Drama Korea – Sinopsis She Would Never Know Episode 6 Part 1, Link pribadi untuk daftar selengkapnya di goresan pena yang ini. Jikalau ingin menyaksikan Episode sebelumnya link ada di sini.
Song Ah menenteng Hyun Sung pulang naik taksi. Dih berasa nyaris gila. Di dalam taksi Hyun Sung sama sekali nggak mau diam. Gerak mulu. Berasa naik bus.
Paginya Hyun Sung terbangun sama bunyi alarm dan pribadi ngambil minum di kulkas. Dilihatnya piring sama gelas di kolam basuh piring. Ada jeruk sama puding (kayaknya) di atas meja. Samar-samar beliau ingat tragedi semalam. Dia mengeluarkan banyak jeruk dari kulkas dan menyajikannya di atas meja. Dia bahkan hingga nyuapin Song Ah segala. Hadeuh habis deh.
7 jam sebelumnya…
Akhirnya dengan sukar payah Song Ah sukses mengirim Hyun Sung hingga rumahnya. Ia memakainya dan memutuskannya di sofa. Ia melepas tas Hyun Sung dan pamit setelah ngasih tahu kalo kini Hyun Sung sudah ada di rumah.
Dan di saat Song Ah mau pergi, secara tiba-tiba Hyun Sung bangun dan menawan tasnya. Nggak boleh pergi. Ih Song Ah kesal dan menepuk-nepuk tangannya. Lah Hyun Sung malah memarahinya. Nggak patuh! Jahat! Ih Apa, sih?
Habis itu Hyun Sung malah menariknya ke meja makan. Dia mengambil jeruk, stroberi, es krim, cokelar sama jus jeruk dan ngasih seluruhnya ke Song Ah. Semua yang yummy buat kamu.
Hyun Sung kemudian mengambil gelas dan menuangkan jus buat Song Ah. Song Ah meminumnya sedikit dan mau pribadi pulang. Hyun Sung menyuruhnya untuk mengharuskannya sebab itu baik buat kesehatan. Song Ah menurutinya. Ih awas aja kalo besok Hyun Sung bilang nggak ingat. Tapi habis itu Hyun Sung menyuapinya es krim. Sambil senyum beliau memperhatikan Song Ah. Lagi makan aja cantik. Yeppeo.
Habis itu Hyun Sung jalan ke sofa dan kembali tidur. Ih tidurnya sambil senyum. Song Ah mengambil selimut dan menyelimutinya.
Hyun Sung kesal banget sama diri sendiri ingat tragedi semalam. Di atas meja ada catatan dari Song Ah. Hyun Sung takut-takut membacanya. Mulai besok kita yakni orang asing. Jangan berlagak akrab sama aku.
Di kantor Hyun Sung menemui Song Ah. Diingatkan perihal tragedi semalam. Ingat? Hyun Sung menjawab nggak terlalu. Song Ah menanyakan kenapa Hyun Sung sanggup minum banyak? Apa dipaksa minum? Hyun Sung membantah. Ia cuma ingin melaksanakan yang terbaik. Nggak peduli di mana pun mesti menyesuaikan diri dan berbaur. Ia nggak ingin menghasilkan Sunbae cemas tetapi pada balasannya tetap menjadikannya khawatir.
Song Ah merasa salah mengajarinya. Menurutnya fatwa Hyun Sung itu benar, tetapi mesti ditangani di keadaan yang sanggup ia hadapi. Selain itu ia sama sekali nggak cemas sebab kau sudah melakukannya dengan sungguh baik. Tapi kalo seumpama kemarin itu berlebihan. Ia meminta pada Hyun Sung mudah-mudahan nggak mengulanginya lagi.
Hyun Sung mengiyakan dan menyampaikan minuman pada Song Ah. Tapi kenapa kemarin Sunbae ada di sana?
Song Ah berbalik dan pergi. Bilang cuman melalui doang. Dia nyuruh Hyun Sung untuk kembali kerja.
Song Ah dan Jae Shin pergi menghadap Jae Won. Presdir perlu beberapa barang. Apakah ada dokumen perbandingan merek internasional dengan produk kita? Proyek yang dijalankan atau sejenis SKU.
SKU (Stock Keeping Unit): Jumlah proyek yang dijalankan.
Jae Shin menginformasikan kalo cuma ada laporan perkiraan, masih perlu diperbaiki. Jae Won menanyakan berapa usang waktu yang diinginkan kalo mereka melakukannya bersama? Jae Shin nggak tahu pasti. Tapi hal itu nggak sanggup selesai dalam satu hari. Jae Won meminta mudah-mudahan mereka secepatnya menyelesaikannya. Setelah melaporkan proyek Eropa, Presdir sungguh memperhatikan produk kosmetik.
Song Ah berniat menginformasikan perihal keikutsertaannya dalam proyek Eropa tetapi Jae Shin menahan dan bilang akan memberitahukannya sendiri pada manajer. Song Ah mengiyakan dan pergi dari sana.
Jae Shin memberitahu kalo Song Ah nggak sanggup pergi sebab mencemaskan ibunya yang tinggal sendiri. Selain itu ia yakni anak tunggal. Jae Won sungguh menyayangkan. Tapi nggak sanggup maksa juga. Ia meminta pada Jae Shin mudah-mudahan secepatnya mencari penyelesaiannya.
Hyo Jo menjajal gaun pengantinnya. Ia teringat apa yang ia lihat di parkiran. Jae Shin nampak akrab dengan perempuan lain. Mendadak ia menjadi kesal. Ia bahkan pribadi mengambil gaun itu. Secara waktunya nggak memungkinkan kalo masih mesti merancang gaun baru. Sepertinya beliau juga nggak terlalu bersemangat dengan pernikahannya.
Sudah saatnya pulang kerja. Beberapa karyawan mulai pulang. Song Ah dan Hyun Sung masih di mejanya. Jae Shin menghampiri Song Ah dan memintanya untuk mengisi format laporan duit ia kirimkan. Ia memperbolehkannya untuk mengerjakannya di rumah kalo nggak sanggup di kantor.
Song Ah mengiyakan dan mengaku nggak papa. Setelah Jae Shin pergi, Hyun Sung menampilkan untuk menolong Song Ah tetapi Song Ah menolak dan menyuruhnya untuk pulang duluan.
Hyun Sung menurut. Tapi nggak sanggup tenang juga ninggalin Sunbae sendirian di kantor. Min Sung secara tiba-tiba timbul dan merangkulnya. Dia ngajakin Hyun Sung untuk makan bersamanya. Hyun Sung malah jalan duluan. Lah Min Sung bingung. Maksudnya mau apa enggak?
Sudah malam tetapi Song Ah belum juga selesai. Ia berdiri dan mengambil dompetnya. Hyun Sung tahu-tahu tiba sambil nunjukin roti lapis dan mengakhirinya (pura-pura doang). Song Ah tertawa lihatnya. Apa, sih?
Keduanya duduk bersama. Hyun Sung mengaku nggak punya maksud lain. Cuman nggak mau makan sendiri aja. Dia menyampaikan sandwich dan susu stroberi kesukaan Song Ah. Song Ah cuma membisu dan menatapnya. Hyun Sung pikir sunbaenya masih buruh yang lain. Tisu berair mungkin.
Song Ah membantah dan menekankan kalo beliau nggak papa. Cuman kerjaan doang. Hyun Sung tersenyum. Aku belum buka mulut, Sunbae sudah tahu pemikiranku. Bangga banget deh selaku pacar. Song Ah cuma tersenyum. Makan gih.
Sambil makan Hyun Sung menyinggung kalo belakangan ini perusahaan butuh banyak laporan. Song Ah membenarkan. Sepertinya perusahaan sedang mempersiapkan suatu proyek besar. Jadi, Presdir juga akan minta banyak dokumen.
Hyun Sung pikir Sunbae akan secepatnya naik jabatan. Masih muda sudah jadi Agen, selangkah demi selangkah jadi BM. Song Ah tertawa dengarnya dan bercanda menampilkan untuk merekomendasikannya. Hyun Sung menanggapinya dengan berterima kasih kalo Sunbae mau melakukannya. Song Ah tersenyum dengarnya.
Jae Shin tiba ke kantor polisi untuk merapikan kendala yang dibentuk sama ayahnya. Kaprikornus ayah yakni korban kekerasan. Pelakunya yakni orang yang ayahnya tipu. Polisi menyarankan mudah-mudahan mereka berdamai tetapi ayah menolak. Polisi mengingatkan kalo baginya ayah yakni tersangka penipuan.
Ayah kekeuh bilang nggak bersalah. Ia menerangkan kalo ia cuma menampilkan investasi pada orang itu. Tapi nggak tahunya investasinya palsu. Ayah berasumsi kalo dialah yang tertipu. Ayah juga protes sama pak polisi yang sopan banget sama orang itu tetapi padanya ngomongnya bernafsu banget.
Polisi memberitahu Jae Shin kalo mereka memanggilnya sebab ayah bilang ia akan menjaminnya.
Akhirnya ayah dibebaskan. Jae Shin sepakat untuk berdamai. Ayah mengeluhkan keputusannya. Jadinya ia cuma mendapat sedikit uang. Sia-sia aja beliau dipikulin.
Ayah kemudian mengajaknya makan tetapi Jae Shin mengabaikannya dan jalan ke mobilnya. Ayah menahannya dan minta dikasih uang. Dia menyalahkan Jae Shin sebab cuma sanggup duit sedikit. Jae Shin cuma diam. Ayah bahkan mengancam akan tiba ke kantornya. Jae Shin nggak sanggup berkutik dan nyuruh ayah untuk mengirim nomor rekeningnya melalui SMS. Dia akan mengantarkan uangnya.
Song Ah mengirim Hyun Sung meninggalkan kantor. Ia prospektif akan mentraktirnya masakan yummy lain kali. Hyun Sung bahagia banget dengarnya.
Jae Shin tahu-tahu balik ke kantor. Song Ah nyuruh Hyun Sung untuk pulang duluan. Hyun Sung mengiyakan dan pergi.
Song Ah kembali dan menghasilkan kopi. Jae Shin menemuinya dan memberitahu kalo; Adik Jae-woon menjajal bunuh diri sebab aku. Setelah itu Jae-woon memohon padaku untuk menikahi adiknya. Sebenarnya itu yakni perintah. Aku nggak punya hak untuk menolaknya. Aku cuma sanggup menikah, kecuali adiknya meninggalkanku dulu. Aku nggak sanggup lepas dari ini. Aku cuma sanggup hidup seumpama ini. Jadi, kendala pergi ke Eropa, abaikan saja aku. Aku juga akan begitu. Lagi pula, bagimu saya cuma orang yang menjengkelkan. Cepat lambat juga akan hilang. Melepaskan peluang langka cuma demi orang sepertiku sungguh disayangkan. Kamu cuma perlu lihat apa yang bagus untukmu saja. Kamu senantiasa ingin menjalani jalan ini.
Jae Shin pergi gitu aja tanpa ngasih peluang pada Song Ah untuk menyampaikan sesuatu.
Ha Eun mendapat kado gaun dari bibinya untuk ulang tahunnya. Gaunnya bagus dan ia sungguh menyukainya hingga nggak mau melepasnya. Ibunya menyuruhnya untuk ganti baju dahulu nanti kusut tetapi Ha Eun menolak. Dia nyuruh ibunya untuk menyetrika kalo kusut.
Di kendaraan beroda empat Ha Eun menanyakan apa ibu nggak sanggup menghasilkan gaun? Bibi Ji Sung menghasilkan gaun, Paman Hyun Sung menghasilkan produk kosmetik. Tapi ibu saban hari cuma tinggal di rumah.
Yeon Sung kayak kecewa dengarnya. Padahal ia sibuk membesarkan Ha Eun hingga secantik ini. Apakah Ha Eun ingin Ibu juga bekerja? Seperti Bibi?
Ha Eun melarang dan nyuruh ibunya untuk melaksanakan apa yang disuka saja. Ibu paling suka menjagaku.
Song Ah sedang telponan dengan seseorang membicarakan kendala maskara yang tempo hari. Seorang perempuan mengetuk beling di luar. Nggak usang kemudian mereka bicara berdua. Song Ah membelikannya kopi.
Wanita itu yakni BM Choi. Sebenarnya belum saatnya ia kembali. Masih ada beberapa bulan lagi. Ia tiba sebab ada hal yang perlu dilaporkan. Ia menanyakan kabar Song Ah dan memberitahu kalo kabar mengenai kinerjanya yang baik, tetap sanggup terdengar di wilayah yang jauh.
Song Ah cuma tertawa dan mengaku sedang berusaha. BM Choi menasehati mudah-mudahan Song Ah jangan terlalu keras, lakukanlah dengan lebih santai. Setelah ia kembali, barulah melakukan pekerjaan lebih ulet lagi. Mungkin di sana ada posisi BM yang kosong.
Song Ah cuma mengangguk. BM Choi berpikir kalo Song Ah sudah mengetahuinya. Apakah kau ikut proyek Eropa? Song Ah memberitahu kalo bahwasanya ia ditawarkan, bahwasanya sedikit…
BM Choi menasehati kalo itu yakni peluang sebagus itu mesti diambil. Atau ada yang dipertimbangkan? Keluarga? Pacar? Song Ah membantah. Ia cuma merasa apakah sanggup pergi?
Hyun Sung dan Agen Kang gres kembali dari luar dan menyaksikan Song Ah. Agen Kang memberitahu Hyun Sung kalo itu yakni BM Choi. Orang yang pergi ke cabang perusahaan di Eropa. Orang hebat.
Akan ada acara. Semua orang tengah sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Hyun Sung menyaksikan Song Ah. Ada sesuatu yang ingin ia sampaikan. Melihat Song Ah sedang sibuk, ia pun menundanya.
Ketua tim Yoo melapor pada Jae Shin kalo versi lelaki mereka nggak sanggup datang. Mereka kemudian mendiskusikannya sama Song Ah dan Kepala Kwon juga. Modelnya sudah berangkat tetapi hingga kini nggak sanggup dihubungi. Ketua tim Yoo cemas kalo terjadi kendala di jalan. Selain itu nggak ada lagi versi lainnya, versi tingkat A sudah ada kegiatan. Orang yang jadwalnya kosong, tidak sesuai untuk dandanan.
Song Ah pikir program mereka nggak sanggup jalan kalo nggak ada versi pria. Kepala Kwon mau menampilkan diri untuk menggantikannya tetapi yang lain pribadi menatapnya.
Jae Shin menyarankan mudah-mudahan mereka memanggil selebgram pria. Ketua tim Yoo sepakat dan nyuruh Song Ah untuk mengontak mereka. Song Ah nggak sanggup sebab daftarnya ada pada Hyun Sung.
Hyun Sung kembali dengan menenteng kotak. Kepala Kwon memperhatikannya. Akhirnya mereka minta Hyun Sung untuk menjadi versi pria. Hyun Sung aja hingga nggak nyangka banget. Aku? Kepala Kwon pikir mereka ngak usah nyari orang lain lagi. Hyun Sung punya kulit yang bagus dan tinggi badannya juga tak kalah dengan model.
Jae Shin menerangkan ke Hyun Sung kalo itu bukan paksaan, jangan merasa terbebani. Hyun Sung pribadi memandang Song Ah kayak minta pertimbangannya. Song Ah sih terserah aja. Jae Shin pikir Hyun Sung merasa terbebani dan nyuruh ketua tim Yoo untuk mencari di antara para tamu.
Hyun Sung tahu-tahu bilang setuju. Biar saya saja. Seluanya lega sebab kendala sudah teratasi. Ketua tim nyuruh Hyun Sung untuk ganti baju dahulu dan nyuruh Song Ah untuk membantunya.
Hyun Sung sudah selesai ganti baju. Stylish merasa kalo nulis nya sungguh bagus. Lebih baik dari versi lainnnya. Selanjutnya rambutnya ditata sama stylish. Ih Hyun Sung nervous banget kayaknya. Song Ah memantau dari belakang. Sesekali Hyun Sung menyaksikan ke arahnya dan tersenyum.
Sementara itu di wilayah program Jae Shin selaku BM Klar sudah mengawali pidatonya. Apa kabar semua. Pertama-tama, terima kasih terhadap tamu VIP yang tiba mengikuti kegiatan KLAR dalam kesibukannya. Kegiatan ini yakni kelas dandan yang diutamakan pada tamu VIP, dan akan ditangani bareng Make-up Artist Jeon Yeon-hong. Sebelum kegiatan ini dimulai, mohon lihat video yang bermitra dengan KLAR.
Ketua tim Yoo tiba ke ruang tata rias dan minta Make-up Artis dan versi perempuan untuk bersiap dulu. Lah padahal Hyun Sung gres ditata rambutnya. Ketua yim nyuruh Song Ah untuk menolong memakaikan produk perawatan.
Song Ah agak berat tetapi balasannya mengiyakan. Ia memulainya setelah yang lain pergi. Ia meminta Hyun Sung untuk memakluminya kalo tangannya nggak terlatih. Hyun Sung mengangguk mengiyakan.
Hyun Sung secara tiba-tiba bilang ingin menanyakan sesuatu pada Song Ah. Apakah kau ingin ke Eropa? Saat itu juga Sibg ah pribadi terdiam. Gimana kau sanggup tahu?
“Sunbae, apa pun keputusanmu, saya akan mendukungmu. Aku sungguh ingin menyampaikan ini padamu”
Seseorang tiba dan minta versi lelaki untuk bergegas. Song Ah mengiyakan.
Hyo Jo ada di luar wilayah acara. Ia punya permohonan VIP tetapi antara mau masuk apa enggak.
Selanjutnya tiba giliran Hyun Sung dipake up. Ketua tim dan yang lain berharap banget mudah-mudahan Hyun Sung nggak ketakutan dan sanggup melakukannya dengan baik.
MUA mulai dengan foundation yang tepat mengambarkan tiga tempat. Pertama dahi, kemudian hidung, kemudian di serpihan pipi. Gunakan dengan tipis. Hanya perlu lebih terang satu tingkat dari kulit saja.
Song Ah memperhatikan Hyun Sung. Teringat apa yang dibilang senelumnya kalo Hyun Sung akan terus mendukungnya apapun keputusannya. Jae Shin sendiri malah terus mempethatikan Song Ah. Kepala Kwon sama Ketua tim Yoo lega banget program sanggup berlangsung lancar. Untung saja tidak panik, Hyun Sung melakukannya dengan baik.
Hyo Jo balasannya masuk. Ia menyampaikan undangannya pada Agen An. Agen Kang kemudian mengantarkannya ke wilayah acara. Belum juga membuka pintu tahu-tahu pintu terbuka dan Song Ah keluar.
Hyo Jo memanggilnya dan mengungkit kalo mereka pernah ketemu sebelumnya di mall. Song Ah menyapanya. Hyo Jo tadimya berpikir kalo Song Ah yakni karyawan di mall. Nggak nyangka kalo ia yakni karyawan pusat. KLAR tim, Yoon Song Ah-ssi.
Song Ah meminta maaf sebab ia mesti pergi. Hyo Jo mengiyakan dan menyuruhnya pergi. Agen Kang menanyakan apa Hyo Jo mau masuk? Hyo Jo menolak. Nggak perlu lagi.
Bersambung…
