Drama Korea – Sinopsis She Would Never Know Episode 5 Part 2, Baca untuk bab pertamanya ada pada Episode sebelumnya baca di sini. Simak yuk full daftarnya ada di goresan pena yang ini.

Akhirnya Ji Sung menyodorkan penghapusan busana pengantin pada Hyo Jo dengan argumentasi perkara internal. Sebagai bentuk penyesalan mereka juga akan mengelola ganti ruginya. Hyo Jo marah. Secara pernikahannya sebulan lagi. Apakah toko ini sudah mau tutup? Apa lagi yang kubutuhkan selain gaun pengantin? Apakah kau ingin saya mengurusnya sendiri? Apakah layanan di sini senantiasa seumpama ini?
Ji Sung nggak bisa bilang apa-apa. Hyo Jo kemudian nelpon seseorang dan minta dicariin bridal yang gres segera.

Saatnya pulang kerja. Song Ah mengambil tasnya dan bangkit. Dilihatnya Hyun Sung nggak ada di mejanya. Dia sedang sibuk dengan biro Kang meriksa produk.


Sesampainya di luar, Hyun Sung tiba-tiba manggil. Song Ah merasa nggak enak. Dia terus sibuk seusai rapat hingga nggak ada waktu bicara dengan Hyun Sung. Ia meminta maaf alasannya yakni menghasilkan Hyun Sung dirugikan. Hyun Sung mengaku nggak papa. Setelah tahu kalo mereka pacaran jadinya nggak ada argumentasi untuk membiarkan mereka bersama.
Song Ah salut dengan pemahamannya. Di bab produk dasar dan penjualan, kau semestinya bisa berguru banyak hal baru. Bekerjalah dengan baik di sana. Hyun Sung mengiyakan. Ia meyakinkan akan melakukan pekerjaan dengan baik biar nggak menghasilkan Sunbae khawatir. Tapi apa nggak ada program perpisahan?
Song Ah mengiyakan. Tapi hari ini ia tidak mengecewakan lelah. Dia nyuruh Hyun Sung untuk nyari hari dalam waktu dekat. Hyun Sung mengiyakan. Mereka kemudian berpisah.

Hyo Jo tiba ke wilayah Jae Shin. Tadinya beliau mau eksklusif masuk tetapi nggak jadi dan menentukan untuk menunggu. Nggak usang kemudian Jae Shin pulang. Hyo Jo menyapanya sambil senyum.
Di dalam Jae Shin memamerkan teh untuk Hyo Jo. Hyo Jo mengambilnya dan berterima kasih. Kenapa kau nggak masuk? Hyo Jo nengaku orang yang punya sopan santun. Meski ini rumah pacarnya, ia pun nggak boleh asal masuk.


Ia kemudian menanyakan apa Jae Shin bisa cuti ahad ini? Ia memberitahu kalo ada perkara dengan busana pengantin dan ingin ganti bridal lain. Jae Shin nampak biasa dan bilang akan menyaksikan jadwalnya dulu.
Hyo Jo nampak kecewa dengan tanggapannya. Ia mentesalkan Jae Shin yang nggak menanyakan alasannya. Jae Shin meyakini kalo niscaya ada argumentasi kenapa Hyo Jo hingga melakukannya. Hyo Jo kian kecewa dengarnya. Ia merasa kalo kelihatannya cuma beliau seorang yangau nikah. Ini bukan hal lain, melainkan mengenai gaun pengantinku. Kenapa kau nggak memperhatikannya sama sekali?
Dengan dinginnya Jae Shin bilang akan memperhatikannya lain kali. Ia akan mengambil cuti dalam waktu dekat. Hyo Jo yang kelewat kesal alhasil pamit. Sebelum pergi ia memperingatkan kalo ia bukan orang yang dapat Jae perlakukan sembarangan. Aku lebih menyukaimu, bukan memiliki arti saya lemah.


Hyun Sung sedang mengonsultasikan pekerjaannya pada biro Kang. Song Ah yang juga sedang konsentrasi kerja tahu-tahu nyahut. Iya, apa? Semuanya eksklusif menyaksikan ke arahnya. Mereka merasa kalo Song Ah kesusahan untuk menyesuaikan. Secara gres dua hari juga. Pasti sungguh canggung. Agen An pikir Hyun Sung niscaya bahagia atasannya sungguh ramah padanya. Eh kini sudah jadi mantan atasan.
Agen Kang kemudian memerintahkan Hyun Sung untuk bersiap. Mereka akan keluar. Ia memberitahu yang lain kalo Ia Akan Memperkenalkan Hyun Sung ke departemen penjualan. Kepala Kwon menyarankan biar biro Kang menyampaikan dahulu pada Ketua Kim Jung-ki kalo Hyun Sung sudah datang. Dan minta beliau mesti optimalkan penjualan.

Song Ah kemudian sanggup telpon dari manajer. Nggak usang kemudian ia mengunjungi wilayah manajer dan membawakan apa yang diminta. Manajer Lee mengambilnya dan berterima kasih. Ia menyinggung apa yang ia katakan di saat makan siang dan menanyakan keputusannya. Song Ah masih belum bisa bilang.
Jae Won menyuruhnya untuk mempertimbangkannya dengan pikiran positif. Kelak nggak ada potensi seumpama ini lagi. Ia akan mengirimnya ke sana asalkan Song Ah setuju. Song Ah mengiyakan. Jae Won memperoleh telpon kemudian meninggalkan Song Ah.

Yang nelpon yakni Hyo Jo. Ia menanyakan Jae Shin ada di perusahaan? Jae Won mengiyakan dan menyuruhnya untuk nelpon sendiri. Dia sendiri sedang berada di toko masakan ringan manis dan berbelanja beberapa masakan ringan manis dan minuman juga.

Yeon Sung tiba ke kedai makanan kepala koki yang akan ia jodohkan dengan Ji Sung. Sambil menanti ia melihat-lihat dan merasa kalo interiornya sungguh berkelas. Nggak usang kemudian penduduknya tiba dan membawakan teh Omija. Yeon Sung berkomentar kalo warnamya sungguh bagus. Ia merasa nggak nikmat sudah menggangu waktu istirahat nya.
Han Seo, kepala koki mengaku nggak papa. Bukan orang lain juga tetapi kamu. Tapi ada perlu apa?


Yeon Sung memamerkan produk perawatan kulit untuk lelaki selaku bentuk terima kasih. Ia memberitahu kalo itu produk dari perusahaan wilayah adiknya bekerja. Ayah Ha Eun juga memakainya. Katanya itu bagus. Dan ternyata Han Seo juga memakainya. Yeon Sung lega dengarnya. Ia lanjut membahas interior kedai makanan dan menanyakan apa Han Seo memilihnya sendiri apa dipilihin pacar?
Han Seo memberitahu kalo ia pilih sendiri, dan ia nggak punya pacar. Yeon Sung heran. Kenapa nggak punya? Secara ia terlihat berbakat. Han Seo cuma tersenyum. Harusnya bagus kalo punya pacar tetapi nggak semudah itu.
Yeon Sung yang ingin tau menanyakan perempuan seumpama apa yang Han Seo sukai? Barangkali ada yang seumpama itu di sekitarnya. Han Seo juga nggak tahu seumpama apa. Tapi ada tipe yang menjadikannya penasaran. Ia nggak melanjutkannya dan cuma tersenyum sambil memandang Yeon Sung. Lah Yeon Sung jadi gugup. Ia mengalihkannya dengan minum minumannya. Ih panas.

Di kendaraan beroda empat Yeon Sung terus kepikiran sama apa yang Han Seo katakan. Yakin banget deh kalo orang yang dimaksud yakni dirinya. Tahu deh kalo beliau cantik. Ternyata di belakang ada Ha Eun. Dia nanya siapa yang bilang? Takutnya ada yang mendustai ibunya. Karena ibu itu nggak cantik.
Yeon Sung kesal dengarnya. Kalo bibi Ji Sung? Yeppeo. Paman Hyun Sung? Yeppeo. Kamu? Yeppeo. Eomma? Enggak! Yeon Sung protes kenapa ibu nggak cantik. Ha Eun juga nggak tahu dan nyuruh ibunya untuk nanya sama nenek. Yeon Sung ngasih tahu putrinya kalo anak mesti membela ibunya. Ha Eun melanjutkan kalo anak juga mesti jujur. Sudah lampu hijau. Ia nyuruh ibunya untuk jalan.

Agen Kang mengajak Hyun Sung ke kantor cabang dan mengenalkan dengan oranh-orang yang ada di sana. Terakhir Agen Kang mengenalkannya dengan ketua tim penjualan. Karena Hyun Sung anak baru, ketua tim pikir ia belum tahu banyak perihal penjualan dan menugaskannya untuk ke kantor cabang sama Kepala Bagian Jin. Kepala Bagian Jin kayak keberatan.

Keduanya pergi bersama. Hyun Sung disuruh bawa kotak besar berisi sampel. Kepala Bagian Jin ngasih tahu kalo anggota penjualan mesti mengetahui lokasinya. Nggak cuman duduk di depan meja.


Song Ah mengambil beberapa produk dari parkiran. Karena ada banyak ia membawanya dengan troli. Jae Shin bertujuan untuk menolong tetapi Song Ah menolak. Jae Shin kemudian mengungkit perihal putusnya relasi mereka. Segitu mudahnya? Song Ah menatapnya sinis dan mendesaknya untuk bilang ke manajer kalo ia meninggalkan tim TF.
Jae Shin berpikir kalo itu gegara beliau dihentikan sama Hyun Sung. Song Ah nggak menyikapi dan pergi meninggalkannya. Jae Shin yang merasa kesal pergi dari sana dengan naik mobil.
Dan ternyata di sana ada Hyo Jo yang dari tadi menyaksikan mereka.


Akhirnya Hyun Sung hingga di kantor cabang penjualan. Ia menenteng kotak tadi ke dalam suatu ruangan. Seorang karyawan di sana sedang menghasilkan kopi dan menyebarkan untuk kepala Bagian Jin juga. Ia menawari Hyun Sung tetapi Hyun Sung menolak. Kepala Bagian Jin memarahinya alasannya yakni menolak santunan orang tua.
Karyawan itu malah bahagia alasannya yakni nggak perlu menghasilkan kopi banyak-banyak. Ia nyuruh Hyun Sung untuk duduk. Dia juga mau mengeluhkan kantor sentra yang senantiasa saja mau sampel sebanyak 5:1, 4:1. Hyun Sung mau mencatatnya tetapi nggak bawa kertas sama pulpen. Ia kemudian meminta ijin untuk memakai yang ada di meja sebelah. Karyawan itu melanjutkan kalo budi senantiasa 5:1, 4:1, sedikit…
Beberapa perempuan datang. Kepala Bagian Jin dan karyawan itu mengenalkan Hyun Sung pada mereka. Para perempuan itulah yang memasarkan produk KLAR. Nggak usang kemudian tiba lagi para pedagang lainnya. Suasana jadi ramai. Mereka memuji ketampanan Hyun Sung dan mengajaknya untuk makan bareng nanti malam.

Hyun Sung kembali ke kantor untuk mengambil tasnya. Ia nelpon biro Kang dan bilang akan secepatnya pulang sehabis mengambilnya. Kantor sudah sepi. Song Ah juga sudah pulang. Mendadak beliau ketemu sama Jae Shin dan nganggur dikit. Jae Shin memanggilnya.


Hyun Sung tiba ke tempat tinggal kakaknya untuk main jenga sama Ha Eun. Yeon Sung tiba membawakan buah dan minuman. Ia menyaksikan kalo Hyun Sung nampak kurus. Hyun Sung memneri tahu kalo itu alasannya yakni beliau melakukan pekerjaan di luar kantor. Yeon Sung menyesalkan Hyun Sung yang tiba ke rumahnya. Bukannya eksklusif pulang.
Hyun Sung cuma merasa nggak nikmat sama Ha Eun. Sebelumnya beliau sudah kontrak sama Ha Eun untuk menyaksikan pertunjukan Ha Eun. Makara ia mengubahnya dengan bermain hari ini. Ha Eun juga berpikir kalo pamannya nggak usah tiba kalo emang lelah. Lain kali katakan saja padaku, mencari duit cukup melelahkan.
Hyun Sung hingga melamun dengarnya. Ternyata kau mengerti. Dia mengonfirmasi je makanya kalo Ha Eun gres 7 tahun? Yeon Sung ngasih tahu kalo anak 7 tahun kini dah kayak 17 tahun.
Yeon Sung yang panik nyuruh suaminya yang lagi nyuci piring untuk meriksa jadi Hyun Sung. Hyun Sung menolak dan mengaku sehat tetapi kakak ipar nya bilang akan meriksa nanti.
Ha Eun malah merasa kalo percuma periksa jadi juga. Ia tahu kalo gotong royong pamannya ditinggalin sama wanita. Dilihat saja sudah tahu niscaya begitu. Jangan terlalu sedih, cinta memang begitu sulit.
Hadeuh Hyun Sung hingga heran lihatnya. Yeon Sung mengonfirmasikannya dan ia membantahnya.

Hari selanjutnya Hyun Sung menyaksikan Song Ah dan turun dari bus untuk menghampirinya. Mereka berbincang-bincang berbasa-basi ngomongin kerjaan. Ih kelihatan banget kalo Hyun Sung kangen sama sunbae-nya. Tapi sayang mereka nggak bisa berbincang-bincang usang alasannya yakni Song Ah mesti naik bus dan pergi.

Di dalam bus Song Ah sanggup pesan dari Hyun 3yang memintanya untuk nggak khawatir. Ada stiker menari dan ia ditagih program perpisahan. Melihat itu menghasilkan Song Ah jadi tersenyum.

Hyun Sung lagi minum-minum sama tim penjualan. Dia diminta untuk nulis alamat rumah dan nomor yang dapat dihubungi. Hyun Sung nggak ngerti. Buat apa? Yang lain minum dan bersorak.

Di kantor Sudah waktunya pulang. Kepala Kwon menanyakan Hyun Sung pada biro Kang. Hyun Sung menginformasikan kalo Hyun Sung ikut program makan bab pemasaran. Itu pembelajaran untuk bab marketing. Kepala Kwon menyesalkan. Harusnya biro Kang menahannya kalo tahu. Agen Kang sendiri percaya kalo Hyun Sung bisa mengatasinya.

Dan di program makan malam Hyun Sung diminta untuk terus minum sama para wanita. Dia sendiri merasa nggak nikmat mau menolaknya.

Di kantor seluruhnya sudah pada pulang. Hanya tinggal Song Ah yang tersisa. Melihat Hyun Sung belum juga kembali menjadikannya khawatir. Ia mengirim pesan ke Hyun Sung tetapi nggak dibalas. Lah dibaca aja enggak. Akhirnya ia mematikan komputer nya dan pergi.



Hyun Sung dan yang lain pindah ke wilayah karaoke. Mereka nyanyi bersama-sama. Hyun Sung yang merasa letih duduk dan menyendiri. Teringat pembicaraannya sama Jae Shin sebelumnya. Perusahaan akan membentuk tim TF. Akan menetap di Eropa sekitar tiga tahun, Song-ah salah satu kandidatnya. Melihat respon Hyun Sung, ia merasa kalo kelihatannya Song Ah nggak memberitahunya.
Jae Shin meminta Hyun Sung untuk memikirkan cara biar Song Ah mau pergi. Ia menolak alasannya yakni berpikir dirinya yang merekomendasikannya. Padahal ia terpilih alasannya yakni kemampuannya sendiri. Hyun Sung meyakini kalo Song Ah bisa mengatasinya sendiri. Jae Shin meremehkan kalo Hyun 2nggak mengetahui Song Ah. Dia nggak akan memperdulikan hal lain di saat sudah memutuskan. Ia minta Hyun Sung untuk menghasilkan keputusan yang pintar untuk kebaikan Song Ah.
Hyun Sung minum lagi dan nyanyi bareng yang lain.



Song Ah panik banget sama Hyun Sung. Apalagi beliau nggak bisa dihubungin. Kesal. Sebenarnya beliau kemana, sih? Dan alhasil beliau menemukannya. Hyun Sung nampak sudah dekat sama yang lain. Mereka akan pindah je wilayah ketiga.
Hyun Sung menyaksikan Song Ah dan menunjuknya. Perlahan ia mendekat sambil terus menunjuknya. Song Ah aja hingga nghak tenteram lihatnya.
Saat Hyun Sung hingga di depannya, ia menatapnya lama. Kenapa kau gres tiba sekarang? Song Ah nggak ngeh. Dan tahu-tahu Hyun Sung bersandar di pundaknya. Song Ah merasa nggak tenteram dan mendorongnya tetapi Hyun Sung nggak mau pergi. Ih Ro Woon tinggi banget ya.
“Aku kangen Kamu!”
Bersambung…