksa dahulu sebelum meminumnya. Tonik itu cocok untuk siapa saja. Ia mempersilakan Yu Sin untuk tiba kapan pun.
Yu Sin mengabarkan wacana ajal ayahnya. Pak Dokter nampak terkejut secara ia nggak mengetahuinya.
Hye Ryeong bareng dengan Pi Young dan Shi Eun. Ia bilang kalo hari ini ia ingin minum, lelahnya menumpuk. Shi Eun menyaksikan kalo Hye Ryeong ingin mabuk siang hari. Hye Ryeong meralat. Bukan siang hari, namun sore menjelang malam.
Minuman mereka datang. Pi Young menolak dikala gelasnya juga diisi. Ka nggak minum. Hye Ryeong minya biar Pi Young minum seteguk saja. Shi Eun membenarkan. Untuk menyegarkan tenggorokannya. Orang-orang bahkan minum anggur dikala misa. Pi Young kesannya menerimanya. Mereka kemudian bersulang. Shi Eun merasa kalo Pi Young sudah melakukan pekerjaan keras. Nggak mudah mengadakan pemakaman. Hye Ryeong membenarkan. Apalagi itu mendadak.
Mereka sama-sama meminumnya. Shi Eun mengaku nggak paham soal anggur, namun menurutnya ini enak. Hye Ryeong memberitahu kalo itu cukup. Kamu belajar wacana anggur? Tanya Shi Eun.
Hye Ryeong memberitahu kalo ia belajar sedikit dari pacar pertamanya yang importir anggur. Saat kau umur berapa? Tanya Pi Young. Hye Ryeong memberitahu kalo itu dikala kuliah tahun kedua.
Shi Eun memberitahu kalo Hye Ryeong akan kesal kalau menikah dengan cinta pertama. Baguslah kau putus. Hye Ryeong cuma tersenyum. Shi Eun melanjutkan kalo ia memerintahkan putrinya memacari beberapa lelaki sebelum menikah. Cinta pertama dan terakhir… . Itu cuma membuatmu merugi.
Hye Ryeong dan Pi Young tersenyum mendengarnya. Shi Eun merasa kalo dahulu ia sungguh-sungguh naif. Pi Young membantahnya. Menurutnya Shi Eun polos. Istri setia dan polos sepertimu sudah jarang.
Shi Eun mengambil makanannya dan memakannya. Ia menginformasikan kalo suaminya suka sekali gnocchi.
Sementara itu suaminya Shi Eun senyum-senyum bawa takjil manis ke suatu apartemen.
Hye Ryeong kelihatannya sudah mabuk. Ia mengajukan pertanyaan pada Shi Eun, sehabis berapa usang kau merasa jenuh? Shi Eun mengaku nggak sanggup merasakannya sebab sibuk. Hye Ryeong mengajukan pertanyaan lagi, apa kau masih berdebar dikala menyaksikan suamimu?
Shi Eun tersenyum dan membantahnya. Hye Ryeong juga menanyakannya pada Pi Young. Pi Young menjawab kadang. Kalo suaminya terlihat mempesona. Hye Ryeong menanyakan dikala kapan? Pi Young memikirkannya dan memberitahu kalo suaminya keren dari belakang.
Hye Ryeong mengaku iri pada mereka. Pi Young heran dengarnya. Secara menurutnya Hye Ryeong masih dalam fase bulan madu. Hye Ryeong menanyakan pertimbangan mmereka tentangnya secara objektif? Apakah saya punya daya tarik?
Shi Eun merasa kalo Hye Ryeong sungguh menarik. Wajahmu cantik, tubuhmu bagus, karier DJ yang cemerlang, pandai mencari uang, suamimu pengacara dan lebih muda. Kamu punya semua. Sepertinya di masa lalu, kau menyelamatkan ibu kota, dan Hye-ryung menyelamatkan kota metropolitan.
Pi Young menginformasikan kalo Shi Eun punya putra dan putri. Kamu sanggup mengandalkan Wu Ram, ia anak yang berakal balig cukup akal untuk seumurannya.
Mendadak Hye Ryeong menyampaikan kalo argumentasi suami Shi Eun minta cerai bukan terlalu usang hidup bersama. Suamimu berselingkuh darimu.
Shi Eun cuma tersenyum dan menjajal bijak. Hanya pasangan yang tahu duduk permasalahan mereka. Lebih susah untuk mengenali apa yang terjadi di dekatmu. Shi Eun membenarkan kalo ia nggak tahu yang dijalankan suaminya di luar rumah.
Hye Ryeong menasehati Shi Eun dan Pi Young biar jangan terlalu yakin pada pria. Pi Young merasa kalo Hye Ryeong sungguh stres hari ini. Ini bukan hal yang semestinya dibilang pengantin baru. Shi Eun mejanyakan apa mertuanya masih memerintahkan punya anak? Hye Ryeong mengiyakan dan memberitahu kalo ia akan punya anak.
Baik Pi Young maupun Shi Eun memuji keputusannya. Boo Hye Ryeong yang hebat pun menurut pada mertua kayanya.
Di rumahnya ayah Sa Hyun merasa risau mikirin Dongmi. Seenggaknya ia sanggup mengirimiku pesan untuk mengabari sudah memperoleh tonik itu.
Hye Ryeong secara tiba-tiba membicarakan Seo Ban. Menurutnya ia lelaki yang tidak mengecewakan dan menyayangkan sebab ia nggak sanggup ikut. Pi Young mengingatkan kalo ia sudah ada komitmen namun Hye Ryeong bilang kalo ia cuma asal bicara. Menurutnya nggak mungkin punya janji.
Shi Eun menganggap kalo ia cukup sopan. Dia nggak merayu perempuan atau menyampaikan hal konyol. Dia tegas dan jantan. Hye Ryeong menyebutkan satu kekurangannya, ia nggak pernah ganti baju. Setiap hari pakai sweter hitam.
Shi Eun memberitahu kalo bukan cuma satu. Kalau diperhatikan, cuma modelnya yang menyerupai namun tekstur kainnya sedikit beda. Hye Ryeong memuji Shi Eun. Pengamatanmu luar biasa.
Ponsel ayah nyala dan ia pribadi mengambilnya. Tapi dikala ibu nanya apa ayah lagi menanti telepon ayah membantahnya. Ibu menanyakan kenapa bergairah melihatnya dan kecewa? Ayah membantah dan bilang kalo ia cuma terkejut dengan suaranya. Ibu menyindir kalo ayah nggak pernah terkejut sebab bunyi ponsel.
Ayah merasa kalo ibu dan Hye-ryung menyerupai bertalian darah. Dia mengomel tanpa henti, sepertimu. Pasti berat untuk anak bungsu kita. Dia menggali kuburannya sendiri.
Ibu tersinggung dengarnya dan bilang kalo tujuannya ayah juga menggali kuburannya sebab menikahi ibu? Ayah menginformasikan kalo bukan ia yang menggalinya. Tapi ibu. Wanita. Ibu kesal dengarnya dan bilang kalo mulai kini ia akan memakai panggilan “wanita” dan “pria”.
Ayah mengikuti. Dia manggil ibu perempuan dan memyuruhnya untuk mengambilkan air madu. Ibu kesal dan nyuruh ayah untuk mengambil sendiri, Pria. Gali sumur sendiri kalau kau haus. Ambil sendiri air madumu, B#rengsek. Ayah tersinggung dengarnya dan menanyakan apa ibu tahu sinonim itu? Kamu mau diundang begitu?
Di luar Dongmi terus menggonggong, menghasilkan ibu jadi merasa kesal. Kenapa Dongmi berisik sekali tengah malam begini? Ayah mengungkit kalo ibu nggak pernah mencaci anjing itu. Ibu merasa kalo ada yang mencurigakan dengan Dongmi. Ayah membantah dan merasa kalo ibu lah yang lebih mencurigakan. Jangan jahat terhadap anjing malang itu.
Ibu kesal sebab ayah mengasihani semua orang selain dirinya. Kamu kasihan pada semua yang lain, baik anjing atau orang. Ayah menanyakan ibu mau dikasihani? Kenapa istri pemilik Signal Country mesti dikasihani? Bagaimana dengan perempuan yang lain? Ayah melarang ibu untuk berkata seenaknya begitu di kawasan umum. Ibu sanggup mati sebab itu.
Ibu memberitahu kalo ia cuma mengatakannya terhadap ayah. Apa kau pernah berbaik hati padaku sedikit pun? Ayah membalikkan kalo ibu juga nggak pernah baik kepadanya. Nggak berbaik hati, cuma sanggup mengkritik.
Ibu merasa kalo semestinya ia yang bicara begitu.
Pi Young hingga parkiran. Nggak usang kemudian Yu Sin juga. Dan dikala naik lift Yu Sin ingin naik bareng namun Pi Young malah meninggalkannya.
Sampai di rumah Pi Young melepas aktingnya. Yu Sin yang gres hingga menanyakan kenapa Pi Young nggak menunggunya padahal melihatnya tadi. Pi Young mengaku lelah. Tadi minum beberapa gelas anggur. Sambil melepas jas nya ia tetap merasa kalo itu jahat.
Pi Young menanyakan kondisi ibu hari ini. Kamu ke rumahnya, kan? Yu Sin mengiyakan. Sudah berselera makan? Tanya Pi Young. Yu Sin memberitahu kalo ibu mesti dipaksa. Tanpa aku, ia akan kelaparan. Pi Young memandang Yu Sin dan berpikir kalo menghemat makan selama beberapa hari mungkin baik bagi ibu.
Hye Ryeong mandi sesampainya di rumah. Dia nangis. Sa Hyun yang gres pulang mendengar tangisannya namun nggak berbuat apa-apa. Lah habis itu Sa Hyun malah menyetir di jalan.
Shi Eun menghampiri Hae Ryun dan menyinggung wacana yang tadi siang. Kamu minum obat niscaya sebab nggak sehat. Hae Ryun mengaku menyaksikan klinik pengobatan oriental dikala melalui pertokoan. Aku belum pernah diperiksa, kan? Aku masuk untuk tanya kondisiku dan ia menyuruhku minum tonik herbal. Katanya energiku melemah.
Seo Ban berpakaian rapi. Pakai kacamata dan menaiki motor besar. Wah keren banget deh.
Shi Eun dan Hyang Ki merencanakan balon. Wu Ram tiba menanyakan pertimbangan mereka wacana sweater hijaunya. Hyang Ki mengingatkan kalo itu pesta piama.
Wu Ram menginformasikan kalo nggak pakai piama dari kini juga. Shi Eun tersenyum memandang Wu Ram dan bilang kalo yang itu bagus. Ji a datang, namun akan pulang pukul 21.00. Wu Ram nampak kecewa sebab Ji a nggak menginap. Hyang Ki berpikir kalo sudah bagus ia mau datang. Kalau ia jadi Ji a ia nggak mau datang.
Shi Eun minta Hyang Ki untuk menolong menghasilkan kuliner dulu. Hyang Ki mengangguk mengiyakan.
Teman-teman Wu Ram sudah pada datang. Shi Eun dan Hyang Ki sibuk di dapur. Hyang Ki menyaksikan kalo mereka ribut sekali. Nggak kebayang ibu-ibu zaman dahulu punya enam hingga tujuh anak.
Sambil terus merencanakan kuliner Shi Eun bilang kalo Hyang Ki akan peroleh caranya. Hyang Ki cuma geleng kepala. Manusia memang pandai beradaptasi.
Di meja sudah ada banyak makanan. Shi Eun manggil belum dewasa dan nyuruh mereka untuk makan malam. Anak-anak itu berlangsung ke meja makan.
Ayah mengambil krim dari meja rias ibu dan menggunakannya untuk mengolesi rumitnya. Ibu yang kembali ke kamar terkejut lihat krim nya dipakai ayah buat tumitnya yang pecah-pecah. Ibu ngomelin ayah yang memakai krim mata buat tumit.
Ayah sih nggak peduli. Baginya sama-sama krim juga. Nggak ada bedanya. Ibu berasa mau g#Ia. Ayah meremehkan. Cuman krim doang. Harusnya ayah yang g*la. Maksudnya ibu kan ayah sanggup nanya dulu. Ia menampilkan krim lainnya. Apa ayah nggak sanggup membedakan krim yang mahal? Ibu bahkan cuma memakainya sedikit sekali.
Ayah nengeluhkan kalo bukan cuma belum dewasa yang menyedot uangku. Kamu juga menghabiskan duit jerih payahku untuk berbelanja ini dan itu untuk tubuh dan wajahmu. Ibu duduk. Kalau saya nggak pakai dan merawatnya, kau membandingkan saya dengan perempuan lain.
Ayah malah mengejek ibu. Jika memakai itu, Apa kentang akan menjelma persik?
Yu Sin menanti Ji a di depan rumah Wu Ram. Hae Ryun gres pulang sambil telponan. Yu Sin menghampirinya dan memperkenalkan diri dan memberitahu kalo ia sedang menanti Ji a.
Hae Ryun meminta maaf sebab terlampau banyak minum. Ia mengungkit dikala ayah Yu Sin meninggal ia nggak sanggup tiba melayat. Ibu Wu Ram.. . Yu Sin mengiyakan dan memberitahu kalo Lee Jagganim terus berada di sana.
Shi Eun menolong Hae Ryun ke kamar dan melepas jas nya. Ia menyampaikan untuk menyebarkan minum. Hae Ryun menanyakan Hyang Ki dan Shi Eun memberitahu kalo Hyang Ki bermalam di rumah Jae in sebab di rumah berisik.
Hae Ryun menyinggung hal yang nggak benar. Dan ujung-ujungnya membicarakan wacana mereka. Ia nggak mau cuma bareng satu orang seumur hidupnya. Akhirnya Hae Ryun mengakui kalo tolong-menolong ia memacari seseorang. Dan bukan sebab kita terlalu usang hidup bersama. Tapi sebab orang itu, perempuan lain itu, sudah menguasai hatiku.
Shi Eun syok banget. Dia pribadi bangun dan mengunci pintu kemudian kembali duduk. Ia menanyakan sejak kapan dan perempuan menyerupai apa dia? Hae Ryun mengakui kalo keterkaitannya sudah cukup usang namun ia menolak membicarakan perempuan itu dan minta biar mereka membicarakan wacana mereka saja.
Shi Eun berpikir kalo perempuan itu yakni salah satu murid Hae Ryun namun Hae Ryun membantah. Ia menjajal untuk melepaskannya namun nggak bisa. Karena itulah ia minta Shi Eun untuk melepaskannya. Shi Eun menyinggung wacana belum dewasa namun Hae Ryun mengaku nghak sanggup apa-apa. Menurutnya nggak ada cara lain lagi.
Shi Eun mengingatkan kalo Hae Ryun yakni seorang dosen. Ia mengajar para murid namun malah berkhianat dan selingkuh. Terlepas dari perasaannya, gimana dengan hidup yang sudah mereka bangun bersama?
Hae Ryun cuma sanggup nunduk. Ia merasa layak dipukulin hingga mati. Shi Eun menantangnya. Mau digituin? Hae Ryun merasa kalo ia nggak sanggup terus hidup menyerupai ini. Mianhae. Shi Eun jadi penasaran. Seperti apa perempuan itu. Ia melarang Hae Ryun untuk sembunyi di balik kata maaf. Ia menyaksikan pergelangan tangannya dan teringat apa yang Hae Ryun katakan sebelumnya wacana koto di tangannya hanyalah alasan.
Hae Ryun kekeuh pingin menyelesaikan hubungan. Shi Eun menyesalkan kalo itu cuma pemberitahuan. Hae Ryun memutuskannya tanpa bicara padanya. Pertemuan dan relasi mereka, puluhan tahun hidup bareng dalam suka dan duka, nggak ada artinya.
Dengan santainya Hae Ryun bilang kalo itu hal biasa bagi suami istri yang nggak cuma terjadi pada mereka. Ia bahkan memperoleh kalo Wu Ram sama Hyang Ki nggak mau melihatnya selamanya.
Wu Ram mau masuk namun pintunya terkunci. Ia manggil ibunya dan bilang kalo mereka lapar. Ia minta takjil malam. Sambil menahan pedih Shi Eun mengiyakan. Ia minta pada Hae Ryun biar jangan merusak pesta Wu Ram.
Teman-teman Wu Ram sama sekali belum mengantuk. Mereka malah semakin semangat. Shi Eun ke dapur dan malah bingung. Ia mengambil mie instan di lemari kemudian mengembalikannya lagi sebab ia akan menghasilkan mi hambar pedas.
Pi Young menjinjing dua gelas air putih ke kamar. Yu Sin lagi telponan sama ibunya yang nggak sanggup tidur. Ia prospektif akan membawakan obat tidur besok.
Pi Young berbaring di sebelah Yu Sin dan mengingatkan kalo Ia, Ji a dan Yu Sin juga sedih namun kenapa cuma satu orang saja yang dihibur? Yu Sin menjeladkan kalp syoknya beda. Tahu gimana sikapnya sama ayahnya. Selain itu mereka cuma berkunjung sesekali. Bisa gawat kalau ia nggak bertenaga dan terkena depresi.
Yu Sin minta Pi Young untuk menghiburnya. Pi Young mendekat dan mengelus dada Yu Sin. Yu Sin memberitahu kalo baginya Pi Young yakni pil tidur alami. Pi Young pikir malah jadi nggak sanggup tidur. Yu Sin memberitahu kalo ia berupaya tidur sekuat tenaga sebab mikirin Pi Young. Pi Young menyindir kalo Yu Sin nggak seputus asa itu.
Yu Sin tertawa dan memeluk istrinya. Pi Young bertanya-tanya apa ibu melaksanakan respons darurat dengan baik? Yu Sin mengiyakan secara ia pernah menjadi perawat. Pi Young merasa kalo ayah meninggal begitu mendadak, walaupun jantungnya memang lemah.
Mi hambar pedas produksi Shi Eun kesannya siap. Ia menyajikannya pada anak-anak. Dan selagi belum dewasa memakannya ia kembali ke kamar untuk membicarakan masalahnya.
Shi Eun mengabulkan undangan Hae Ryun untuk menyelesaikan hubungan. Ia menyadari kalo semua orang sanggup berubah. Jarang ada pasangan yang tetap sama hingga mereka tua. Tapi menurutnya Hae Ryun lebih buruk ketimbang hewan.
Hae Ryun mengiyakan. Ia juga merasa begitu. Shi Eun menyuruhnya untuk pergi secara fisik. Tapi mereka tetap suami istri di sertifikat perkawinan. Ia nggak mempermasalahkan kalo hatinya terinjak. Pernikahannya rampung begini pun nggak papa. Tapi nggak untuk anak-anak. Ia minta Hae Ryun untuk melakukannya tanpa tertangkap tangan mereka, berapa banyak pun perempuan yang ia pacari.
“Shi Eun!”
Shi Eun melarang Hae Ryun untuk menyebut namanya mulai sekarang. Dia nyuruh Hae Ryun untuk pulang dan pergi sesukanya.ia akan menyampaikan argumentasi terhadap anak-anak. Mereka sanggup berganti sebab saling berjumpa orang lain. Pengkhianatan atau apa pun itu sanggup terjadi. Tapi jangan lakukan pada anak-anak. Pertalian darah yang nggak sanggup berganti meski mereka sudah mati. Mereka yang tentukan menjinjing mereka ke dunia ini, jadi, mereka mesti bertanggung jawab dan bukan malah menancapkan paku di dada mereka. Shi Eun nggak tahu siapa perempuan itu, namun apa ia bersikeras menyuruhmu cerai dan ingin kau nikahi?
Hae Ryun membantah. Dia bukan perempuan menyerupai itu. Shi Eun lega. Dia nyuruh Hae Ryun untuk melaksanakan apa yang menjadikannya senang. Asal jangan tertangkap tangan anak-anak. Kamu cukup berlagak menjadi ayah setia menyerupai selama ini. Kamu tahu duit sekolah bukanlah simpulan dari tugas ayah, kan? Karena kau juga seorang pengajar.
Shi Eun mengungkit dikala Hyang Ki dan Wu Ram merajuk sambil menangis sebelumnya. Saat itulah ia bertekad biar merekajangan hingga bercerai. Ia merasakannha namun seperyinya Hae Ryun enggak. Bagi Shi Eun belum dewasa lebih bermanfaat ketimbang Hae Ryun atau dirinya sendiri. Prioritasnya yakni nggak merusak hidup dan hati anak-anak. Ia nyuruh Hae Ryun untuk melakukannya juga. Dibandingkan ia atau perempuan mana pun, Hae Ryun mesti memprioritaskan anak-anaknya sendiri.
Wu Ram mengetuk pintu kamar orang tuanya dan meminta mereka untuk menyaksikan penampilannya. Shi Eun dan Hae Ryun keluar nggak usang kemudian dan menyaksikan performa menari Wu Ram. Sekali Hae Ryun melirik ke Shi Eun dan menghela nafas.
Hye Ryeong sedang siaran. Mendadak Seo Ban masuk dan memberinya anak anjing. Tapi ternyata itu cuma mimpi. Hye Ryeong terbangun setelahnya.
Bersambung…
