Drama Korea – Sinopsis She Would Never Know Episode 2 Part 2, Yuk gaes tetapkan Kamu juga lihat rekap Episode sebelumnya baca di sini. Sedangkan kalau menyaksikan daftar lengkap ada di goresan pena yang ini.
Ji Sung menolong Ha Eun, keponakannya menegaskan baju. Semuanya ditolak. Sampai pada pilihan terakhirnya. Ha Eun suka dan eksklusif mencobanya. Ibunya hingga heran kenapa Ha Eun minta diseleksi sama bibinya. Padahal selera ibunya lebih bagus.
Ternyata semua itu gegara laki-laki. Makara ada anak yang Ha Eun senangi di Taman Kanak-kanak dan beliau mau ulang tahun. Dan yang lebih lucu lagi Ha Eun akal-akalan masbodoh di depannya.
Ji Sung tertawa dengar nya. Anak kecil aja dah tahu pacaran. Haha..langsung deh Yeon Sung mengungkit Ji Sung yang masih belum juga punya pacar. Ji Sung yang nggak mau disinggung eksklusif kabur dengan argumentasi mau menyaksikan Ha Eun.
Mereka sudah selesai belanja. Yeon Sung mengajak Ji Sung sama Hyun Sung untuk makan bersama. Ji 8melarang. Lain kali aja. Dia di telpon sama manajer dan ada klien penting yang hendak datang.
Yeon Sung pingin makan sama Hyun Sung aja namun Ji Sung kembali.mrnahan dikala ia mau nelpon. Katanya Hyun Sung kelelahan. Semalam mereka minum banyak. Yeon Sung merasa curiga mereka sudah makan bersama. Dia paling ngak suka kalo mereka menyimpan belakang layar darinya.
Ji Sung membantah. Yeon Sung kemudian mengajak adiknya untuk minum kopi saja. Ji Sung setuju. Dia nyuruh Yeon Sung untuk duluan alasannya ia mau beli sesuatu.
Jae Won yang sedang memantau toko menyediakan seamplop duit pada manajer dan menyuruhnya untuk menggunakannya buat makan-makan sama yang lain. Isinya nggak sedikit jadi mereka sanggup makan steik sapi.
Ia yang mau pergi berpapasan dengan Ji Sung yang jalan sambil telponan. Mendadak ia berhenti dan berbalik untuk melihatnya lagi.
Ji Sung mengunjungi tokonya dan mencari suatu lipstik. Namun sayang lipstik yang Ji Sung cari merupakan edisi terbatas yang sudah habis terjual dan nggak dibuat lagi. Karyawan toko hendak menganjurkan produk yang lain namun Ji Sung menolak. Ia hendak pergi.
Jae Won tahu-tahu muncul. Kalo nggak ada maka akan dibuat lagi. Ia menyediakan kartu namanya pada Ji Sung dan Ji Sung mengabaikannya. Ia akan tiba lagi lain kali. Jae Won kayak nggak nyangka dengan reaksi Ji Sung. Apa ia terlihat biasa? Ia ingin menanyakan data pribadinya namun nggak boleh. Padahal ia merupakan tipenya.
Jae Shin ada di bersahabat daerah tinggal Song Ah dan menelponnya namun Song Ah mengabaikannya. Dia mengurung diri di kamar.
Hyun Sung yang sedang joging terus teringat pada apa yang Song Ah katakan malam itu. Jangan ikut campur.
Jae Shin terus nelpon. Song Ah menamainya bibi di ponselnya. Di sebelahnya ada cincin pasangan.
Sebelumnya ia membelinya untuk merayakan hari jadi mereka yang kedua tahun.
Karena Song Ah nggak juga menjawab telponnya, Jae Shin kesudahannya mengirim pesan. Ia minta Song Ah untuk nelpon balik kalo membaca pesannya.
Hyun Sung yang sudah berlari jauh kesudahannya berhenti.
Jae Shin turun dari kendaraan beroda empat dan memandang daerah tinggal Song Ah.
Di kamarnya Song Ah nangis.
Hyun Sung berharap agar Song Ah jangan terlalu menderita. Ji Sung pikir Hyun Sung bisa. Ia cuma mesti menunggunya hingga ia menghasilkan keputusan.
Esok harinya Song Ah nggak hirau pada Hyun Sung dan Jae Shin.
Ha Eun gundah menegaskan jepit rambut. Ia ingin pergi ke kedai makanan kawan ayahnya sama keluarga Choi Young dan minta ibunya untuk menghubungi ibu Choi Young.
Yeon Sung mengiyakan. Ha Eun memakai sepatu dibantu ayahnya. Mereka kemudian pergi bareng meninggalkan Yeon Sung.
Song Ah mengemas paketnya sendiri. Ia bahkan membawanya sendiri ke pengirim padahal Hyun Sung bilang akan melakukannya.
Saat Song Ah menenteng dua kotak besar, Hyun Sung ingin menolong alasannya itu niscaya berat. Song Ah lagi-lagi mengabaikannya dan jalan gitu aja.
Hyo Jo bareng asistennya menegaskan foto yang diambil sebelumnya. Pilihannya jatuh pada 3 foto terakhir. Asistennya heran. Tiap foto yang Hyo Jo ambil, 3 foto terakhir niscaya paling bagus.
Bagi Hyo Jo untuk mendapat foto terbaik maka objek mesti menggemari fotografer dan bukan fotografer yang menggemari objek.
Asisten Hyo Jo paham. Karena itulah Hyo Jo bersikap menyerupai itu dikala pemotretan. Hyo Jo sesumbar kalo itulah keahliannya dan ia nggak pernah gagal. Untuk mendapat sesuatu nggak penting gimana cara mendapatkannya. Yang penting ia mendapatkannya.
Jae Won ngajak siapa pun di timnya untuk makan siang bersama. Song Ah ijin nggak ikut.
Saat sudah di lantai bawah Hyun Sung ijin ke ketua untuk nggak ikut. Ada sesuatu yang mesti ia kerjakan. Ia kemudian kembali ke kantor setelah mendapat ijin.
Song Ah yang masih melakukan pekerjaan merasa pusing. Ibunya nelpon namun ia mengabaikannya lagi.
Hyun Sung menyaksikan kalo Song Ah nggak ada dikala ia kembali. Ternyata Song Ah pergi mengambil kopi. Hyun Sung berargumentasi kalo dompetnya ketinggalan.
Ibu kesal alasannya Song Ah nggak pernah mengangkat dikala ia nelpon. Karyawan kedai melarang ibu nelpon Song Ah dan menyuruhnya mengirim pesan saja. Song Ah niscaya sibuk.
Ibu tahu kalo Song Ah sibuk. Makanya ia cuma nelpon di jam makan siang dan pulang kerja. Ternyata ibu nelpon alasannya ingin menanyakan baju yang ia simpan di lemari tahun lalu. Mungkin Song Ah mengambilnya.
Karyawan kedai mengingatkan kalo Mereka bahkan nggak tunggal bersama. Ibu kalut kalo Song Ah punya pacar. Menurutnya pacaran itu melelahkan. Kalo berkelahi akan kesal dan kalo putus akan sedih. Ia ingin hidup berdua dengan Song Ah dan bahagia.
Tujuan Jae Won ngajak siapa pun makan siang bareng dikala itu merupakan untuk menanyakan apa sesuatu yang sudah di bikinan nggak sanggup dibuat lagi? Dan produk yang ia maksud merupakan lipstik.
Ketua tim Yoon menyatakan sih bisa. Tapi mereka mesti menyaksikan produknya dahulu dan selama itu nggak dibuat dalam waktu yang terlalu lama.
Jae Won lega dengarnya. Ia menyerahkan seluruhnya pada Jae Shin dan meminta nya untuk bilang padanya kalo ada kesulitan.
Semua orang kembali ke pekerjaan masing-masing setelah makan siang. Jae Shin ngajak Song Ah bicara di ruang rapat. Jae Shin pikir Song Ah sedang ada urusan dan menanyakannya. Song Ah mengaku cuma sedang nggak nikmat tubuh namun dikala Jae Shin hendak meriksa dahinya ia menolak dan menghindar. Ia mengingatkan kalo mereka ada di kantor.
Jae Shin pikir ini kali pertamanya Song Ah sakit hingga nghak menjawab telponnya. Ia kemudian mem berikan kiprah Jae Won padanya untuk memproduksi lipstik edisi terbatas. Ia juga menugaskan promosinya juga.
Song Ah mengiyakan dan mau eksklusif pergi. Jae Shin merasa kalo Song Ah sedang murka padanya. Song Ah mengajaknya ketemuan setelah selesai kerja.
Hyun Sung menyaksikan Song Ah keluar dari ruang rapat setelah bicara dengan Jae Shin. Hal itu menjadikannya kian merasa bersalah. Saat menanti lift ia ketemu dengan Jae Shin. Mereka menyaksikan permainan tenis di layar.
Jae Shin mengajak Hyun Sung untuk bermain bersamanya selesai pekan nanti. Hyun Sung sih sanggup aja namun nggak tahu BM-nim. Secara beliau niscaya sibuk di selesai pekan. Jae Shin mengaku senantiasa ada waktu untuk olahraga meski sibuk.
Hyun Sung oke untuk bermain dengannya. Dan kali ini beliau nggak akan mengalah.
Hujan turun. Hyun Sung yang nggak bawa payung menanti di depan kantor.
Song Ah ketemuan dengan Jae Shin dan minum kopi bersama. Ia mengabaikan Jae Shin yang menanyakan kesehatannya. Jae Shin mengaku nggak tahu dikala Song Ah menanyakan apa ia melaksanakan kesalahan padanya. Song Ah ingin menerbitkan korelasi mereka ke rekan kantor
Awalnya Jae Shin cuma diam. Tapi pada dasarnya beliau nolak. Ia takut mereka akan merasa nggak tenteram nantinya. Song Ah sendiri sudah sungguh letih merahasiakannya. Mau hingga kapan mereka menyembunyikannya?
Jae Shin minta Song Ah untuk memberinya waktu mempertimbangkannya dan Song Ah oke meski tolong-menolong ia sungguh kecewa.
Ji Sung menyaksikan video Wanita yang nggak punya rumah yang membicarakan wacana mengungkapkan perasaan.
Hujan sudah reda. Di dalam bus Song Ah nangis ingat Jae Shin menolak dikala ia ingin korelasi mereka dipublikasikan. Ia kemudian teringat dikala menyaksikan Jae Shin dan Hyo Jo memesan gaun pengantin.
Ibu nelpon.
Hyun Sung minum sama Min Sung dan Se Rim namun duduknya jauhan.
Pemilik kafe menanyakan kenapa Hyun Sung murung ke Min Sung namun malah dibecandain.
Hyun Sung pamit dan pergi.
Song Ah kesudahannya mengangkat telpon ibu setelah turun dari bus. Ibu menegurnya yang nggak menjawab telponnya. Ia menanyakan eksistensi Song Ah. Sudah makan? Song Ah yang sedang murung malah meluapkan seluruhnya ke ibu.
“Kenapa begitu padaku? Gimana sanggup begitu padaku? Apa saya bukan apa-apa?”
Ia nggak sanggup menahannya lagi dan menumpahkan semua tangisnya.
Hyun Sung sedang joging. Song Ah ingat apa yang dikatakannya. Harus ada peluang untuknya melindungi diri sendiri. Dan dikala ia mau keluar Hyun Sung melarangnya untuk bertindak gegabah.
Akhirnya Hyun Sung pulang. Ternyata ada Song Ah yang menunggunya di depan rumah, menanyakan apa yang mesti ia laksanakan untuk membalas orang yang menjadikannya menjadi dungu. Hyun Sung ragu Song Ah akan melaksanakan apa yang dikatakannya.
“Lakukan bersamaku. Pacaranlah denganku, Sunbae!”
Bersambung…
